Rio dan Alvin mengejar Cakka yang tadi masuk kerumah Acha tetapi kabur begitu saja ketika ada mereka. Dengan nafas terengah, Rio dan Alvin tak berhenti untuk mengejar Cakka yang masih terus berlari. Saat sedang mengejar Cakka, Rio merasakan ponselnya bergetar. Dan benar saja, nama Ify tertera di panggilan masuk. Rio langsung berhenti dan menerima panggilan dari Ify. Begitupun Alvin yang ikut berhenti juga.
"Hallo.. Hh-"
"Io, kamu nggak papa?"
"Akuuhh hh-- lagi ngejar Cakka, Fy.. Hh-- ada apa?"
"Hikss.. Yonatan, Io. Hiks..."
"Yonatan kenapa, Fy? Kamu kenapa nangis?!"
"Yonatan, meninggal hiks-- Io."
Rio terdiam membeku ditempat. Berita duka dari Ify membuat Rio turut bersedih. Dan sentakan dari Alvin membuat Rio tersadar kembali.
"Kenapa?" tanya Alvin pada Rio yang memandang ponselnya dengan kosong.
"Yonatan.." ucap Rio menggantung.
"Yonatan kenapa?" tanya Alvin penasaran.
"Yonatan.. Yonatan meninggal, Al." jawab Rio dengan nada lemas. Alvin pun ikut kaget mendengar jawaban Rio, dan memeluk Rio sekilas.
Rio kembali berbicara pada Ify lewat sambungan telepon yang tadi belum terputus.
"Aku akan segera kesana, Fy. Kamu jangan nangis dan tetap tenang." titah Rio pada Ify yang masih terdengar terisak.
Karena tak ada jawaban dari Ify, Rio mematikan sambungan ponselnya.
"Al, lo terus kejar Cakka sampai dapat tapi jangan buru lapor polisi. Gue mau ke rumah sakit dulu, nemenin Ify." instruksi Rio pada Alvin.
Rio segera berbalik menuju rumah Acha untuk mengambil mobilnya setelah Alvin terus mengejar Cakka yang semakin menjauh.
"Gimana, Io?" tanya Acha yang menunggu kedatangan Rio didepan rumahnya setelah mengejar Cakka.
"Alvin lagi ngejar. Gue sekarang mau kerumah sakit." jawab Rio singkat sambil menuju mobilnya.
Acha mencekal tangan Rio yang sudah meraih pintu mobilnya. "Siapa yang sakit?"
"Nggak ada yang sakit, tapi Yonatan meninggal."
Jawaban dari Rio membuat Acha menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya. Mata Acha mulai berkaca-kaca dan tubuhnya menegang. Acha merasa bersalah atas meninggalnya Yonatan. Biar bagaimana pun, Acha terlibat dalam hal itu.
"Gue pergi dulu, Cha." pamit Rio pada Acha.
"Aku, boleh ikut. Io?" tanya Acha dengan suara sedikit serak karena menahan tangis.
Rio hanya mengangguk dan Acha langsung masuk kedalam mobil Rio. Rio melajukan mobilnya kerumah sakit dengan sedikit cepat, Rio mengkhawatirkan keadaan Ify. Didengar dari isakannya tadi, Ify pasti sangat terpukul dengan meninggalnya Yonatan.
💥💥💥
Alvin masih setia mengejar Cakka yang terlihat jauh didepannya. Sampai Alvin tak sadar ada sebuah mobil melaju dengan kecepatan cepat dari arah samping Alvin berdiri. Mobil itu terus menekan klakson mobilnya, sepertinya rem mobil itu blong. Dan seakan ada yang menutupi telinganya, Alvin tak mendengar suara klakson itu. Sampai jarak tinggal beberapa meter Alvin tersadar ada mobil yang melaju kencang kearahnya. Namun naas, sudah telat untuk Alvin menghindar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Other Side
FanfictionIni cerita tentang Ify Alyssa, gadis lucu dan cantik namun juga Ia seorang gadis cuek dan ceroboh. Ify hanya gadis biasa disekolah, banyak dikenal orang tetapi tidak terkenal. Ini juga Cerita tentang perjuangan Ify yang mengejar cinta lamanya, Rio S...