20

3.9K 174 0
                                    

Frey pov

Hari ini adalah hari yang ku tunggu, aku akan bertemu Lyne ku. Aku memasuki gedung Savario Property dan resepsionist memintaku naik ke lantai tertinggi atau lantai 20. Jantungku berdebar kencang menanti pertemuanku bersama Micellyne Piscraf. Aku sangat merindukan nya.

"Silahkan Mr. Wilhazent anda sudah di tunggu." Kata sekertaris di ruangan itu. Saat aku masuk aku terkejut karena bukan Lyne yang menungguku.
"Maaf Mr. Wilhazent, Miss. Savario sedang ada keperluan keluarga yang tidak dapat ditinggalkan. Jadi beliau mewakilkannya kepada saya."
"Oh begitu. Semoga urusannya lancar kalau begitu."
"Terima kasih Mr. Wilhazent."
"Tapi bagaimana dengan tawaran saya."
"Miss. Savario menyetujui tawaran anda."
"Baguslah kalau begitu. Sebenarnya saya sangat ingin mengenal Miss. Savario."
"Tentu saja anda akan segera bertemu dengan beliau."
"Saya harap begitu. Baiklah saya akan kembali ke kantor saya dulu. Semoga di pertemuan selanjutnya bisa bertemu langsung dengan Miss. Savario."
"Hati hati di jalan dan sampai bertemu lagi."

Kecewa sungguh aku kecewa, aku gagal bertemu Lyneku.

Lyne pov

Ternyata diagnosisnya bukan Cacar, Quillie hanya demam biasa. Hari ini sudah boleh kembali.
"Mom,kita ke taman dulu ya ."
"Tidak Quillie baru saja sembuh istirahat dulu."
"Tapi Mom.....Quillie ingin main di taman."
"Em......bagaimana kalau lusa kita main ketaman."
"Baiklah Mommy..." katanya dengan cemberut.
"Ko cemberut begitu sih jagoan nya Mommy."
"Enggak cemberut kok Mommy." Katanya lalu memasang senyum imutnya
"Ha....ha....ha....ini nih yang bikin Mommy pengen segera pulang dari kantor." Kataku lalu mencium pipi gembulnya.

Frey pov

Beberapa hari aku mengawasi gedung Savario Property, aku ingin melihat Lyne, dan hari ini aku melihat nya.

Beberapa hari aku mengawasi gedung Savario Property, aku ingin melihat Lyne, dan hari ini aku melihat nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia semakin cantik, dan sexy. Wajahnya semakin dewasa.

"Oh.....gadis cantikku akhirnya aku menemukanmu." Suara hatiku.

Dia sepertinya sedang menunggu seseorang. Siapa? Seorang pria kah? Tidak itu tidak boleh, Lyne hanya milikku.

Dan benar tak seberapa lama sebuah mobil hitam berhenti di dekatnya. Dan seorang anak kecil berlari kepadanya.

"Mommy......." Lengking bocah itu dengan jelas aku dengar. Lalu Lyne membungkuk memberinya pelukan. Dan mereka masuk ke mobil.

"Apa kau sudah menikah sayang? Kau tega meninggalkanku?" Ratapku. Tetapi aku putuskan untuk tetap mengikutinya. Mereka berhenti di parkiran taman kota. Mereka turun, bocah itu membawa bola sambil berlari.

"Pelan-pelan Quillie......" Teriak Lyne. Aku benar benar mendengar suara indahnya. Aku berjalan agak jauh darinya, ya aku mengikutinya. Dia duduk di sebuah kursi sambil membuka laptop dan bocah itu berlarian disekitarnya.

"Jangan jauh-jauh Quil." Teriaknya lagi.

Lyne sambil dia bekerja dia menemani bocah itu bermain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lyne sambil dia bekerja dia menemani bocah itu bermain. Sebuah bola menggelinding ke arahku. Aku mengambilnya dan aku lihat bocah itu berlari ke arahku.

"Sir,boleh aku minta bolaku?" Suaranya sangat lucu.
"Tentu saja, ini."
"Terimakasih Sir."
"Boleh tau namamu?"
"Quillie.aku bersama Mom. Dia disana?"
"Daddymu?"
"Aku hanya punya Mommy..."
"Quillie....." kudengar suara Lyne.
"Mom, aku disini." Katanya sambil melambai. Lyne melihatku. Mata kami terkunci. Tapi tatapan itu bukan tatapan rindu seperti yang kurasakan. Dia menutup laptopnya dan mendekat kearahku.

"Mom bolanya menggelinding."
"Iya Mom tau. Hati-hati dengan orang asing sayang." Katanya terus menatap tajam padaku. Tatapan benci,marah dan jijik padaku.

"Lama tak bertemu sayang. Bagaimana kabarmu?"
"Seperti yang kau lihat." Jawabnya asal
"Aku merindukanmu."
"Aku tidak. Oh ya aku bukan sayangmu lagi. Jadi jangan memanggilku seperti itu." Katanya ketus.
"Kau menikah?"
"Not your business Sir." Katanya lalu berbalik dan pergi. Dia mengajak anaknya pergi.

Lyne pov

Oh Frey.....aku bertemu dengannya. Hampir 4 tahun aku tidak mendengar kabarnya. Aku melihat sebuah bekas luka melintas dari dahi menuju pelipis di atas alis yang lumayan jelas.

"Siapa yang membuat luka itu Frey? Siapa yang merusak paras sempurnamu?" Suara hatiku. Aku harus segera pergi dari sini. Selamat tinggal Frey....

Tbc

My True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang