4

5.1K 212 0
                                    

  1 bulan kemudian aku datang ke acara pernikahan kakaknya Ernest sepupuku. Aku datang sendirian karena  Viera sudah kembali lagi ke New York
"Tante......"
"Lyne...."
"Tante maaf ini Papa sama Mama belum bisa datang. Penerbangannya delay. Mungkin tengah malam nanti baru sampai."
"Nggak papa sayang......"
"Om mana Tante?"
"Itu disana ayo sekalian tante kenalin sama mitra bisnis Om masih muda lho...."
"Ih.....tante ini....." Mukaku pasti jadi semerah karpet diruangan ini. Aku melihat sosok yang sepertinya aku kenal.
"Sayang lihat siapa yang datang....."
"Lyne halo sayang...."
"Om....sehat kan?"
"Ini in kalau dokter yang ditanyain pasti kesehatan."
"Hahaha....om ini..."
"Lyne,kenalin in mitra Om." Saat akuu menoleh ternyata Frey.
"Frey ini keponakanku Lyne."
"Hai...apa kabar?" Sapa nya.
"Hai juga. Kabar baik."
"Lyne tolong kamu temenin Frey dulu ya,om ada tamu penting."
"Iya om."
"Makasih ya Lyen,yuk ma."

"Tak kusangka kita ketemu lagi disini."
"Ternyata dunia ini sungguh sempit."
"Hahaha......"

"Frey....." Aku melihat seorang gadis berjalan kearah kami
"Indira."
"Sudah kuduga kau pasti datang kesini." Kata gadis itu sambil menggelayut  pada Frey
"Siapa dia Frey?" Tanya sambil melirikku
"Oh....ini Lyne,kekasihku." Katanya sambil mengedipkan sebelah matanya. Dan ketika aku akan protes tiba-tiba tangannya meraih pinggangku menarikku kearahnya dan langsung mendaratkan bibirnya diatas bibirku.

"Frey kamu jahat..." Teriak Indira lalu pergi sambil menghentakkan kakinya.
"Ha...ha...ha...." Suara tawa Frey, sementara aku masih mematung bingung. Entah kenapa aku jadi berdebar begini.

"Kita dansa yuk." Ajak frey. Aku yang masih diam ditariknya kelantai dansa dan membuatku kembali sadar. Frey meletakkan tangannya di pinggangku,menarikku mendekat dan menempel ditubuhnya

"Kenapa diam saja Lyne?"
"Tidak. Tidak apa apa."
"Kok pipimu jadi merah begitu. Ada apa sih sebenarnya.?"
"Itu....sebenarnya....ciuman pertamaku tau." Kataku pelan sambil menunduk malu.
"Benarkah? Kalau begitu aku pria yang beruntung."
"Lyne kenapa aku merasa sangat dekat dan seperti lama mengenalmu."
"Apa kau tidak mengingatku?"
"Apa kita pernah dekat sebelumnya?"
"Ya waktu kita kecil."
"Benarkah?"
"Coba kamu lihat aku,apa aku mengingatkanmu pada seseorang?"
"Micel? Micellyne piscraft?" Dia ragu menyebut nama panjangku
"Ya itulah nama lengkapku."
"Mengapa kau tidak bilang padaku."
"Aku ingin kau menyadarinya sendiri Frey."
"Oh....Micel.....aku pikir kau sudah tenggelam disungai itu." Katanya sambil merengkuhku,memeluk erat diriku.

****

Kami mengakhiri dansa kami dan kembali ke meja. Disitu ada Tante Claire.
"Kulihat kalian berpelukan dilantai dansa." Bisiknya
"Ih....Tante ngintipin aku ya."
"Hihihi.....Tante panasaran."

Acara telah berakhir, aku berpamitan hendak pulang.
"Lyne ini sudah malam lho....nggak baik anak gadis pulang sendirian malam-malam begini."
"Nggak papa Tante udah biasa."
"Nyonya kalau boleh biar saya yang mengantarnya pulang." Frey menyela
"Bagus Frey aku setuju." Sahut Tante Claire
"Tante ini nanti merepotkan Frey."
"Benarkah Frey?" Tanya Tante
"Tidak nyonya,kalau keberatan saya tidak akan menawarkan diri."
"Tuh denger kan,udah kalau mau pulang diantar Frey saja."
"Lalu mobilku Tante,"
"Aman disini."

Frey mengantarku pulang,dimobil suasana begitu canggung. Frey mencoba untuk melucu tapi hasilnya malah canggung. Akhirnya sampai dirumahku,dia membukakan pintu sebelum aku turun.

My True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang