-10- Hurtful

8.3K 774 216
                                    

Almost long chaptered! Di baca baik-baik dan di hayati, siapkan hati dan mental sebelum dan setelah membaca. Apabila terdapat kata-kata atau kalimat/bahasa asing yang rancu harap di maklumi, dulu waktu masih sekolah tiap ulangan bahasa inggris nilainya 5,5 terus/ g. boong deh wkwkwkwk.

Be careful, typo everywhere. Karena sesungguhnya typo itu indah wkwkwkwk :p

ENJOY ;)

-000-





"BRENGSEK!!!!!!"

BRAK

Jimin menendang pintu di hadapannya dengan kencang. Begitu mendapat telpon dari SinB tadi, pria itu langsung bergegas menuju kamar Eunha. Betapa terkejutnya Jimin saat melihat pintu kamar Eunha terbuka, dan begitu masuk tak di dapatinya Eunha di dalam.

"JEON JUNGKOOK SIALAN! ARRGGHHHH!"

Jimin berkali-kali meninju pintu, mengabaikan rasa sakit di tangannya akibat pukulannya yang terlampau keras. Hatinya jauh lebih sakit. Mengetahui wanitanya di bawa pergi lelaki lain membuat hati Jimin bagai tersayat belati. Sungguh Jimin tidak ikhlas dan tidak akan pernah rela kalau Jeon Jungkook sampai menyakiti wanitanya.

Dengan kasar Jimin meraih ponselnya dan menghubungi Namjoon.

"Cari di mana keberadaan Jeon Jungkook sekarang juga! Aku mau kau menemukan si brengsek itu secepatnya!"

Tanpa menunggu jawaban dari Namjoon, Jimin segera mengakhiri panggilannya. Pria itu meremas kuat ponsel di tangannya. Matanya semakin menyipit tajam. Sungguh saat ini Park Jimin terlihat sangat mengerikan.

"Aku akan membunuhmu Jeon Jungkook!"

Tatapan tajam Jimin beralih pada syal yang tergantung di dekat pintu. Syal yang ia belikan untuk Eunha saat keduanya berjalan-jalan kemarin. Perlahan Jimin meraih syal itu, di genggamnya lembut. Aroma tubuh Eunha tercium jelas dari syal itu.

"Sayang" Jimin memeluk syal itu seiring dengan air matanya yang perlahan menetes.

"Aku akan menemukanmu sayang, aku janji, aku akan membawamu pergi dari si brengsek itu"




-000-




SinB duduk gelisah di ruang tunggu bandara Incheon. Pagi itu juga SinB langsung memutuskan untuk berangkat ke Milan. Selagi menunggu keberangkatannya SinB mencocoba menghubungi Jimin. SinB semakin gelisah saat panggilannya tidak di jawab oleh Jimin. Dengan kasar di hempaskan ponselnya ke dalam tas. Dalam hati gadis itu terus berdoa, semoga tidak terjadi hal yang buruk pada sahabatnya.

"Eunha-ya, semoga kau baik-baik saja. Aku benar-benar akan membunuh si brengsek itu kalau dia sampai menyakitimu."

Begitu mendengar pemberitahuan keberangkatan pesawatnya SinB langsung bergegas. Gadis Hwang itu ingin cepat-cepat sampai ke Milan dan menghabisi Jeon Jungkook dengan tangannya sendiri.




-000-




Tidur Eunha terusik saat di rasa seseorang terus mengecupi bibirnya. Perlahan mata cantiknya terbuka dan mendapati Jungkook berada di atas tubuhnya.

Chup

"Morning sayang. Bagaimana tidurmu? Nyenyak?"

Melihat Eunha sudah bangun, Jungkook segera menyingkir dari atas tubuh wanitanya itu.
"Aku sudah membawakan sarapan untukmu. Sebaiknya kau sarapan sekarang"

Eunha diam, diamatinya Jungkook yang sedang menyiapkan sarapan lekat-lekat. Perlahan ia mencoba bangun dengan menahan perih di bagian bawah tubuhnya. Semalaman suntuk Jungkook menyiksanya, tidak membiarkannya tidur dan terus membuatnya merintih serta mendesah akibat perbuatan pria itu. Dan sekarang Jungkook bersikap manis padanya? Menyambutnya ketika bangun, bahkan menyiapkan sarapan untuknya. Ini jelas bukan mimpi, ini kenyataan. Tapi entah kenapa Eunha justru tidak merasa senang dengan kenyataan ini. Padahal dulu sikap manis Jungkooklah yang selalu ia harapkan.

[END] Stay With Me [Jungkook - Eunha - Jimin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang