*36

4.1K 169 4
                                    

katelyn terus mengganti kompresan pada kening Calvin. Sekarang mereka sedang berada di Apartemennya Calvin. Calvin sedang terbaring lemah.

Mereka berdua meminta Izin pada Guru, agar di izinkan pulang. Para Guru juga mengetahui kejadian pagi tadi, Gabriella beserta teman-temannya di hukum dengan berdiri di tengah lapangan hingga pulang sekolah. Calvin berharap Gabriella di skors, tetapi karena Papanya yang protes, Guru'pun kewalahan. Dan hanya menghukum Gabriella dengan berjemur.

Katelyn memutuskan untuk mampir ke Apartemen Calvin karena ingin merawat Calvin. Kebetulan Apartemennya sudah di renovasi.

Demam Calvin lumayan parah. Katelyn sangat khawatir akan itu, apalagi acara pensinya akan di mulai besok.

"Vin, yuk makan buburnya dulu " Ucap Katelyn sembari membawa mangkuk berisi bubur di tangannya..

"Nggak mau ah.. Rasanya mau mual, Kate" Calvin mengeluh.

"Paksa'in aja Vin.. Dari pada perut kamu kosong, nanti sakit kamu makin parah.. " Ucap Katelyn. Tak ada jawaban dari Calvin..

"Vin, jangan ngebantah ah...." Paksa Katelyn.

"dua sendok aja, Kate.. " jawab Calvin mulai berusaha mengambil posisi duduk. Kepalanya sangat pusing, seperti habis terbentur tembok.

"Vin, denger! Kamu harus makan banyak, udah itu minum obatnya... Kalau kamu sakit aku khawatir.. Jadi, tolong.. Jangan ngebantah Vin.. " Oceh Katelyn seperti Ibu menasihati Anaknya yang bandel.

Calvin terkekeh.
"Aku seneng loh, kamu khawatir gini.. Mending aku sakit terus biar selalu di perhatiin sama kamu.. " Jawab Calvin.

"Aku nggak lagi bercanda Vin.. Kamu mau makan atau aku pergi dari sini? " Ancam Katelyn serius.. Calvin sedang sakit, tapi dia malah bisa-bisanya bercanda di saat seperti ini.

Jika demamnya ini tak biasa bagaimana? Jika dia memiliki gejala DBD bagaimana? , Katelyn pastinya sangatlah Khawatir.

"Iya deh, aku makan. Tapi kamu harus nyuapin aku.. " Ucap Calvin. Katelyn'pun menerima permintaan Calvin.

Katelyn mulai menyuapi Calvin dengan pelan.. Selesai makan, Katelyn menaruh mangkuk di atas meja.

Selesai menaruh mangkuknya, Katelyn beralih melihat keadaan Calvin. Katelyn menempelkan telapak tangannya pada kening Calvin untuk memeriksa apakah Demamnya sudah turun apa belum.

"Demam kamu mulai menurun. "

Tetapi, Calvin malah meraih tangan Katelyn yang berada di keningnya.

lalu ditariknya tangan Katelyn. Sehingga tubuh Katelyn terjatuh di atas tubuh Calvin.

"kamu nggak usah terlalu khawatir sama aku. Ini cuma demam biasa Kate.. Besok juga sembuh kok.. Jadi, aku mau kamu sekarang istirahat...aku nggak mau kamu capek.. " Ucap Calvin,

"sekali-kali kamu harus khawatir sama diri kamu sendiri.. " Ucap Calvin sambil memeluk Katelyn yang berada di atasnya.

Katelyn hanya bisa mengangguk mengerti. Dirinya tak bisa berucap apapun. Dirinya terlalu nyaman di pelukkan Calvin sehingga tak peduli dengan apa yang di katakan Calvin barusan.

"I love you my bad boy " bisik Katelyn pada Calvin. Calvin makin mengeratkan pelukkannya, dirinya sangat menyukai Katelyn berucap seperti itu. Calvin percaya, apa yang di katakan Katelyn padanya tulus dari hati,Tidak ada kepalsuan.

"Kate, ke Taman yuk " ucap Calvin tiba-tiba. Katelyn langsung mendongakkan wajahnya menatap tajam Calvin.

"Kamu masih sakit vin.. Jangan nganeh deh! " Jawab Katelyn.

"Aku bakal lebih sakit lagi kalau kamu nolak permintaan aku yang satu ini.. " Ucap Calvin..

Katelyn berpikir sejenak, dan kemudian dengan pasrah menerima ajakkan Calvin.

"Iya, iya.. Kita ke Taman. Tapi bentar aja.. Nggak boleh lama-lama, demam kamu itu belum sembuh " Ucap Katelyn.

"Iya sayang.. " Ucap Calvin, membuat Katelyn tersenyum malu.. Calvin sangat gemas melihat Katelyn jika malu malu seperti itu.

"Kamu ganti baju dulu,Vin. " suruh Katelyn.

"Nggak mau " Jawab Calvin.

"kenapa nggak mau? Kamu itu bau..sana gih ganti baju "

"Aku maunya kamu yang pakai'in ke aku " ucap Calvin.. Lalu Katelyn mengambil bantal di kasur dan di lemparkan pada Calvin.

"Orang lagi sakit, malah di lemparin " Adu Calvin.

"BODO! "

Di Taman, Calvin dan Katelyn berjalan-jalan mengelilingi Taman sambil bergandengan tangan.

"Bunga-bunganya cantik banget ya " Puji Katelyn. Katelyn sangat menyukai Taman, sejak dia masih kecil.

"eumm.. Cantik.. Tapi Jujur, kamu lebih cantik dari ribuan bunga yang ada di sini " Ucap Calvin smabil menatap wajah Katelyn intens..

"Ahhh, Gombal! " Ucap Katelyn lalu pergi meninggalkan Calvin sendirian.
Katelyn sedang ingin menelusuri taman sendirian.

"Kate! Tunggu!! " Panggil Calvin.

Katelyn menunggu Calvin di kursi taman sendirian, sambil celingak celinguk mencari keberadaan Calvin.

"Duh, kemana sih dia? " Tanya Katelyn pada dirinya sendiri, saat Katelyn meninggalkan Calvin,Katelyn tak melihat Calvin mengejarnya.

"Apa jangan-jangan dia pingsan? " Katelyn mulai Khawatir, jika demamnya mulai meningkat.

Tiba-tiba saja, kedua tangan menutup kedua mata Katelyn. Sehingga Katelyn tak bisa melihat apapun.

"ini siapa?! Lepasin" Ucap Katelyn sambil berusaha melepaskan tangan dari orang yang tak di kenal dari matanya.

"Hayoo tebak, ini siapa? " Tanya laki-laki itu dengan suara konyolnya yang di buat-buat.

"Ihhh!!! Calvin! Lepasin dong! " dan ternyata Calvin sedang mengerjai Katelyn. Calvin'pun melepaskan kedua tangannya dari Mata Katelyn.

Saat Katelyn menoleh ke belakang, dimana Calvin berada. Katelyn terkejut, terkejut sekaligus terharu.

Calvin sedang membawa sebucket bunga mawar dengan wangi khasnya. Calvin lalu memberikannya kepada Katelyn.

"Ini buat kamu.. " Ucap Calvin menyodorkan bucket bunga itu pada Katelyn.

"ihh, aku nyariin kamu dari tadi. Tapi kamu nggak ada. Dan ternyata kamu beli bunga ini untuk aku? " Tanya Katelyn, Calvin sangatlah pengertian pada Katelyn dan juga melakukan hal-hal yang tak terduga.

"Kamu senang kan? " Tanya Calvin.

"pasti lah, aku seneng banget. " Jawab Katelyn.

"Syukurlah " Ucap Calvin lalu mencium kening Katelyn.

"Aku menyayangimu " Calvin berucap dan kembali mencium kening Katelyn berulang-ulang.

Bersambung.. Vomment please..



I Love My BadBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang