-17- Bittersweet

6K 692 134
                                    

Maaf kalo sebelumnya chapter 17nya ngga bisa kebuka. Nah sekarang aku beneran publish yaaaa😉 happy reading

WARNING: BILA TERDAPAT KESALAHAN DALAM PENULISAN HARAP DI MAKLUMI. KARENA SESUNGGUHNYA TYPO ITU INDAH WKWKWK

ENJOY ;)

-000-





Seharian Jungkook hanya berdiam diri di kamar. Ia tidak bersemangat melakukan apapun. Semangatnya menghilang saat Eunha sudah tidak berada di sisinya. Jika boleh Jungkook ingin mengakhiri hidupnya saat tahu Eunha mengandung anak dari pria lain.

Kecewa?

Tentu saja. Jungkook berharap, bahkan sangat berharap janin yang di kandung Eunha adalah buah cintanya dengan wanita itu, tapi justru kenyataan berkata lain. Janin itu merupakan buah cinta Eunha dengan Park Jimin.

"Arrrrggghhhhhh" Jungkook menjambak rambutnya. Rasa sakit itu kembali datang. Rasa sakit saat dirinya kembali mengingat kalau kini Eunhanya sudah menjadi milik orang lain. Dan itu semua terjadi karena kesalahan dirinya sendiri.

"Bodoh! Kau bodoh Jeon Jungkook!" Kini Jungkook memukul-mukul kepalanya sendiri, membuat rasa sakit itu semakin menjadi. Tapi rasa sakit itu tidak sebanding dengan rasa sakit yang ikut mendera hatinya.

"Jungkook, apa yang kau lakukan?!" Yoongi yang melihat Jungkook menyakiti diri sendiri segera menghampiri sepupunya itu.

"Jungkook berhenti!"

Yoongi mencoba menghentikan Jungkook, tapi pria itu justru semakin memberontak.

"Lepas hyung! Biar aku memberi pelajaran pada pria brengsek ini. Karena dirinya aku kehilangan Eunha. Karena kebodohannya Eunha meninggalkanku. Ini semua karena dirinya. Bodoh! Bodoh!"

"Jungkook berhenti menyakiti dirimu sendiri!" Yoongi segera memeluk Jungkook, berusaha menangkan sepupunya yang kembali mengamuk.

"Berhenti menyalahkan dan menyakiti dirimu sendiri Kook-ah." Yoongi tidak bisa menahan air matanya. Krisal bening itu perlahan membanjiri pipinya. Yoongi sedih melihat keadaan Jungkook. Ia tidak mau Jungkook terus-terusan seperti ini, tapi Yoongi juga tidak tahu harus melakukan apa lagi. Ia sudah membawa Jungkook ke psikolog, bahkan ke pskiater tapi hasilnya nihil. Bahkan Yoongi sempat berpikir ingin memasukkan Jungkook ke rumah sakit jiwa karena Jungkook tidak menunjukkan perubahan sama sekali, bahkan tingkah sepupunya itu semakin parah. Tapi Yoong masih punya hati, ia tidak ingin Jungkook di anggap gila sekalipun kejiwaan sepupunya itu memang sedikit mengalami gangguan.

Yoongi mendengar tangisan Jungkook. Sepupunya itu kembali terisak, ini sudah yang kesekian kalinya Yoongi mendapati Jungkook menangis seperti ini, dan itu semua di karenakan Jung Eunha. Yoongi sedikit menyalahkan Eunha atas kondisi Jungkook. Jika bukan karena wanita itu mungkin Jungkook tidak akan mengalami hal semenyedihkan ini.

"Hyung" Jungkook memanggil Yoongi di sela isakannya.

"Aku merindukannya. Aku merindukan Eunha."

Yoongi semakin mengeratkan pelukannya, mencoba meringankan beban yang di alami Jungkook dengan memeluknya erat.

"Aku merindukannya hyung. Aku merindukan Eunha." Jungkook terus meracau, mengulang kembali kata-kata rindunya untuk Eunha. Membuat Yoongi semakin tidak tega dengan keadaan sepupunya itu.

"Aku merindukan.....Eunha...."

Puk

Yoongi merasa pundaknya memberat. Ia sedikit merenggangkan pelukannya, dan ia mendapati Jungkook tertidur dengan air mata yang masih mengaliri pipinya. Dengan perlahan Yoongi merebahkan Jungkook di ranjang dan menarik selimut sampai sebatas dada Jungkook.

[END] Stay With Me [Jungkook - Eunha - Jimin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang