BAGI YANG LUPA BIAR NGGA BINGUNG, BACA DULU CHAPTER SEBELUMNYA.
-000-
Gelap. Satu kata yang mendefinisikan suasana saat ini, hanya bermandikan cahaya bulan yang terlihat samar. Di temani segelas wine favoritnya Jimin terduduk di sofa kesayangannya, merenungi atau lebih tepatnya memikirkan kembali kejadian – kejadian yang menyinggahi kehidupannya. Kelelahan tergurat di wajahnya, kantung mata yang terlihat jelas menandakan kalau ia tidak tidur selama beberapa malam. Masih larut dalam renungannya, hingga suara ketukan pintu menyadarkannya.
"Bagaimana?"
Tanpa repot – repot menoleh, Jimin tahu siapa yang baru saja datang.
"Sesuai perintah anda sajangnim, saya sudah mencarinya kemanapun tapi ia belum juga di temukan."
Mendengus, kini dirinya menoleh dan menatap remeh. "Payah. Bodoh! Mencari gadis bodoh itu saja tidak becus."
"Maaf sajangnim."
"Simpan maaf – mu."
Hening. Jimin kembali diam sambil sesekali menyesap wine di gelasnya, sedangkan orang tadi masih berdiri di dekat pintu dengan gelisah.
"Lupakan soal gadis bodoh itu. Aku punya tugas baru untukmu."
Terkesiap, orang suruhannya itu mengangguk patuh.
"Siapkan surat hak asuh anak atas namaku dan serahkan pada pengacara Jang secepatnya."
"Baik sajangnim."
Di balik raut lelahnya sebuah seringai kecil muncul. 'Sebentar lagi kau akan kembali padaku sayang, tunggu saja.'
-000-
Eunha terbangun dengan peluh yang membanjiri sekujur tubuhnya. Lagi, mimpi buruk itu menghantuinya. Sudah tiga malam Eunha selalu memimpikan hal yang sama, SinB, Jimin, dan Eunji. Ketiganya selalu datang ke mimpi Eunha dan mengusik bunga tidur wanita itu.
Usapan lembut di pundaknya membuat Eunha sedikit terkejut. "Jungkook."
Dengan senyum lembut menenangkannya Jungkook mendekap tubuh penuh peluh Eunha.
"Kau bermimpi buruk lagi?"
"Hm. Aku takut Jungkook, aku takut mimpi itu jadi nyata."
"Hssst, tenang Eunha. Itu hanya mimpi, bunga tidur. Tidak ada yang perlu kau takutkan."
"Tapi mimpi itu terasa nyata Jungkook."
Jungkook melepaskan dekapan hangatnya, lalu di rengkuhnya kedua pipi Eunha seraya mengelusnya lembut. "Aku tidak akan membiarkan mimpi buruk itu jadi nyata, dan aku juga tidak akan membiarkan mimpi sialan itu menghantuimu lagi."
"Bagaimana caranya?"
Jungkook tersenyum manis, "berbaringlah." Pintanya.
Eunha yang bingung menuruti apa kata Jungkook. Ia berbaring dengan pandangan yang tak lepas dari wajah Jungkook. Masih dengan senyum manisnya, kini Jungkook ikut berbaring di samping Eunha. Tidak hanya berbaring, Jungkook juga memeluk Eunha dan menyandarkan kepala Eunha di dada bidangnya. Hingga terdengar suara merdu yang mengalun di telinga Eunha. Jungkook bernyanyi.
It's beautiful life
Nan neoui gyeote isseulge
It's a beautiful life
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Stay With Me [Jungkook - Eunha - Jimin]
FanfictionHubungan yang di awali karena cinta sepihak, lantas sejauh manakah hubungan tersebut akan bertahan? Jungkook dan Eunha merupakan sepasang kekasih. Tapi hubungan mereka jelas berbeda dari kebanyakan hubungan kekasih pada umumnya. Hubungan keduanya ha...