26

3.5K 161 2
                                    

Terima kasih sudah bersrdia membaca ceritaku,meski typo di mana mana....

**********************************************

Lyne pov

Aku terharu mendengar kata2 frey. Dia rela menerima pukulan demi membuktikan penyesalannya.

"Kak.....kumohon.....hentikan....."aku memeluk lengan kak antoni.
"Sayang, lebih baik kau temani quil didalam. Biarkan kami menyelesaikan semuanya disini."kata frey

Aku menurutinya, aku tidak mau quil terbangun karena pertengkaran mereka.
"Tolong beri dia kesempatan kak, aku mencintainya." Bisik ku pada kak antoni.

Frey pov

"Ton aku ingin bersama mereka, aku akan melamar lyne." Aku membulatkan tekat.
"Bagaimana dengan orang tuamu? Aku tidak mau adikku menderita lagi karenamu."
"Aku akan mengurusnya."
"Kau serius ingin membahagiakan adikku?"
"Pasti. Aku akan memberinya yg terbaik dari yang kupunya."
"Temui papa william, minta ijinlah padanya."
"Baiklah. Aku akan menemuinya."
" Ton bisakah aku berpamitan pada lyne sebentar."
"Baiklah." Setelah mendapatkan ijin dari antoni aku masuk ke kamar quil.

"Sayang, aku mau bicara padamu."
"Bicaralah aku akan mendengarkanmu."
"Aku harus pergi......" Kataku  terhenti melihat raut wajah lyne yg mengernyit.
"Tunggu jangan salah paham sayang, aku tidak akan meninggalkanmu."
"Lalu knapa kau harus pergi?"
"Untuk menemui papamu dan memintamu darinya, kumohon tunggulah aku sayang."
"Oh.....frey......pasti....." aku melihat di sudut matanya meneyeskan air mata.
"Sttttt.....jgn menangis sayang, aku tak kan menyerah untuk mendapatkanmu." Kataku sambil meraih pipinya dan membelainya dg ibu jariku.
"Boleh aku mencium mu sayang?" Dia mengangguk dan langsung kulumat binirnya yg indah itu.
"Berjanjilah kau akan segera kembali."
"Pasti aku berjanji. Aku ingin bersama kalian selamanya."
"Apa yg harus kukatakan pada quil saat dia menanyakanmu?"
"Kau bisa bilang aku ada pekerjaan, dan hubungi aku kapanpun kau dan quil mau sayang."
"Iya aku akan menelpon mu."
"Aku mencintaimu lyne "
"Begitupun aku frey."
"Aku harus pergi. Jika tidak kakakmu itu akan menghabisiku."
"Pergilah sayang dan cepat kembali."
"Jaga dirimu baik baik."

Lyne pov

Aku menatap punggungnya saat dia berjalan menuju pintu kamar quil

"Frey...." panggilku. Dia berhenti dan menoleh aku langsung menghambur ke pelukannya.
"Jangan menangis sayang kumohon, aku akan berat meninggalkanmu bila melihat air matamu sayang."
"Maaf aku tidak mau kau pergi."
"Ini untuk kita dan quil. Aku ingin segera bersama kalian dirumahku." Aku mengangguk dan dia mengecup bibir dan keningku. Dia berjalan keluar dari kamar quil.

Sudah satu minggu berlalu

Kegiatan kami bila ada waktu luang adalah video call bersama frey
"Daddy....kapan daddy kesini lagi"
"Sabar sayang tugas daddy belum selesay."
"Aku rindu daddy...."
"Dad juga sayang."
"Mom mau bicara dad"
"Bagaimana kabarmu sayang?
"Luar biasa lelah, aku harus membersihkan perkebunan paman yg luasnya luar biasa."
"Kenapa papa kejam begitu sih."
"Tak apa sayang demi kamu meski aku harus melangkah diatas bara api akan ku jalani."

Tbc

My True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang