Frey povAku sengaja bangun lebih awal sebelum Lyne bangun.
"Dad kau mau kemana?" Suara Quil mengagetkanku yang akan beranjak dari ranjang.
"Stttt......" aku meletakkan telunjukku di bibirku tanda meminta Quil diam.
"Kau mau membantu Daddy,Quil?"
"Course Daddy."
"Kalau begitu ikut Daddy, pelan-pelan jangan sampai Mommy bangun."
Akhirnya aku mendapat sekutu. Kami berdua menuju pondok yang selama ini aku tinggali.
Lyne pov
Aku mengerjabkan mataku silau karena matahari. Aku menoleh sampingku sudah tak ada orang.
"Kemana mereka berdua?"
Aku segera ke kamar mandi membersihkan diriku dan berganti pakaian yang pantas.
"Samanta dimana Quil?"
"Tadi pagi-pagi sekali pergi bersama Daddynya."
"Ya sudah." Aku tenang karena Quil bersama Daddynya.
"Nona mau makan sesuatu?"
"Segelas orange juice saja. Oh ya ada bahan apa?"
"Nona mau makan apa biar saya yang mengerjakan."
"Tidak aku ingin menyiapkan makanan buat mereka."
"Baiklah Nona, jika butuh bantuan panggil saya."
Hari semakin siang tapi belum ada tanda-tanda mereka akan kembali.
"Kakak......." sebuah suara yang aku rindukan.
Saat aku menoleh aku melihat adik kecilku meski sekarang sudah menjadi Dokter Spesialis anak, tapi bagiku dia tetaplah adik kecilku.
"Lerina."
"Aku rindu Kak......"
"Sama. Mama mana?"
"Ada yang rindu pada Mama?"
"Mama...." Aku langsung menghambur ke pelukannya.
"Mana cucu Mama yang ganteng itu?"
"Lagi berduaan sama Daddynya."
Kami bertiga mengobrol kesana kemari. Tak terasa sudah hampir gelap. Mereka belum pulang juga, aku lalu mencoba menghubungi Frey.
" halo."
"Kalian dimana ?"
"Kami di pondok. Datanglah kesini sayang."
"Tapi ini Mama datang."
"Datanglah sebentar, aku butuh bantuanmu."
Rasa khawatirku langsung muncul.
"Baiklah tunggu sebentar, aku kesana."
Aku lalu berlari menuju pondok.
"Quil.....Frey....." panggilku
"Mom tolong Daddy dia ada dikamar." Kata Quil dan aku langdung menuju kamarnya membuka pintu dan yg kulihat adalah Frey berlutut didepan pintu.
Dengan kotak beludru berwarna merah dengan sebuah cincin bermata berlian.
"Mungkin terlambat untuk mengatakan ini semua mengingat kita sudah memiliki malaikat yang tampan dan cerdas,tapi kumohon biarkanlah lelaki bodoh ini mengatakan sesuatu pada wanita hebat dan cerdas didepanku."
"Frey...." lidahku kelu melihat dia dan dekorasi kamar dimana aku berdiri sekarang.
"Wanita yang sudah mencuri hatiku kala berumur 8 tahun dengan rambut kucir duanya. Dengan ingus yang ada disekitar hidungnya karena menangis akibat ulah jahilku."
"Cih....kau ini...." Aku menyela dan dia tersenyum.
"Sekarang lelaki bodoh ini meminta padamu, agar bersedia menemaninya disisa umurnya, dan melahirkan anak-anaknya. Please....will you marry me...."
Air mataku mengalir mendengar kata katanya
"Ck....kau membuatku menangis lagi."
"Maaf, tapi aku janji akan meminimalisir keluarnya airmatamu itu."
"Jadi ini yang kau lakukan seharian ini?"
"Iya..." dia nyengir "jadi...."
Lalu aku jewer telinganya sampai dia berdiri.
"Kenapa malah menjewer telingaku...."
"Kau meng ekploitasi Quil untuk membuat ini?"
"Hehe iya. Tapi Quil senang"
"Lalu sudahkah kau beri dia makan?"
"Tadi dia makan sanwich."jawabnya was was
"Kalau begitu cepat pasangkan dijariku."
"Apa?" Jawabnya dengan muka bingungnya
"Bukankah kau mau memberiku itu?" Jawabku sambil menunjuk kotak yang dibawanya dengan daguku.
"Oh....hahaha....tentu sayang." Lalu dia mengambil tangan kiriku dan menyematkan cincin itu di jariku.
"Cantik. Cocok ditanganmu."
Tbc
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Terima kasih yg udh menunggu kelanjutan cerita ini.
Untuk yg menunggu pesta pernikahan mereka sabar ya, mungkin next part
Maaf banyak typo ya...
Please vote n comentnya...
😘😘😘😘

KAMU SEDANG MEMBACA
My True Love
RomanceLyne adalah seorang gadis yg diadopsi sebuah keluarga terpandang.saat tugas pertamanya sebagai dokter magang dia menemukan keluarga kandung nya segaligus cinta sejatinya. "Jauhi anak kesayanganku gadis sial." "Pergilah sejauh mungkin dari kehidupan...