Ini sedikit lebih panjang dari chapter kamren. Sekali lagi, bacanya pelan-pelan dan di hayati. Siapkan hati & mental sebelum membaca^^
ENJOY ;)
-000-
Preview
"LOOK OUT!"
BRUK
Dan Eunha merasa tubuhnya terdorong hingga tersungkur di tepi jalan, seiringan dengan bunyi tubrukan yang menyebabkan tubuh seseorang terpelanting dan terpental ke tengah jalan. Tubuh Eunha membeku, jantungnya berpacu cepat bahkan nafasnya terasa sesak saat di lihat tubuh seseorang tergeletak dengan bersimbah darah.
"Jj-J...."
-000-
"Jj-J..Jungkook..."
"JUNGKOOK!"
-000-
Suasana mencekam mewarnai ruang tunggu rumah sakit San Raffaele, salah satu rumah sakit terbaik di Milan. Saat ini di salah satu ruang UGD rumah sakit tersebut, Jeon Jungkook sedang berjuang melawan maut. Pria yang satu jam lalu di larikan ke rumah sakit itu akibat kecelakaan yang menimpanya.Sementara itu di ruang tunggu rumah sakit, Eunha bersama Jimin dan SinB sedang menunggu dengan cemas. Terlebih Eunha. Wanita cantik itu masih setia mengeluarkan kristal bening dari mata cantiknya, menangisi Jungkook yang saat ini sedang berjuang melawan maut di dalam sana.
SinB yang baru sampai di Milan, langsung menuju rumah sakit begitu mendengar kabar kalau Jeon Jungkook kecelakaan. Dan begitu sampai di sana ia langsung mendapati Eunha dan Jimin yang sedang menunggu di ruang tunggu UGD dengan cemas. Terlebih Eunha, wajah cantiknya nampak mengenaskan akibat air mata yang terus mengalir dan beberapa bercak darah yang menempel di pipinya. Melihat keadaan Eunha SinB segera menghampiri sahabatnya itu, kemudian memeluk dan menenangkannya.
"Bi-ya." Eunha membalas pelukan SinB dengan erat. Tangisannya semakin menjadi. Ia sesegukan dalam pelukan SinB.
"Ini salahku Bi" Eunha meracau di pelukan SinB, tangisannya pun semakin deras kala ia mengingat kejadian yang menimpa Jungkook beberapa jam yang lalu.
"Aku yang sudah membuatnya seperti ini Bi, ini salahku."
"Hssttt berhenti menyalahkan dirimu. Ini kecelakaan"
Eunha menggeleng tegas "Tidak Bi, ini salahku. Jungkook seperti ini karena menyelamatkanku. Harusnya, harusnya aku yang kecelakaan, harusnya aku yang sekarat sekarang, bukan Jungkook."
"Cukup Eunha, berhenti menyalahkan dirimu."
Jimin yang sejak tadi diam tidak terima mendengar ucapan Eunha barusan. Seharusnya Eunha bersyukur karena bukan dirinya yang mengalami kecelakaan itu.
"Seharusnya kau bersyukur karena bukan dirimu yang menjadi korban."
Sedikitnya SinB menyetujui ucapan Jimin. Gadis cantik itu bersyukur karena bukan sahabatnya yang menjadi korban, melainkan si brengsek Jeon Jungkook. Jauh di dalam lubuk hatinya SinB merasa senang, karena akhirnya pria brengsek itu mendapatkan balasan akibat semua perbuatannya. Namun melihat kondisi Eunha yang terus menangisi Jungkook, membuat SinB menjadi tidak tega.
"Sudahlah Eunha, berhenti menangis. Sebaiknya sekarang kita berdoa, semoga Jungkook bisa di selamatkan." Dengan sangat terpaksa SinB mengucapkan kalimat itu. Demi menenangkan sahabatnya itu, SinB bahkan rela mendoakan Jungkook agar bisa di selamatkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/99421940-288-k280666.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Stay With Me [Jungkook - Eunha - Jimin]
FanfictionHubungan yang di awali karena cinta sepihak, lantas sejauh manakah hubungan tersebut akan bertahan? Jungkook dan Eunha merupakan sepasang kekasih. Tapi hubungan mereka jelas berbeda dari kebanyakan hubungan kekasih pada umumnya. Hubungan keduanya ha...