27

3K 120 2
                                    

Satu minggu telah berlalu

Lyne pov

Kegiatan kami bila ada waktu luang adalah video call bersama Frey
"Daddy....kapan Daddy kesini lagi"
"Sabar sayang tugas Daddy belum selesai."
"Aku rindu Daddy...."  Rengek Quil
"Daddy juga sayang....."
"Mommy mau bicara sama Daddy." Pintaku pada Quil
"Bagaimana kabarmu sayang?"
"Luar biasa lelah, aku harus membersihkan perkebunan Paman yang luasnya luar biasa."
"Kenapa Papa kejam begitu sih."
"Tak apa sayang demi kamu meski aku harus melangkah diatas bara api akan aku jalani."
"Aku akan ke perkebunan bersama Quil." Kataku
"Benarkah sayang, aku merindukanmu."
"Aku juga Frey."
"Sayang aku harus kembali bekerja nanti aku hubungi lagi."
"Baiklah. Jaga dirimu sayang."
"Kau juga Lyne. Jaga diri kalian."

Sambungan telpon pun terputus. Aku ingin ke perkebunan untuk protes pada Papa. Kasihan Frey dia harus menjadi Petani anggur di perkebunan anggur Papa di Paris, belum lagi dia harus menyelesaikan urusan kantornya.

Frey pov

Jika karena bukan untuk Lyne aku pasti tidak akan mau menjalani ini semua. Menjadi Petani Anggur seluas 7 hektar. Dan masih mengurusi perusahan konstruksiku, belum lagi bisnisku yang lain, yang kini ku serahkah pada Marco untuk mengurusnya dan melaporkan padaku sesekali, benar-benar membuatku lelah.

Hari ini sepertinya Lyne akan tiba di perkebunan ini. Semangatku kembali pulih, hanya dengan membayangkan Lyne ada disini bersamaku.

"Daaad........" terdengar lengkingan dikejauhan, ketika aku melihat sumber suara itu. Aku melihat seorang bocah kecil berlari padaku. Ya itu adalah Quil putra kesayanganku.
"Halo jagoan....." Kataku sambil mengangkat tubuhnya.
"I'm fine Dad but i miss you."
"Miss you to son. Where is you're Mommy?"
"Speaking with Grandpa."
"Baiklah ayo ikut ke pondok Daddy."
"Kenapa Fady di Perkebunan Grandpa? Kata Mommy, Daddy baru ada proyek makanya tidak bisa main."
"Emmm.....Daddy memang sedang ada proyek di Perkebunan Grandpa."
"Kalau begitu Quil akan tinggal disini supaya bisa bersama Daddy."
"Sekolahmu bagaimana Quil kalau tinggal disini?"
"Sekarangkan sedang liburan Daddy..."
"Oh iya....maafkan Daddy sayang..."
" Oke... Daddy dimaafkan.."

Saat tiba didepan pondok aku melihat Lyne berjalan sendirian.
"Mommy...." panggil Quil, Lyne yang tadinya berjalan menunduk kemudian mendongak melihatku dan Quil, lalu tersenyum dengan manisnya yang membuat jantungku berdebar kencang. Aku mendekatinya langsung kutarik Lyne dipelukanku dan mencium bibirnya.

"Ada Quil." Bisiknya saat bibir kami merenggang.
"Maaf. Aku sangat merindukanmu."
"Aku juga merindukanmu."
"Ayo ke pondokku. Jam kerjaku sudah selesai."

"Maaf." Kata itu terucap dari bibir Lyne saat kami memasuki pondok. Aku menurunkan Quil dari gendonganku kemudian kuraih bahunya.
"Untuk apa?"
"Perlakuan Papa padamu." Aku tersenyum
"Ini pantas aku dapatkan." Jawabku seraya menariknya kedalam pelukanku.
"Daddy....kenapa aku tidak dipeluk juga...."
"Ah.....kita lupa Mom...sini sayang..." Kataku lalu meraih Quil menggendongnya dan berpelukan bertiga.

Lyne pov

"Ini pantas aku dapatkan." Jawabnya sambil menarikku ke pelukannya. Inilah tempat favoritku berada dalam pelukan Frey. Lalu dikejutkan sebuah suara.
"Daddy....kenapa aku tidak dipeluk juga...."
"Ah.....kita lupa Mom...sini sayang..." Frey lalu meraih Quil menggendongnya dan berpelukan bertiga.
"Apa kau sehat?" Aku merasa khawatir
"Tentu sayang, hanya sedikit lelah. Tapi setelah memelukmu lelahku jadi hilang."
Aku memukul dadanya sebagai tanda gemasku.
"Boleh kami menginap disini?"
"Lyne aku tidak enak pada Papamu. Tidurlah dikamarmu."
"Tapi Quil ingin tidur bersama Daddy."
"Baiklah jagoanku, kau menginap di pondok Daddy."
"Tapi kenapa Mommy tidak boleh menginap disini Dad?" Protes Putraku pada Daddynya. Aku hanya bisa tersenyum mendengarnya.
"Kau lihat tempat tidur Daddy Kid?" Dan dijawab anggukan oleh Quil
"Itu terlalu sempit untuk kita bertiga."
"Kalau begitu Daddy saja yang menginap di rumah Grandpa, kamar Mommy luas." Kulihat wajah risau Frey karena bingung harus menjawab apa.
"Quil, Daddy harus menjaga kebun Grandpa. Jadi Daddy tidur disini."
"Kalau begitu Mommy pulang kerumah Grandpa sendiri ya karena Quil mau bersama Qaddy."
"Baiklah. Jangan bandel ya."
"Heem."
"Aku ingin bicara serius denganmu Frey"
"Tentu saja sayang."

                                    Tbc

**********************************************

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankannya.

Maaf typo berhamburan dimana mana diharapkan like dan komen membangunnya.
😘😘😘😘😘

My True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang