21

4.3K 212 14
                                    

Shilla yang sedang sarapan segera berlari kedepan rumahnya, setelah mendengar sebuah klakson motor. Orang tuanya sudah berangkat pagi-pagi buta, karena mereka ingin cepat sampai di Malaysia. Dan seperti apa yang orang tua Shilla katakan, teman Shilla yang akan menemani Shilla dirumah selama orang tuanya pergi telah menjemputnya. Astaga! Ternyata seseorang itu adalah cowok! Shilla menyipitkan matanya berusaha mencari tau siapa yang berada dibalik helm fullface itu.

"Lo?!" pekik Shilla ketika pemuda itu melepaskan helm nya.

"Ayo berangkat" tanpa memperdulikan pekikan Shilla, pemuda itu menghidupkan motornya dan mulai menjalankannya ketika Shilla sudah berada di boncengan.

Selama perjalanan tak ada yang membuka suara. Pemuda itu masih fokus dalam berkendara, sedangkan Shilla sibuk dengan fikirannya.

Motor yang ditumpangi Shilla memasuki area sekolah dan Shilla langsung turun ketika sudah sampai parkiran.

"Makasih, ya!" ucap Shilla kemudian ingin berlalu begitu saja. Namun pemuda itu mencekalnya.

"Sekarang lo tanggung jawab gue, selama orang tua lo ke Malaysia! Lo jangan jauh-jauh dari gue, kalau nanti lo celaka. Gue yang disalahain" tutur pemuda itu masih mencekal tangan Shilla.

"Apaan sih lo! Lepasin tangan gue! Lo nggak usah terlalu nurutin perkataan bonyok gue lah. Lagipun, lo udah ada cewek. Nanti kalau dia liat kita berangkat bareng dia bakal cemburu. Dan kalau nanti tiba-tiba mutusin lo gimana?!" cerocos Shilla, membuat pemuda itu melepaskan cekalan Shilla dan mulai bersedekap mendengar celotehan Shilla.

"Udah ngomongnya?" tanya pemuda itu santai.

"Lo dengerin gue nggak sih?" tanya Shilla kesal.

"Denger kok, ayo ke kelas nanti lo terlambat!" pemuda itu menyeret Shilla dan membawa Shilla menuju kelasnya.

"Gabriel! Nanti kalau cewek lo marah gimana!" celoteh Shilla sepanjang perjalanan.

"Apa sih, lo. Siapa yang punya cewek, cukup lo buat bahas cewek karena gua udah putus. Dan sekarang lo cewek gue!"

Ucapan Gabriel membuat Shilla berhenti seketika dan mematung. Gabriel mengernyitkan dahinya, apa yang diucapkannya salah?

"Hello, back to the earth. Ashilla" Gabriel melayangkan kedua tangannya didepan wajah Shilla yang sedang melamun.

"Apaan sih lo. Udah sana pergi, gue udah sampai kelas. Apa lo mau pindah kelas, huh?" Shilla berteriak didepan wajah Gabriel yang sedang tersenyum geli melihat dirinya salah tingkah.

"Nggak usah salting. Oke gue ke kelas dulu, nanti istirahat lo jangan kemana-mana sebelum gue jemput. Paham?!" pesan Gabriel sebelum meninggalkan Shilla yang masih salting.

"Aneh lo!" teriak Shilla ketika Gabriel berbalik menuju kelasnya.

"Lo jadian sama Gabriel? Cepet amat lupain Cakka" ucapan Agni yang tiba-tiba membuat Shilla berjingkat kaget.

"Siapa yang jadian sama cowok aneh itu" gerutu Shilla dan segera menuju tempat duduknya.

"Itu lo berangkat bareng, mana dia nganterin lo sampai depan kelas" ucap Agni yang mendudukkan tubuhnya diikuti oleh Shilla yang duduk disampingnya.

"Gue nggak jadian sama Gabriel, dia cuma suruhan orang tua gue" ujar Shilla. Agni menatapnya tak percaya.

"Suruhan?" tanya Agni.

"Iya dia disuruh buat jagain gue selama bonyok gue di Malaysia" jawab Shilla.

"Serius lo! Awas yang awalnya jagain lo, akhiran nanti jaga hati lo. Lumayan lagi orangnya" goda Agni.

Other SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang