37

2.6K 109 0
                                    


Author pov

Sudah hampir sebulan keluarga kecil itu menikmati hidup baru mereka. Dan benar dugaan Frey bahwa perbuatan mereka diperkebunan waktu itu menghasilkan calon malaikat kecil lainnya.

Namun disisi belahan bumi yang lain ada seorang wanita yg begitu membenci Lyne.

"Sialan....!! Jadi Frey sudah menikah dengan gadis itu?"

"Benar Nyonya."

"Dimana alamat mereka?"

Setelah orang suruhannya pergi dia langsung memesan pesawat menuju rumah anaknya, yaitu Frey.

"Jadi ini tempat tinggalmu Frey?" Clara bicara pada dirinya sendiri.

"Nyonya berhenti. Anda tidak bisa masuk begitu saja." Teriak seorang security

"Kenapa tidak bisa? Ini rumah anakku." Kata Clara lalu melenggang masuk.

Tak lama kemudian mobil yang membawa Frey sekeluarga memasuki area rumah itu.

"Tuan tunggu....." Security itu menghentikan laju mobil Frey

"Ada apa?"

"Di dalam ada seorang wanita yang mengaku ibu anda Tuan."

"Mama?"

"Maaf Tuan saya tidak bisa mencegahnya masuk."

"Tak apa." Kata Frey lalu menyuruh Marco menjalankan mobilnya.

"Frey?" Lirih Lyne.

"Tenang sayang aku akan melindungimu."

Lyne pov

Dengan perasaan was-was aku turun dari mobil.

"Mom, siapa yang datang."

"Grandma dari Papa."

"Ayo kita masuk. Kita hadapi bersama Lyne."

"Ma." Sapa Frey saat kami memasuki ruang tamu.

"Rumahmu hebat juga Frey. Dan kau akhirnya bisa menikah juga dengan putraku."

"Maaf Nyonya, kami menikah tanpa memberi tahu anda."

"Kau memang menyebalkan. Gara-gara kamu anak kesayanganku berani menentangku."

"Ma.....sudahlah. Lyne sudah menjadi istriku, jangan menghinanya lagi."

"Menghina? Dia memang jalang yang sudah mengganggu kehidupanku. Bukan hanya dia tetapi kedua orangtuanya juga."

"Apa maksud anda Nyonya?"

"Kau tau ayahmu yang brengsek itu membuat suamiku mati !!!" Hardik Mrs. Wilhazent.

"Gail...." teriak Frey

"Ya Tuan."

"Bawa Quil masuk ke kamarnya."

"Mom bisa dijelaskan maksud Mom? Seingatku Papa dan Paman John berteman baik."

"Itu dulu, tapi gara-gara penyelidikan bodoh itu menyebabkan Papamu tewas Frey."

"Penyelidikan apa maksud Nyonya?" Aku penasaran.

"Apa kau lupa pekerjaan ayahmu yang bodoh itu. Dia terlalu memegang prinsipnya."

"Maksud anda?"

"Matt dan John adalah patner di kepolisian Dublin, mereka menyelidiki kasus perdagangan manusia dan organ tubuh. Jaringan itu sangat berbahaya tetapi John tetap nekat membongkar jaringan itu. Sedang Matt juga bodoh dengan kesetiakawanannya itu." Air mata mengalir di pipi Nyonya Clara.

"Apakah Tuan Matt juga meninggal di pembantaian itu?"

"Ya. Dia kembali untuk menyelamatkan kalian."

"Kembali?" Tanya Frey

"Kita berhasil kabur Frey, tapi dengan bodohnya Papamu kembali hanya untuk keluarga gadis brengsek ini." Caci Nyonya Clara.

"Ma, Lyne tidak salah."

"Tapi karena ayahnya keluarga kita jadi berantakan."

"Tapi setidaknya kita memiliki bisnis papa meski itu kecil." Bela Frey

"Kau memang telah dibutakan cintamu itu Frey."

"Lalu Mama mau apa? Memisahkan kami lagi? Mama tidak lihat penderitaan Lyne lebih daripada kita. Bahkan dia tetap merawat benihku sendirian Ma. Sebagai wanita apa Mama tidak punya hati?" Frey mulai tersulut emosinya

"Apa kau yakin itu anakmu Frey? Bisa saja dia tidur dengan pria lain dan mengaku itu anakmu."

"Ma....!!!"

"Frey stop!!" Aku memegang tangan Frey

"Tapi sayang, Mama...."

"Sudah, biar aku yang bicara." Kataku lalu melangkah maju.

"Nyonya, harus apa aku supaya meredakan kebencianmu itu padaku?"

"Berlututlah dihadapanku!!"

"Baik jika itu bisa menghapus kebencianmu." Aku membuang egoku berlutut padanya.

"Atas nama kedua orang tuaku, aku memohon maaf padamu Nyonya, bila ayah menyebabkan kesengsaraan bagi anda dan putra anda. Tapi bisakah anda melihatku, aku seorang anak yang ditinggl kedua orangtuanya pada usia yang masih kecil, berjuang sendirian di panti hingga seorang dermawan yang tidak memiliki anak mengangkatku. Tapi anda masih bisa hidup dengan  peninggalan Paman dan kini menjadi sukses. Tidak bisakah anda melepas dendam anda?" Nyonya Clara hanya diam.

"Quil benar-benar cucu anda, benih dari Frey. Bahkan aku tak pernah memberitahukan pada Frey bahwa Quil adalah putranya. Demi Quil taidak bisakah anda merestui kami?" Aku berdiri lalu berjalan mendekati Nyonya Clara.

"Apakah anda ingin Quil seperti Frey yang tidak tumbuh bersama Papanya? Sebagai ibu tegakah anda?" Nyonya Clara tetap diam dan aku lihat bahunya bergetar.

Aku memberanikan diri memeluknya.

"Maafkan kedua orang tuaku yang membuat anda jadi kesepian nyonya. Aku akan menggantikan kesepianmu dengan kebahagiaan. Aku anda ibu yang penyayang."

"Jangan sok tau kamu..... kamu mengabil putraku dan menjauhkannya dariku." hardiknya bersamaan dengan isak tangisnya.

"Ma....." Frey ikut merengkuh mamanya.

"Maafkan Frey Ma, bila Mama kesepian, ini bukan salah Lyne."

"Nyonya bisa tinggal disini, kami ingin Nyonya bahagia."

"Aku takkan membiarkanmu merebut putraku."

Aku hanya bisa menghela nafas, semoga ini awal yang baik untuk selanjutnya.

Tbc

::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::»»««:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Maaf lama bgt baru update.....

Baru g ad mood buat nulis dan bingung mau nyambung ke point2 scene nya 😊

Semoga part ini pada suka ya.....

Jgn lupa vote n comentnya...😊😊

Big hug...😘😘😘😘😘



My True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang