2

5.7K 291 3
                                    

"Ify!"

Nafas Ify tercekat dan tubuhnya mendadak beku ketika mendengar seseorang yang sangat Ia kenali memanggil namanya.

"Ada apa Rio?" tanya Ify tersenyum kikuk.

"Pulang sekolah ada yang pengen gue bicarain. Lo bisa gak? Kalo bisa nanti lo sms gue aja. Nanti gue kasih nomer gue-"

"Nggak usah, gue udah punya nomer lo- upss.."

Ify merutuki mulutnya yang keceplosan, sedangkan Rio memandang Ify heran.

'Bagaimana Ify punya nomer ponsel gue yang sangat privasi itu?' Pikir Rio.

"Lo tau nomer gue? Gimana bisa?" tanya Rio heran.

"Mm.. Itu.. Gu.. Gue tau dari Via. Iya Via! Via tau dari Alvin, sahabat lo" jawab Ify dengan gugup.

"Oh.. Yaudah, nanti lo sms gue aja" ucap Rio.

"Oke"

"Lo mau kekelas kan? Kalo gitu bareng gue aja, gue juga mau kekelas" ajak Rio.

Ify hanya mengangguk menerima ajakan Rio. Hatinya berteriak girang karena bisa berjalan berdampingan dengan Rio. Didalam perjalanan menuju kelas, banyak yang memandang mereka heran. Karena selama ini Rio tidak pernah berjalan berdampingan dengan seorang wanita, tapi sekarang Rio berjalan berdampingan bersama Ify. Terlebih, Rio dan Ify sepertinya terlihat begitu akrab karena sepanjang perjalanan mereka tak berhenti tertawa bersama.

"Gue masuk kelas duluan ya" ucap Rio, karena Rio telah sampai didepan kelasnya. 11-1.

Ify hanya mengangguk, dan ketika hendak melangkahkan kakinya lagi Rio kembali bersuara.

"Ify, ternyata lo asik anaknya! Gue tunggu kabar baik pulang sekolah!" seru Rio yang membuat hati Ify dipenuhi bunga yang bermekaran seketika.

"Cieeee" goda siswa lain yang mendengar seruan Rio yang cukup keras tadi.

Pipi Ify merona malu, Ify langsung memasuki kelasnya dengan buru-buru untuk menghindari godaan dari teman-teman Rio.

"Huft" 

Ify bernafas lega ketika sudah duduk dibangkunya. Kejadian bersama Rio tadi seperti mimpi, bagaimana bisa Ia dan Rio begitu dekat dan akrab.

'Kira-kira Rio mau bicarain apa ya?'  batin Ify.

"Cie Ify" goda Osa yang tadi mendengar seruan Rio.

"Cie Ify sama Rio nih jadinya?" tanya Aren ikut nimbrung.

"Kayaknya gue ketinggalan berita penting deh, ada apaan sama Ify dan Rio. Sa?" tanya Shilla bingung dan diangguki Agni dan Via.

"Itu looh, Ify sama Rio tadi jalan kekelas bareng. Abis itu sebelum Rio masuk kelas, Rio bilang gini :  Ify, ternyata lo asik anaknya! Gue tunggu kabar baik pulang sekolah! gitu Shill" ucap Osa sambil menirukan suara Rio diakhir kalimatnya.

"Cieee Ify.... Mau diajak kemana tuh pulang sekolah?" goda Agni.

"Pliss deh... Kok kalian jadi lebay gini. Gue nggak ada apa-apa sama Rio kali. Gue cuma temenan, lagian Rio itu teman Smp gue. Salah kalo gue sama Rio akrab?" dumel Ify yang tidak tahan dengan godaan teman-temannya.

"Tapi ini nggak biasa Ify. Jangan-jangan nanti pulang sekolah Rio bakal nembak lo lagi. Huaaa hati Shilla potek nanti" ucap Shilla dramatis.

"Ahhh.... Iya tuh Fy bener kata Shilla. Lo harus siapin hati yaa" ujar Via menyetujui ucapan Shilla.

"Tau ah, ngarang sesuka kalian"

"Yaaahh... Ify nggak seru lo"

Ify memasang earphone kecil ke telinganya dan mulai mendengarkan lagu tanpa mempedulikan temannya lagi. Sejujurnya Ify agak deg-deg an dengar ucapan Shilla, tapi Ify nggak boleh ke gr an dulu.

Other SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang