15

3.4K 235 12
                                    

Sejak dua hari yang lalu, gadis cantik itu terbaring lemah diranjang rumah sakit. Beberapa alat medis menempel di beberapa bagian tubuhnya itu. Sudah dua hari pula seorang pemuda menunggu gadis itu untuk bangun dari tidurnya. Tangan kekarnya menggenggam tangan mungil yang terasa dingin itu. Ya gadis itu Ify Alyssa yang dua hari lalu bertabrakan dengan sebuah truk saat pulang sekolah.

"Cepat sadar, peri kecilku" guman pemuda itu sambil mengecup ringan telapak tangan gadisnya.

Suara pintu rumah sakit terbuka dan menampakkan seorang wanita paruh baya yang merupakan mama Ify. Mama Ify tersenyum simpul melihat pemuda yang setia menunggu putrinya bangun.

"Kamu belum pulang?" tanya mama Ify pada pemuda itu.

"Iya tante, nanti aja pulangnya kalau Ify sudah bangun" jawab pemuda itu seraya tersenyum.

"Apa nanti orang tua kamu nggak nyariin, Yonatan?" tanya mama Ify kepada pemuda itu yang bernama Yonatan.

"Nggak tante, mereka masih tinggal di Aussie. Kayaknya minggu depan mereka pulang kesini" jelas Yonatan.

"Errghhss" gumaman dari mulut Ify menghentikan percakapan mama Ify dan Yonatan.

Segera mungkin Yonatan menekan sebuah bel yang berada diatas ranjang yang Ify tempati. Tanpa menunggu waktu yang lama pula, sang dokter datang dan langsung memeriksa keadaan Ify.

"Bagaimana keadaan anak saya, Dok?" tanya mama Ify ketika dokter sudah selesai memeriksa anaknya itu.

"Dia sudah sadar, dan keadaannya menjadi lebih baik daripada sebelumnya" jelas sang dokter dan berlalu meninggalkan ruang rawat Ify.

Mama Ify segera menghampiri putrinya dan mengelus rambut Ify sayang.

"Berapa lama Ify nggak sadar diri, ma? Terus siapa yang membawa Ify kesini?" tanya Ify bertubi, nadanya masih terdengar lemah.

"Sudah kamu jangan bicara terlebih dahulu, kasihan tubuh kamu masih lemah" titah sang mama.

"Hai, Fy?" sapa Yonatan pada Ify.

"Yonatan!!!" pekik Ify pada Yonatan.

"Hush, jangan teriak gitu. Kaku lagi sakit, Fy" pesan mama Ify khawatir.

"Hehehe maaf, Ma. Kamu kapan datang disini?" tanya Ify pada Yonatan.

"Sejak dua hari yang lalu, aku yang bawa kamu kesini tau. Kamu kenapa sampai tertabrak gitu?" jawab dan tanya Natan.

"Iyakah? Kok kamu nggak bilang dulu kalau kamu kesini sih. Makasih ya udah nyelamatin aku" ucap Ify.

"Tadinya aku mau jemput kamu disekolah, eh malah ketemu kamu kayak gini. Apapun yang berhubungan dengan keselamatan kamu bakal jadi prioritas aku, peri kecil" Yonatan tersenyum tulus.

"Kamu mending istirahat dulu aja, biar cepat sembuh" lanjut Yonatan.

Ify pun kemudian kembali memejamkan matanya dan mulai terlelap lagi, karena kondisinya yang masih lemah juga.

"Tante titip Ify dulu, ya? Tante ada urusan dulu" ucap mama Ify.

Yonatan hanya mengangguk menanggapi ucapan dari mama Ify. Setelah berkata itu, mana Ify pergi keluar dari ruang rawat Ify. Kini hanya ada Ify dan Yonatan saja diruangan ini. Yonatan duduk disebuah sofa yang disediakan rumah sakit, posisinya tak jauh dari tempat Ify berbaring. Menunggu Ify sampai terbangun dari tidurnya dan sembuh.

💥💥💥

"Io! Tunggu!" Via berteriak memanggil Rio yang berjalan didepannya. Dan Rio pun berhenti karena mendengar teriakan Via itu.

Other SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang