Keadaan kelas begitu sunyi. Bagaimana tidak? Mereka sedang mengadakan ujian Matematika. ujian yang begitu rumit. Berbeda dengan Calvin, seberapa rumit rumus matematika, dapat dia tuntaskan dengan waktu yang singkat.
"shhh, vin. Jawaban nomor 1 sampe 20 apa? " bisik Justin yang berada di samping Calvin. Justin bingung bagaimana dia harus mengerjakan soal yang sangat susah ini.
"lo mau tau jawabannya? " tanya Calvin.
"mau " jawab Justin dengan wajah memelas.
"gue bakal kasih tau, tapi ada syaratnya" ucap Calvin.
"lo sahabat apa musuh sih? Pake persyaratan segala. Temen tuh harus ada di saat susah maupun seneng ! " Ucap Justin yang malah ceramah.
"oh yaudah, kalo lo nggak mau. Gue mau kumpulin nih lembar jawaban " Calvin berucap sambil memegang lembar jawabannya, ingin segera mengumpulkan.
"etssss.. Iya deh.. Apa persyaratannya?" cegah Justin, Justin menyerah. Dan biasanya Calvin akan menyuruh Justin berbuat yang tak senonoh jika sudah dalam persyaratan.
"gitu dong.. Gue mau lo... " Calvin menggantungi ucapannya. Justin menunggu Calvin berucap, di dalam hati Justin berdoa agar di beri kemudahan.
"bilang ke Jasmine. Tuh BH yang dia pake tembus pandang, keliatan gambar Hello kittynya.. Dari tadi tuh gue nggak fokus ngerjain nih soal karena tuh BH " ucap Calvin, membuat nafas Justin tercekat.. Benar memang di depan Calvin terdapat Jasmine dengan BH yang tembus pandang.
Tapi, masalahnya kini ada pada Justin. Bagaimana dia akan memberitahu Jasmine, mengetahui Jasmine ialah perempuan yang garang tak tertolongkan.
"Vin, lo jangan bercanda deh " ucap Justin.
"gue nggak bercanda.. Lo mau apa nggak nih jawaban? " tawar Calvin sekali lagi.
"iya deh,, iya! " Justin terpaksa.. Jika bukan karena ujian sialan ini. Justin tak akan pernah mau mengikuti persyaratan Calvin.
"Jasmine" panggil Justin. Jasmine'pun menoleh.
"BH lo tembus pandang "
PLAKK!!!
Satu tamparan mengenai pipi kiri Justin. Semua orang yang berada di kelas langsung memperhatikan Jasmine dan Justin.
"Suara apa itu? " tanya pak guru.
"Nggak Pak.. Tadi ada nyamuk " jawab Jasmine. Jasmine langsung memberi tatapan tajam pada Justin.
Justin hanya dapat meringis kesakitan, sambil memegangi pipinya. Justin benar-benar ingin menangis, tamparan yang diberikan Jasmine benar-benar luar biasa mantap. Murid-murid yang berada di kelas hanya dapat menahan tawa.
"sialan lo Vin " umpat Justin. Calvin tak dapat menahan tawanya lagi..
Tringg.. Tringg..
Suara bel berbunyi, bertanda pelajaran kali ini telah selesai."waktunya sudah habis! Silahkan kumpulkan lembaran jawaban kalian!" Ucap pak Guru tegas..
"HAH??! " Calvin berpura-pura kaget.
Ekspresi Justin kali ini tak dapat di baca lagi.. Marah, takut, geram, kesal bercampur aduk.. Marah karena waktunya sudah habis, takut jika tak naik kelas, geram dan kesal karena Calvin mempermainkan Justin."Anjingg looo Vin!!!! " Murka Justin melihat Calvin sudah mengumpulkan lembar jawabannya.
"Justin! Cepat kumpulkan lembar jawabanmu! " perintah Pak guru.
"Pak, tapi.. "
"nggak ada tapi-tapian, cepat kumpulkan! "
Justin dengan langkah yang gontai berjalan penuh pasrah.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love My BadBoy
Teen FictionHanya cerita biasa. Yang menceritakan kisah asmara di masa-masa SMA antara Calvin si Bad Boy disekolah dengan Katelyn si Culun. Kisah persahabatan, keluarga dan percintaan yang akan melengkapi kisah ini. kekecewaan, kesedihan, kebahagiaan bercampur...