[END] Stay With Me [Jungkook - Eunha - Jimin]

-01- First Love, Kiss and Night

Perhatian: udah di kasih aware ya di awal, kalo ff ini mature🔞🔞🔞. Yang masih di bawah umur sadar diri aja, jangan nekat baca. Kalo masih nekat, tanggung sendiri akibatnya.

-000-

Apakah aku baginya?

Di antara orang-orang yang tak berarti apa-apa,

Yang sangat biasa-biasa saja,

Bisakah aku menjadi seseorang?

......

Seperti aku tertarik padanya.

Apakah ia juga tertarik padaku?

-000-

"Nngghh, aahh J-jungkookhhh"

Mendengar lenguhan dari wanita di bawahnya, pria itu semakin bersemangat menggerakkan bagian bawah tubuhnya, menghujani dengan brutal pusat kenikmatan di tubuh wanitanya. Pria itu bahkan tidak peduli, jika wanitanya berteriak memintanya berhenti. Baginya teriakan wanita itu menjadikan dirinya semakin terbakar gairah, maka ia pun semakn kasar menggerakkan bagian bawah tubuhnya itu.

Lengguhan panjang itu menandakan bahwa dirinya sudah sampai pada puncak kenikmatan, yang entah sudah berapa kali di raihnya malam ini. Wanitanya, wanita yang berada di bawah kukungannya itu benar-benar luar biasa. Wanita itu selalu berhasil membuat Jungkook puas jika sedang 'bermain' di ranjang bersamanya. Bahkan sejak awal mereka melakukannya, wanita itu sudah membuat Jungkook ketagihan untuk selalu mencicipi tubuh indahnya.

"Tidurlah."

Jungkook langsung merebahkan dirinya di samping wanita itu dan terlelap. Tapi baru sebentar ia memejamkan mata, suara isakan terdengar mengusik tidurnya.

"Ada apa?" terdengar nada tidak bersahabat dari suaranya.

Bukannya menjawab, wanitanya itu justru semakin terisak. Jungkook yang mendengarnya pun berdecak kesal.

"Kau ini kenapa? Jangan menangis aku mau tidur. Suara tangisanmu itu mengganggu!"

Bukannya menenangkan Jungkook justru membentak wanitanya, membuat sang wanita langsung diam. Sekalipun air mata masih mengalir deras di pipi chubbynya.

"Berhenti menangis atau aku akan kembali menyerangmu dan membuatmu terjaga sepanjang malam."

Ucapan Jungkook itu sukses membuat wanitanya menghapus kasar air matanya yang masih mengalir. Dan dengan perasaan kacau si wanita itu mencoba untuk terlelap. Di tatapnya punggung sang pria yang tertidur membelakanginya.

Sakit.

Itulah yang wanita itu rasakan sekarang. Bukan hanya seluruh tubuhnya saja yang sakit, tapi hatinya juga. Kenyataan pahit yang lagi-lagi menghantamnya, membuat rasa sakit di tubuhnya tak sebanding dengan rasa sakit yang menggorogit hatinya.

Kenyataan pahit itu kembali mengusiknya. Kenyataan pahit bahwa prianya itu tidak mencintainya. Kenyataan pahit bahwa prianya itu hanya menginginkan tubuhnya.

'Bodoh! Kau benar-benar bodoh Jung Eunha.'

Eunha benar-benar merutuki kebodohannya. Hanya karena cinta ia bahkan rela di perlakukan seperti jalang oleh prianya. Dan yang lebih menyakitkan, prianya itu tidak puas hanya dengan menikmati tubuhnya. Kenyataan lebih pahit kembali menghantamnya. Kenyataan bahwa prianya itu hobi bermain wanita di luar sana.

'Brengsek!'

Memaki prianya pun percuma. Karena sebrengsek-brengseknya sang pria, Eunha tetap mencintainya. Cinta terlalu membutakannya, hingga ia rela di perlakukan seperti jalang oleh prianya. Rela jika prianya itu sering menghabiskan malam dengan wanita lain selain dirinya. Asalkan pria itu tetap menjadi kekasihnya.