Frey pov
Aku berhasil mengetahui tempat tinggalnya, dia tinggal bersama anaknya,seorang pelayan dan seorang supir. Apakah benar yang dikatakan bocah itu, kalau dia tidak punya Daddy. Lalu siapa Ayahnya? Mungkinkah aku? Sempat terbelsit di pikiranku, dan aku sangat senang bila itu terjadi.
Pagi ini aku sudah stay di seberang tempat tinggalnya. Aku melihat dia pergi dengan bocah itu, aku mengikutinya. Ah..... aku seperti penguntit saja. Tapi biarlah yang penting aku bisa melihatnya.
Dia berhenti di sebuah playgroup.turun bersama bocah itu.jadi disini sekolah bocah itu. Dan dia langsung ke kantor. Dan siang ini pun ada jadwal meeting di gedung ini bersama mereka. Aku segera memacu mobilku kearah kantorku untuk mempersiapkan berkas berkas yang harus dibawa meeting nanti.
Lyne pov
"Siang ini anda ada jadwal meeting dengan Regaza Construksi Ma'am." Sekertarisku menjelaskan.
"Baiklah jam berapa?"
"Jam 1 siang Ma'am."
" okey. Ah Andrea bisa minta tolong nanti kau jemput Quil dan membawanya kemari."
"Sure Ma'am."
"Bagus sekarang pergilah,aku akan mempelajari materi meeting siang ini."Waktu meeting pun tiba.
"Ma'am Mr. Svalinkay dan Regaza Construksi sudah menunggu anda di ruang meeting."
"Baiklah aku segera kesana. Tolong Quil ya."
"Serahkan pada saya Ma'am."Aku segera berjalan menuju ruang meeting yang ada di ujung gedung ini.
Aku sangat terkejut melihat siapa yg ada diruang itu.
"Ah....ini dia CEO kami Mr. Wilhazent." Ivan memperkenalkan ku. Aku menarik nafas dalam dan menjawab sapaan itu
"Selamat siang,apa sudah lama menunggu?"
"Tidak masalah Miss or Mrs?"pancing dia.
"Terserah anda Sir." Kataku sambil tersenyum yang tak dari hatiku.
"Baiklah." Jawabnya.
"Ivan saat aku tidak hadir apa yang sudah dibahas untuk proyek kita di Nothwest Districk?"
"Baik Miss seperti yang sudah saya laporkan....."Meeting berjalan cukup lama. Selain memperhatikan bahasan proyek ini, aku juga mencuri pandang wajah frey. Bagaimana bisa jantung ini tetap berdebar setelah ap yg diperbuatnya. Jam 3 meeting selesai.
"Terima kasih Mr. Wilhazent. Semoga bisnis kita lancar kedepannya." Ucapku dan mau tak mau aku mengulurkan tanganku.
"Sama sama. Anda bisa memanggilku Frey saja." Dia menyambut tanganku dan sengatan listrik itupun masih ada."Mommy....." Suara khas itu sudah menungguku.
"Hai sayang. Sorry lama menunggu."
"It's okey Mom."
"Ah....Paman bola kenapa ada disini." Katanya begitu melihat Frey.
"Aku ada bisnis dengan Mommymu boy. Mau main bola denganku?" Kata Frey.
"Hore kini aku punya teman main lagi selain kau Paman Ivan. Paman Ivan tidak bisa main bola."
"Hahaha.....iya iya...." Ivan menanggapi.
"Kapan kita bisa main bola? Ah....siapa namamu kemarin?"
"Saquillie....panggil aku Quil."
"Baik bos."
"Mom kapan aku boleh main bola dengan nya? Siapa namamu Paman?"
"Frey.."
"Mom?"
"Em.....jika Mr. Frey ada waktu Quil."
"Okey kalau begitu hari ini aku tidak ada acara lagi. Bagaimana kalau sekarang?"
"Aku tidak membawa bolaku Paman."
"Kita ketoko mainan dan membelinya."
"Boleh Mom?" Tanya Quil dan aku tidak tega untuk bilang tidak. Bagaimanapun Frey adalah ayahnya.Frey pov
Akhirnya aku di ijinkan bermain denga Quil. Aku merasa seperti mempunyai magnet pada bocah ini. Aku melihat Lyne duduk di kursi taman melihat kami bermain. Sungguh ini seperti mimpi andaikan tidak ada kesalah pahamam yang dibuat Mom dan Catarina pasti beginilah kehidupanku.
"Quil kemana Daddymu?" Aku bertanya saat kami mengejar bola yg menjau dari Lyne
"Aku tidak tau. Mom bilang aku hanya punya Mom saja."
"Apa Mommy mu suka pergi dengan teman prianya?"
"Tidak. Selain ke kantor Mom menemaniku dirumah atau jalan-jalan denganku."
"Paman memyukai Mommy?"
"Tidak bolehkah?"
"Mom pernah bilang pada Paman Ivan kalau Mom tidak membutuhkan pria." Jawabnya.Berarti selama ini Ivan juga menyukainya.
Lyne aanak siapakah Quil ini. Jika aku perhatikan ada bagian yang mirip denganku dan mirip dengan Lyne. Aku harus mencari tau siapa ayah bocah menggemaskan ini.Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
My True Love
RomanceLyne adalah seorang gadis yg diadopsi sebuah keluarga terpandang.saat tugas pertamanya sebagai dokter magang dia menemukan keluarga kandung nya segaligus cinta sejatinya. "Jauhi anak kesayanganku gadis sial." "Pergilah sejauh mungkin dari kehidupan...