39

2.6K 117 2
                                    

Clara pov

Satu minggu sudah aku berada di rumah ini, entah kenapa aku merasakan kenyamanan. Kehangatan keluarga yang tulus.

Aku melihat kelakuan Lyne, benar dia memang gadis yang sempurna. Hatiku menghangat melihat kasih sayang yang dia berikan untuk putra kesayanganku. Terlebih melihat ketegasannya dalam mendidik cucuku.

Ya akhirnya aku mengakui bocah cerdas itu sebagai cucuku. Tingkah lakunya benar-benar persis saat Frey seusianya. Tapi Quil lebih cerdas dari Frey kecil.

Aku menyesal telah memisahkan mereka dulu, karena keegoisanku mereka harus menderita.

"Huek......huek......" terdengar saat aku melewati kamar Lyne.

Aku masuk kedalam kamar untuk melihatnya. Dan aku tak menemukannya dikamar. Tapi aku mendengar suara air mengalir di kamar mandinya.

"Lyne....." aku terkejut melihat Lyne pucat pasi terduduk di sudut closet

"Kau kenapa?" Aku mulai merasa khawatir melihatnya.

"Nyonya..aku tak apa apa." Dia mencoba untuk berdiri tapi tiba-tiba limbung dan segera kutangkap.

"Ayo kubantu."

"Terima kasih Nyonya."

Aku segera menelfon dokter keluargaku yang ada di kota ini.

"Dr. Greta tolong datang ke mansion Frey."

"Tenang Nyonya, ceritakan apa yang terjadi." Suara dari sebrang sana.

"Menantuku muntah-muntah hingga nyaris pingsan. Pokoknya segera kesini."

"Baiklah Nyonya."

Aku mengakhiri panggilan lalu melihat Lyne berlinang air mata.

"Apa kau sakit? Bagian mana yang sakit?"

"Tidak Nyonya, aku hanya bahagia anda menyebutku menantu."

"Jangan panggil aku Nyonya lagi. Kau bukan pelayan dirumah ini."

"Terima kasih Tante."

"Tak bisakan memanggilku seperti cara Frey memanggilku?"

Lyne pov

Aku tak percaya jika Mama Frey akhirnya memanggilku sebagai menantunya. Aku ingin bersorak tetapi kepalaku rasanya sakit sekali.

Tak lama seorang wanita muda masuk ke kamarku di antar Gail.

"Kapan terakhir periode anda Nyonya?"

"Eh....entahlah aku lupa."

Aku baru menyadari bahwa aku sudah lama tidak mendapat periode.

"Kalau begitu aku sarankan anda pergi ke dokter kandungan."

"Maksudmu menantuku hamil?"

"Sepertinya begitu Nyonya Clara."

"Baiklah aku akan memberitahu Frey."

Frey pov

Mama menghubungiku bahwa beliau dan Lyne dirumah sakit. Aku segera melarikan mobilku ke Rumah Sakit yang disebutkan Mama.

"Ma Lyne kenapa?"

"Masuklah."

Aku masuk ke ruang ER disana seorang dokter wanita sedang memeriksa perut Lyne dan sebuah monitor didekatnya.

"Lyne."

"Kemarilah." Kata Lyne sambil tersenyum.

"Istri saya kenapa dok."

"Istri anda butuh istirahat Tuan dan juga nutrisi yang bgus."

"Apa serius dokter."

"Anda bisa melihat pada monitor Tuan."

Aku benar-benar bingung, monitor itu hanya layar hitam, dengan lingkaran hitam ditengah.

Aku benar-benar bingung, monitor itu hanya layar hitam, dengan lingkaran hitam ditengah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa itu penyakit serius dokter?"

"Bukankah kalian sudah memiliki anak?"

"Benar. Tapi apa hubungannya." Lyne dari tadi meremas tanganku tapi tak aku perdulikan.

"Itu bayi kita sayang." Suara lembut Lyne mengalihkan perhatianku.

"Maaf dok. Saat hamil pertama dia sedang bertugas di luar negri." Aku terhenyak mendengar kalimat yang di ucapkan Lyne.

"Ah......maaf Tuan. Begini istri anda sedang mengandung kurang lebih 12 minggu."

"Benarkah? Apa tidak ada gambar yang lebih jelas?"

"Anda mau yang 4 dimensi?"

"Apa itu lebih jelas dok?" Aku benar benar ingin melihatnya.

"Tentu."

"Kalau begitu lakukan." Lalu dokter itu meminta asistennya untuk mengganti monitor tersebut.

" Lalu dokter itu meminta asistennya untuk mengganti monitor tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Benar dia terlihat jelas.

"Sayang, terima kasih." Aku mencium kening Lyne.

Tbc

My True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang