Suasana ditaman menjadi hening dan canggung setelah kehadiran Lea diantara dua pemuda tampan ini. Lea menatap Alvin dengan penuh kerinduan, tapi Alvin hanya menunduk saja. Rio yang bingung sendiri hanya diam saja sejak kedatangan Lea, menunggu salah satu dari mereka mengakhiri keadaan yang seperti ini.
"I miss you so much, Alvin." cetus Lea menghilangkan keheningan.
"Yeah, mee too." ucap Alvin masih tak menatap Lea.
"I'm sorry for my mistake. Pas aku sampai disana, aku kehilangan ponselku di bandara. Dan aku lupa nomor ponsel kamu, makanya selama ini aku nggak pernah hubungi kamu lagi." Lea menjelaskan kenapa dirinya memutus kontak dengan Alvin, selama dirinya diluar negeri.
Alvin hanya mengangguk tak minat mendengarkan penjelaskan dari Lea. Yang Alvin fikirkan sekarang adalah bagaimana caranya agar Lea tahu bahwa dia tak mencintai Lea lagi dan memutuskan ikatan hubungan mereka.
"How about you, Rio? Kamu udah punya pacar belum?" tanya Lea dengan aksen sedikit bule kepada Rio.
"Ya, aku udah punya pacar. Alvin juga." ceplos Rio yang membuat Lea dan Alvin menatap satu sama lain.
"What do you mean, Rio? Aku memang pacar Alvin." tanya Lea bingung masih berpandangan dengan Alvin.
"Kamu bukan pacar Alvin lagi, Lea. Nggak ada kabar dari kamu selama bertahun lamanya itu udah menjelaskan kalau Alvin bukan pacar kamu lagi." jelas Rio.
Lea menatap Alvin yang kini diam menunduk.
"Benar itu, Al? Kita udah nggak ada hubungan lagi, dan kamu udah punya pacar selain aku?"Alvin mengangguk didalam diamnya. Lea menatap Alvin tak percaya dan langsung menggenggam tangan Alvin.
"Kenapa, Al? Bukannya kita udah janji buat sama-sama kedepannya nanti setelah aku pulang dari pendidikanku? Dan sekarang aku udah pulang, kita jalani hal yang udah kita bicarain sebelumnya ya, Al?"Alvin membalas genggaman Lea. "Maaf, aku udah jatuh hati sama orang lain." sesal Alvin.
"Janji yang dulu pernah kita buat, udah hilang seiring hilangnya kabar dari kamu, Lea. Aku nggak tau mesti bilang apalagi selain maaf." lanjut Alvin mulai menatap Lea yang sudah berurai air mata.Alvin memeluk Lea yang tengah menangis dan mengusap rambut pirang Lea. Rio hanya diam menatap Alvin dan Lea yang sedang berpelukan itu. Alvin melepaskan pelukan nya dan menghapus jejak air mata Lea.
"Maafin aku yang nggak bisa tepatin janji aku. Aku yakin kamu pasti bisa nemuin pengganti yang lebih baik dari aku. Yang bisa nepatin janjinya nggak kayak aku." ucap Alvin seraya menangkup pipi Lea.
"Aku juga minta maaf. Maybe, disini awalnya salah aku yang nggak ada kabar sama sekali. Ternyata ninggalin seseorang tanpa kabar itu bukan hal baik, meskipun ninggalinnya sementara. Aku nyesel udah pergi nggak ada kabar, Al." ucap Lea sedikit terisak.
Alvin memeluk Lea lagi namun tak selama pelukan sebelumnya tadi. "Nggak ada yang perlu disesali, Lea. Yang perlu sekarang itu kita harus ikhlas kalau kita udah nggak ada ikatan apa-apa." ucap Alvin setelah melepaskan pelukannya pada Lea.
Rio tersenyum menatap Alvin dan Lea yang bisa menyelesaikan masalah ini tanpa harus adu mulut dan semacamnya.
"Aku harus tau pacar kamu, Al. Secantik apa sih dia?" ucap Lea setengah bercanda.
"Mungkin pacar Alvin kalah cantik sama kamu, tapi dia yang udah bikin nyaman Alvin dan selalu disamping Alvin selama ini." sindir Rio yang membuat Lea mengerucutkan bibirnya.
Dan kemudian mereka bertiga tertawa sambil berpelukan melepas kerinduan satu sama lain.
"Ayok kita ke kafe lagi, Al. Kamu juga ikut yuk, Le. Katanya mau ketemu sama pacar Alvin." ajak Rio yang mendapat anggukan dari Lea dan Alvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Other Side
FanfictionIni cerita tentang Ify Alyssa, gadis lucu dan cantik namun juga Ia seorang gadis cuek dan ceroboh. Ify hanya gadis biasa disekolah, banyak dikenal orang tetapi tidak terkenal. Ini juga Cerita tentang perjuangan Ify yang mengejar cinta lamanya, Rio S...