19

3.6K 162 0
                                    

Frey pov

Aku harus bisa segera keluar dari sini dan mencari Lyneku. Setelah general cek up dokter segera menjadwalkan fisio terapiku.
Mulai dari menggerakkan tangan,menggenggam,menarik,berjalan. Semua aku ikuti, sakit memang rasanya. Karena ototku seperti membeku.

"Lyne.....aku akan menemukanmu." Kata kata itu kurapalkan setiap aku merasa kesakitan.

Tak terasa 6 bulan sudah aku menjalani fisioterapi ini, kini aku bisa berjalan dengan normal kembali. Aku sudah boleh pulang. Aku tak ingin berlama lama. Segera aku mempelajari bisnisku.

"Frey istirahatlah dulu."
"Tidak Ma. Aku sudah membuang 4 tahunku sia sia."
"Terserah kalau begitu. Jangan forsir tenagamu, kamu belum pulih benar."
"Iya Ma. Aku ke kantor ya."

Aku memutuskan untuk ke kantor karena disilah aku bisa leluasa memerintah orangku untuk mencari Lyneku.

"Marco, bagaimana apa jejaknya sudah kau ketahui?"
"Saya mendapat petunjuk tapi belum saya pastikan ke Negara itu Mr. Wilhazent."
"Petunjuk apa?" Aku begitu penasaran.
"Saya mendengar Mr. Savario memulai bisnis propertinya 3,5 thun yang lalu di Portland. Dan bisnis itu di handle putri pertamanya."
"Benarkah?"
"Begitulah yang saya dengar, tapi belum saya pastikan apakah itu Nona Lyne, Sir."
"Mari kita cek. Kirimkan merger bisnis ke sana atas nama 'Regaza Construksi'. Jangan sampai dia tau kalau aku dibelakangnya."
"Baik Mr. Wilhazent."

Lyne pov

Pagi ini aku mendapat tawaran merger kerjasama, aku mempelajari tawarannya. Sepertinya tawaran ini menarik untuk pengerjaan proyek apartement Hight Class.

"Nona Lyne, badan Quillie demam lagi."
"Benarkah?" Aku pun segera menuju ke kamar putraku. Aku melihat termometer yang sudah Gail pasangkan di ketiaknya.
"Gail minta Jonathan siapkan mobil. Kita haris kerumah sakit."
"Baiklah sayang."

Jonatan segera membawaku ke rumah sakit.

"Nona saya cari tempat parkir dulu."
"Tentu Jon."

Aku segera masuk ke ER. Aku sudah bukan dokter lagi, makanya aku hanya bisa melihat mereka menangani Quillie.

"Putra anda harus menginap, untuk observasi Mam."
"Baiklah Dokter." Dan Quilie pun segera dipindah ke ruang rawat inap.

"Mom, kenapa Quillie tidur disini? Quillie mau pulang Mom."
"Iya sayang, kalau Quillie sudah sehat kita pasti pulang."
"Tapi kalau Mom ke kantor Quillie nanti sendiri Mom."
"Mom tidak kekantor sayang. Mom akan disini menemani Quillie."
"Kalau sakit Mom jadi nemenin Quillie terus aku mau sakit terus ah...." Celetuknya
"Heh....ko gitu sih Quillie. Iya nanti Mom temeni Quiliie terus deh."
"Janji Mom."
"Janji. Nanti pulang sekolah Jonatan akan langsung bawa Quillie kekantor mau sayang?"
"Mau Mom, tentu saja Quillie mau nemenim Mom."
"Bagus sayang. Maafkan Mom ya."
"Tentu saja Mom. Quillie cinta sama Mommy."
"Mommy juga sayang." Lalu kukecup kening putra kecilku.
"Istirahat sayang. Mommy disini bersamamu."
"Ehm...."

Ku pandangi wajah mungilnya, di usia yang hampir 4 tahun dia termasuk anak yang cerdas dan kritis. Ada saja pertanyaan yang membuatku speachless.

Ke esokkan paginya Ivan menelfonku.
"Lyne bagaimana mergernya sudah kau baca?"
"Iya sudah ku tanda tangani. Oh iya pagi ini ya meeting bersama CEO Regaza Construksi?"
"Iya. Kenapa? Ada masalah?"
"Bisa kau wakili aku dulu. Semalam Quillie masuk rumah sakit, sepertinya dia terkena Cacar."
"Oh tentu saja. Kenapa kau tidak menghubungi aku semalam?" Tanya Ivan
"Maaf aku tak mau merepotkanmu."
"Kita ini sudah lama berteman Lyne. Kau masih menganggapku orang lain?"
"Tidak Ivan kau adalah teman terbaik ku."

Frey pov

Hari ini adalah hari yang aku tunggu,aku akan bertemu Lyne ku. Aku memasuki gedung Savario Property resepsionist memintaku naik ke lantai teratas atau lantai 20, jantungku berdegup kencang memanti pertemuanku bersama Micellyne Piscraf, aku sangat merindukannya.

Tbc

My True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang