20

3.8K 205 14
                                    

Malam ini Shilla sedang makan malam dengan kedua orang tuanya, seperti yang setiap hari mereka lakukan. Shilla telah menyelesaikan makannya, dan meneguk air minumnya.

"Shilla" panggil ayah Shilla.

"Iya, yah?" sahut Shilla bingung.

"Besok ayah sama ibu akan pergi ke Malaysia" ujar ayah Shilla.

"Besok? Ada apa, yah?" tanya Shilla bingung, tumben sekali orang tuanya akan pergi keluar negeri. Biasanya mereka pergi pun hanya keluar kota saja.

"Mau ketemu sama upin-ipin" jawab ayah Shilla bercanda yang membuat Shilla tambah bingung.

"Ya urusan kerja, sayang. Ayah sama ibu diundang sama teman ayah yang di Malaysia" kekeh ibu Shilla.

"Shilla harus ikut juga ya, bu?" tanya Shilla.

"Enggak, sayang. Kamu 'kan mau ujian, jadi kamu nggak usah ikut" jawab ibu Shilla.

"Jadi, Shilla dirumah sendirian? Ayah, ibu kalian tau 'kan kalau Shilla itu---"

"Kamu tenang saja, Shilla. Ayah sudah meminta teman ayah untuk menemanimu" jawaban sang ayah membuat Shilla senang dan juga melotot secara bersamaan.

"Teman ayah? Dia sudah tua? Ayah nggak takut nitipin Shilla sama orang lain" cerocos Shilla parno.

"Shilla tungu ayah selesai bicara dulu. Jadi, teman ayah itu punya anak. Nah, nanti anak teman ayah itu yang menemani kamu. Dia itu satu sekolah sama kamu, jadi ayah yakin kalian bakal akrab" jawab ayah menatap Shilla yang mengernyit bingung.

"Siapa, yah?" tanya Shilla.

"Nanti juga kamu tau. Besok dia bakal jemput kamu kesini" jawab ibu Shilla.

"Oke deh, yah, bu" jawab Shilla pasrah, meski dirinya sangat penasaran siapa anak teman ayahnya itu.

💥💥💥

Saat ini Ify sedang duduk dimeja belajarnya setelah diantar pulang oleh Yonatan tadi. Menatap buku pelajarannya dengan kosong, otaknya pusing memikirkan masalahnya dengan Rio. Kenapa Tuhan membuat jalan cinta Ify dan Rio begitu sulit seperti ini. Ify mengambil ponselnya dan melihat walpapernya yang merupakan fotonya dengan Rio ketika dipuncak itu. Ify tersenyum kecut mengingat bahwa Rio itu milik sahabatnya. Ify tak munafik, dirinya menjadi tak suka dengan sifat Agni itu. Dulu Ify sering bercerita tentang Rio padanya, tapi ternyata dirinya malah berpacaran dengan Rio. Yang menikung itu sebenarnya siapa? Dirinya atau Agni?

Ify menerima Rio akan berpacaran dengan siapa saja, tetapi Ify berharap Rio tidak berpacaran dengan salah satu sahabatnya. Karena itu membuat dirinya sedih, tapi apa daya harapan kini tinggal harapan.

Rio bilang kalau dia juga mencintai Ify. Tetapi kenapa Rio malah berpacaran dengan Agni. Ify menjadi ragu dengan Rio setelah ini.

"Lo kenapa bikin gue diposisi sulit sih, Io. Lo beneran cinta sama gue nggak, sih?" gumam Ify sembari terisak.


Ify membiarkan air matanya membasahi buku pelajarannya itu. Dadanya terasa sesak jika mengingat tentang Rio. Ahh sudahlah~

Ify merasakan ponselnya bergetar tanda ada sebuah pesan masuk.

Rio stevadit
15.00

Gue tunggu ditaman depan kompleks lo jam 7 malam.
See you!


Pesan dari Rio membuat Ify bingung. Ada apa Rio meminta untuk bertemu dengannya nanti malam?
Ify menekan tombol panggilan pada ponselnya dan menghubungkannya dengan nomor Rio.


Other SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang