23

3.7K 199 2
                                    

Terima kasih banyak yg sudah mau baca ceritaku dan ninggalin cap jempolnya. Butuh komen membangun nya maklum masih amatir.

Happy reading....😄😄

____________________________________________________________________________________________

Frey pov

Aku begitu senang setelah mengetahui bahwa Quil, bocah cerdas itu adalah putraku. Aku menunggu Lyne di depan rumahnya tetapi begitu melihatku dia langsung menginjak gas mobilnya.

Aku tau dia sedang mengantar Quil ke sekolahnya. Jadi aku menunggu di depan kantornya.

 Jadi aku menunggu di depan kantornya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku langsung keluar dan mengejarnya.

"Lyne kita harus bicara sayang."
"Tak ada yg harus dibicarakan Frey."
"Tentu saja ada. Tentang Quil aku berhak mengetahuinya." Tegasku.
"Hak? Hak katamu?" Pekiknya.
"Tenang Lyne. Kita harus berbicara dgn tenang."
"Pergilah. Aku tak mau bicara masalah pribadi denganmu."
"Haruskah aku bersimpuh di depanmu? Supaya aku bisa mendapat penjelasanmu. Atau aku harus mengumumkan pada dunia bahwa Quil adalah anakku dan kau memisahkannya dariku?" Aku mendesaknya.

Lyne pov

Frey berlutut dan memohon padaku. Ini benar benar memalukan.
"Nanti malam jm 7 di Shilo restaurant."
"Oh....terima kasih Lyne."
"Bedirilah jangan membuatku malu." Kataku lalu masuk ke gedung Savario Property.

Aku gugup, memikirkan nanti malam aku akan bertemu berdua bersama Frey. Tapi aku memang harus bicara dengannya.

Malam ini aku bersiap siap untuk menemui Frey. Kenapa aku jadi gugup begini.

 Kenapa aku jadi gugup begini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan gaun biru gelapku. Aku menuju ke tempat pertemuanku bersama Frey. Aku lihat dia juga baru datang, dia akan memasuki pintu. Tapi dia menoleh dulu sebelum masuk.

Dan tatapan matanya langsung terarah kepadaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan tatapan matanya langsung terarah kepadaku. Melihat senyum setengahnya benar benar membuat jantungku melompat- lompat.

Frey pov

Aku melihat rona itu lagi. Wajah merona milik lyne yang aku rindukan.
"Mari kita mulai bicara." Aku memulainya.
"Okey, apa yang ingin kau ketahui atau kau tanyakan?"
"Quil benar ankku kan?"
"Ya. Dia putramu. Putra yang tidak kau inginkan"
"Aku tidak tau kau hamil. Bagaimana mungkin kau bisa bilang aku tak menginginkannya."
"Kau bersama Catarina, kau sama sekali tak mencariku, bahkan kabarmu pun tak aku dengar. Apa itu yang namanya menginginkannya?" Lyne mulai emosi
"Baiklah aku akan menceritakan semuanya."
"Tidak perlu. Aku tidak butuh kisahmu."
"Tapi ini menyangkut kita. Kumohon dengarkan setelah itu terserah padamu."
"Hah.....baiklah cepat ceritakan."
"Aku tidak mencarimu karena aku berada di New Yok. Tepatnya di NYU Medical Center."

Lyne pov

Aku terkejut mendengar kalimat pertamanya.
"Kau bisa mengeceknya disana Lyne." Dia seperti bisa membaca pikiranku.
"Maafkan aku baru bisa menemui mu sekarang, aku baru keluar 3 bulan lalu,dan aku baru bisa mencari kabarmu 6 bulan lalu. Setelah aku terbangun dari tidur panjangku."
"Maksudmu Frey?"
"Semua itu ulah Mamaku yang memberi obat tidur padaku. Dan menyeting sedemikian rupa."
"Jika itu salah paham kenapa kau tidak mengejarku dan memberiku penjelasan?" Isak ku.
"Kau pikir aku tidak mengejarmu?" Aku hanya bisa mengangguk.
"Aku mengejarmu,mencemaskanmu yang mengemudi seperti itu. Sampai aku tidak memperhatikan jalan sehingga sebuah truk menghempas mobilku."

Aku benar benar terkejut mendengar ceritanya.
"Lanjutkan." Pintaku.
"Aku koma selama hampir 4 tahun. 9 bln lalu aku bangun, aku menjalani fisioterapi yang sangat menyakitkan selama 6 bulan. Aku menyewa orang untuk mencarimu,dan melaporkan hasilnya disela sesi terapiku. Melihat foto yang diambil orangku sungguh menjadi semangat bagiku. Jadi bagaimana mungkin aku tak menginginkanmu dan Quil."

Air mataku mengalir dengan deras ketika mendengar ceritanya. Sungguh berbeda dengan apa yang kupikirkan
"Jangan menangis sayang." Katanya sambil pindah ke kursi yang lebih dekat denganku. Dia menggenggam tanganku dan menghapus air mataku dengan tangan yang satunya.
"Aku menginginkanmu dan Quil dalam hidupku. Aku rela menukar apapun demi mendapat kalian." Katanya menatap lekat padaku.

Tanpa berpikir lagi aku langsung menghambur ke pelukannya.
"Maaf. Aku salah sangka padamu."
"Tak apa sayang. Maafkan aku juga terlambat menemukanmu." Aku mengangguk dan mempererat pelukanku.

Tbc

My True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang