21 ーPiket

26.6K 3.6K 635
                                    

Piket sama Mark, lagi. Udah bosok gue piket sama dia, yang lain nggak pernah mau disuruh, anjing emang.

"Guru Matematika nggak nanggung kalo make papan, takut mubazir." kata Mark yang lagi bersihin kolong meja.

"Makanya, papan tulis ada tiga, dipenuhin semua." bales gue.

"Ya udah, lo aja yang hapus Ko."

Gue akhirnya ngehapus semua rumus-rumus matematika sebanyak tiga papan hehe.

"Eh, MARK PERMANEN INI NGGAK BISA DIHAPUS."

"Jangan goblo, itu ada spidol biasa diurek-urek."

Gue berharap Mark syok juga, nggak ternyata. Bangs.

Ya udah gue urek-urek yang permanen, hilang juga.

"MARK GUE NGGAK SAMPE."

"Ada kursi, dipake dong."

Peka dong :(

Gue nyeret kursi.

Kreeet kreeet

"Anjing, diangkat." Mark ngangkat kursinya ke depan papan.

"Lo aja deh, gue males." kata gue.

"Sukanya anjing emang lo Ko." Mark nyingkirin kursi.

"Untung gue tinggi daripada lo."

Ya terserah dia lah, gue udah capek kalo piket sama Mark.

Gue tergeletak di lantai sambil megangin perut.

"Kalo laper ngomong."

"Gue nggak laper, gue pengen kentut." kata gue.

"Kentut di luar." kata Mark santai.

Gue keluar dan berpose ngeluarin kentut.

Prrrttt

"Ih lega anjir." gue senyum sambil memejamkan mata.

Pas gue mau masuk kelas, gue liat ada cowok dan cewek lagi pegangan tangan, jalan menuju tangga.

"Hi siapa deh sore-sore gini."

Entah, kayaknya orangnya denger, mereka berdua noleh.

Gue nggak salah liat kan? Taeyong sama Irene.

Taeyong langsung ngelepasin pegangan tangannya Irene.

Cukup, gue nggak mau tersakiti 2 kali : )

Mark mukul gue, "Ngapain matung di luar?" dia ngikutin pandangan gue.

"Eh nggak, ayo masuk." gue ngedorong Mark.

"Mas Taeyong sama kak Irene?" tanya Mark yang tiduran di lantai.

Gue ngangguk, "Kesel tau liatnya."

"Kalo gitu cepetan cari pacar."

"Maksudnya?"

"Ya, cowok yang ngantri buat dapetin lo itu banyak."

Gue pengen ketawa gitu dengernya, kan kan anyiuung.

"Modus lagi?"

"Nggak, gue nggak suka modusin cewek. Gue orangnya to the point." Mark ngasih senyuman manisnya.

DUH PENGEN GUE KARUNGIN LO MARRRKKK.

Gue kepedean, "Jadi lo maksudnya ngajak gue jadian?"

"Hah? Nggak." Mark ketawa.

GUE MALU WOY.

"Ya tapi, kalo lo mau sih." Mark menggaruk lehernya.

"Eh, gue nggak maksa Ko." Mark bangun dari tidurannya.

perfect one | mark lee [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang