22

3.9K 193 6
                                    

Lyne pov

Malam ini aku mendapat undangan gala dinner. Sebuah acara amal, aku pergi bersama Ivan. Aku melihat Frey disana.

Dia terlihat sangat tampan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia terlihat sangat tampan. Andai dia tidak mengkhianatiku bersama Catarina, aku pasti ke acara ini bersamanya.

Frey pov

Saat aku masuk ke ruangan ini. Mataku berkeliling mencari sosok itu. Wanita cantik yang telah menahan hatiku.

Dan mataku terkunci pada sosok itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan mataku terkunci pada sosok itu. Wanita yang berdiri tak jauh dariku dengan gaun nya yang cantik dia tampak anggun. Tuhan ingin rasanya aku menyeretnya keluar dari ruangan ini dan membawanya ke salah satu kamar di hotel ini.

"Kau sangat mempesona sayang." Bisikku ditelinganya. Dia berbalik dan melihatku. Aku tersenyum manis padanya tapi tidak dengan dia. Lyne hanya mengangkat ujung bibirnya saja dan pergi dariku. Sakit rasanya melihat dia seperti itu.

Lyne pov

Aku harus menghindari Frey, aku tidak mau jatuh cinta padanya lagi.
"Lyne ada Mr. Wilhazent disana."
"Kau saja yang temui aku mau ke toilet." Kataku pada Ivan.

Aku memperlama waktu aku di toilet. Saat aku keluar Frey berdiri di depan toilet wanita.

"Lyne."
"Toilet pria disebelah sana." Tunjukku.
"Aku tidak butuh toilet. Kamu yang aku butuhkan." Katanya.
"Ter.....mmph....." Tiba-tiba dia melumat bibirku. Oh tidak...... aku merindukan ciuman ini. Aku membalas ciumannya. Saat dia melepas bibirnya aku segera mencoba untuk lari.
"Kau mau kemana sayang. Kita belum selesai."

Aku segera menginjak kakinya dengan heels ku. Aku segera menuju ballroom.
"Kemana saja kau ?" Tanya Ivan
"Aku harus segera pulang."
"Apa terjadi sesuatu dengan Quil?"
"Tidak aku hanya tak enak badan. Wakili aku disini okey."
"Bagaimana kau pulang?"
"Aku sudah meminta resepsionis memanggil taxi."
"Hati hatilah Lyne." Aku segera pergi sebelum Frey menemukanku. Dan tepat saat Frey datang bersamaan dengan dtngnya taxi, aku langsung masuk dan menyuruh taxi itu melaju.

****

Beberapa hari kemudian....


Lyne pov

Aku dikejutkan dengan panggilan dari sekolah Quil, katanya Quil menghilang. Aku segera berlari kesekolah Quil.

"Bagaimana bisa hilang Miss?"
"Kami tadi melihatnya bermain bola didekat gerbang, saya menoleh untuk memisahkan teman Quil yang berkelahi dan ketika selesai saya tidak menemukan Quil Ma'am saya minta maaf."
"Tuhan.....dimana anakku."
"Kami akan mencari lagi disekitar sekolh Ma'am. Saya harap anda tenang dulu."
"Bagaimana mungkin saya bisa tenang? Dia satu satunya yang saya miliki."

2 jam sudah kami mencari Quil, tidak ditemukan juga. Aku hampir putus asa.

"Mommy......" Suara khas Quil
"Quil dari mana saja kau?"
"Tadi aku terjatuh saat mengambil bola dijalan sana. Untung ada Paman Frey dia mengobati lukaku Mommy." Katanya sambil menunjukkan lutut dan sikunya yang terluka.
"Terima kasih Tuhan......" Lirihku sambil mendekap Quil dan seketika aku menatap marah pada Frey.

Plaaakkkk!!!!

Spontan tanganku melayang ke wajahnya. "Lyne apa salahku?"
"Apa salahku katamu?" Pekikku
"Bisa kan kita bicara?"
"Pergi dari kehidupanku dan Quil kau tidak berhak atas Quil." Hardikku
"Miss kami permisi.Lain kali lebih berhati hati bila tidak saya akan memindahkan sekolah Quil."
"Baik Ma'am saya minta maaf"

Aku segera menggendong Quil pergi dari sana dan Frey masih mengekor.
"Lyne tunggu jelaskan dulu. Kenapa aku tidak berhak? Aku membawanya ke apotik dan mengobatinya." Katanya dan aku tetap berjalan sambil menggendong Quil.
"Apa Quil putraku Lyne?" Kata-kata itu membuatku membeku dan kakiku pun secara otomatis berhenti. Frey segera berdiri dihadapanku dia memegang bahuku.
"Apa Quil putra ku?" Ulangnya
"Bukan. Dia putraku hanya putraku." Kataku ketus. Dan aku segera berlari.

Frey pov

"Apa Quil putraku Lyne?" Pertanyaan itu terbelsit di otakku, dan Lyne langsung menghentikan jalannya.
"Apa Quil putraku?" Ulangku setelah aku berhasil meraihnya.
"Bukan. Dia putraku hanya putraku." Jawabannya itu menambah keyakinanku bahwa Quil memanglah putraku.

"Tuhan....aku mempunyai putra yang tampan dan cerdas."

"Lyne tunggu....." Tapi dia terlanjur masuk ke mobil. Aku akan mengejarnya, saat aku mencari kunci disakuku aku mengeluarkan sapu tanganku disana terdapat bercak darah dari Quil tadi, saat aku menghentikan darah di lukanya.

"Ya....tes DNA itu akan memberi bukti dan lyne tidak dapat mengelak lagi."

Aku lebih memilih memacu mobilku kerumah sakit.
"Bila aku punya anak itu bisa menjadi pengikat kami. Aku punya alasana untuk memintanya kembali padaku." Kurasa aku sudah gila, aku mulai berbicara pada diriku sendiri.

"Quil adalah putraku aku yakin itu."

Aku memasuki area rumah sakit untuk mencari lab guna melekukan tes DNA. Mereka mengambil sampel darahku. Aku akan membayar berapapun aku ingin hasilnya keluar dalam 15 menit.

15 menit kemudian, hasil labnya keluar. Dan hasilnya 99% kecocokan hubungan ayah dan anak.

Betapa bahagianya aku. Bahwa aku memiliki anak bersama Lyne. Aku harus menemuinya.
Aku ingin memeluk mereka.wanitaku dan anak lelaki ku.

Tbc

My True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang