34

2.7K 105 5
                                    

Frey pov

Akhirnya aku berhasil menyematkan cincin yang telah lama aku simpan untuknya. Ukuran dan modelnya sangat cocok dijari Lyne.

"Ayo kita temui Quil." Ajakku.

"Tentu kita lalu pulang Quil tentu sudah sangat lapar."

"Baiklah istriku." Jawabku dengan senyum menggodanya.

"Calon Frey...."

"Tapi kau sudah melahirkan putraku,itu artinya kau istriku"

"Baiklah terserah padamu saja."

Kami berjalan bersama, aku menggendong Quil dan menggandeng Lyne. Memasuki mansion kediaman keluarga Savario, ternyata semua sudah berkumpul disana.

"Selamat malam."sapaku.

"Kalian ini dari mana saja."

"Maaf Mom, Dad, tadi ada urusan sebentar."

"Urusan apa yang membuat kalian mengabaikan kami." Antonio yang baru masuk dari arah dapur.

Aku mengangkat tangan kanan Lyne. Menunjukkan cincin yang melingkar dijarinya. Sedang Quil langsung duduk di pangkuan Lerin.

"Wow....cepat juga kerjamu dude."

"Course. Besok pagi kami menikah."

"What.... Frey kita belum membicarakannya."

"Kau sudah setuju menikah denganku bukan? Jadi pembicaraan selesai."

"Tapi gaun dan yang lain lain belum disiapkan." Katanya panic.

Menurut perhitunganku sebentar lagi gaunnya datang.

Ting tong......ting tong....

Bel pintu rumah dan benar dua kotak besar berisi 2 gaun pengantin untuk Lyne.

"Frey......"

"Tenanglah perlengkapannya sebentar lagi sampai."

Tak lama kemudian beberapa truck box datang membawa perlengkapan untuk garden wedding.

Plok....plok....plok....

Antonio bertepuk tangan ..

"Great dude. Luar biasa, aku salut atas keseriusanmu. Jaga adikku baik-baik." Katanya lalu menepuk bahuku.

Lyne pov

Aku benar benar sudah tidak bisa berkata kata lagi. Frey telah menyiapkan segalanya. Aku hanya bisa menghela nafas lalu berjalan ke dapur.

"Sayang, kau marah?" Ternyata Frey mengikutiku.

"Sedikit." Jawabku singkat

"Please jangan marah. Aku hanya ingin segera meresmikan hubungan kita."

"Tapi bisa kan bicara dulu denganku."

"Baiklah maafkan sayang." Jawabnya lalu memelukku.

"Masih mau menikah denganku kan?"

"He em.....boleh aku melihat dekorasinya?" Tanyaku.

"No. It's surprise."

Mendengar jawaban itu aku hanya mengerucutkan bibirku.

"Jangan cemberut begitu, jadi ingin mencium bibir menggemaskan ini."

"Tidak lucu."

"Aku juga tidak melawak sayang."

Jengkel rasa hatiku.maka aku putuskan untuk tidur saja.

********

Keesokan paginya

My True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang