Frey pov
Aku membuka mataku aku barada di ruangan yang berbau obat. Dan jarum infus menancap di tangan kiriku.
"Kau sudah siuman?"
"Aku kenapa sayang?"
"Dasar bodoh, bagaimana mungkin seorang ceo perusahan ternama sampai malnutrisi."
Aku hanya bisa tersenyum mendengar omelannya.
"Maaf sayang, aku membuatmu khawatir." Aku menariknya ke dalam pelukanku.
Lyne menangis sambil memukul dadaku.
"Kau tidak boleh seperti ini lagi Frey.... jangan terlalu lelah."
"Baiklah sayang, aku berjanji." Kukecup puncak kepalanya
Lyne mendongak dan cemberut kepadaku, kenapa lagi dia.
"Apa?" Tanyaku
"Lihat ulah mu!!" Ujarnya seraya manunjukan kissmark yang kubuat semalam.
"Itu sangat indah sayang." Godaku
"Kau ini, Papa melihatnya dan aku malu." Bibirnya mencebik dan itu membuatku gemas.
"Itulah tujuanku."
"Apa maksudmu?"
"Aku ingin Papamu tau bahwa apapun keputusannya kau tetaplah milikku, tak kan kubiarkan orang lain merebutmu."
"Memang siapa yang mau merebutku?"
"Apa kau tidak tau bagaimana si Svalinkay itu memandangmu?"
"Tidak. Memangnya kenapa? Kau cemburu hah?"
"Tentu saja. Si Svalinkay itu menyukaimu."
"Kau ini. Kami hanya berteman tidak lebih."
"Kau menganggapnya begitu?"
"Tentu saja, apalagi kalau bukan itu?"
"Bagus aku suka itu."
Aku membelai rambutnya yang halus. Sungguh dia lah mahkluk paling cantik didunia ini.
"Quil mana,?"
"Kutinggal dirumah Papa bersama Samanta."
"Makan ya. Tidak lucu kan seorang CEO malnutrisi."
"Baiklah, tapi suapi aku ya."
"Bukankah tanganmu bisa digerakkan Frey?"
"Memang, tapi tanganku hanya bisa digunakan untuk membelaimu sayang. Tidak bisa di gunakan untuk mengangkat sendok. Lihat lah." Aku menggodanya
Seribu satu alasan kulontarkan,lalu kupraktekkan dengan mengangkat sendok dan menjatuhkannya.
"Lihatkan? Tangan ku tidak kuat untuk mengangkat sendok tapi untuk membelaimu bisa." Laluku belai wajahnya dengan punggung jariku
"Pletak......"dia memukulkan sendok ke kepalaku yang brilian ini.
"Au.....sakit sayang..... kau menganiaya pasien."
"Dasar manja.... ingat anakmu sudah 4 tahun."
"Dan akan hadir lagi sekitar 9 bulan kedepan." Tambahku sambil kunaik turunkan alisku.
" yakin sekali kamu."
"Tentu saja. Benihku ini bibit unggul... kau tidak ingat pembuatan Quil.?"
"A....apa maksudmu?" Matanya membulat dan pipinya memerah.
Aku suka ini melihat wajahnya memerah ketika kugoda soal hal yang intim antara kami.
"Kitakan hanya satukali membuatnya. Kau lupa?"
"T..tentu saja tidak."
"Aku yakin dia pasti sudah tumbuh disana."
"Kita lihat saja nanti."
"Berarti kita harus segera menikah Lyne. Aku ingin merawat kehamilanmu. Menunggui saat kau melahirkan."
"Frey, Papa sudah memberi ijin kita untuk menikah."
"Benarkah? Aku ingin menikahimu 2 minggu lagi Lyne. Aku akan mengurusnya."
"Kau serius?"
"Lebih dari serius."
"Maksudq apa tidak terlalu cepat untuk mempersiapkan segalanya dlm 2 minggu?"
"Tidak. Bahkan jika kita menikah lusapun tak masalah."
"Baiklah terserah padamu saja."
Aku suka jawaban itu, apalagi wanitaku ini mengatakannya dengan malu-malu.
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
My True Love
RomansaLyne adalah seorang gadis yg diadopsi sebuah keluarga terpandang.saat tugas pertamanya sebagai dokter magang dia menemukan keluarga kandung nya segaligus cinta sejatinya. "Jauhi anak kesayanganku gadis sial." "Pergilah sejauh mungkin dari kehidupan...