+4

12.1K 1.5K 204
                                    

Setelah mbak Jennie ngomong kalo Mark itu sepupunya, gue nggak paham lagi harus gimana.

Mark itu istilahnya cowok paling susah digapai, kaya ranking 1 woy.

Jennie itu istilahnya cewek paling canci dan udah pasti jual mahal, kaya gucci.

Taeyong itu...

Ngapain bahas dia, hm.

Jadi bayangin aja kalo gue nikah sama Mark, terus didatengin mbak Jennie, yang ada dikira mbak Jennie calon istrinya Mark kali ya.

Gue babunya.

Kenyataan itu emang pahit.

Tanpa berpikir lama, gue telpon Mark.

"Mark, kamu tau Jennie?"

"Tau lah, dia sepupu aku."

"Ya Allah, kamu kok nggak bilang?"

"Kenapa? Kamu dibully?"

"Bukan gitu, dia canci banget."

"Kamu naksir?"

"Ih bukan gitu."

"Ya terus kenapa?"

"Aku takut keluarga besar kamu ganteng dan canci semua."

"Ya terus apa masalahnya?"

"Aku kan jel-"

"Jelek kaya babu? Siapa yang bilang?"

Lo yang ngomong ^______^ racap racap, untung sayang.

"Ah udahlah, kamu tuh nggak paham perasaan aku."

"Ya iyalah, lagian kamu cuma takut kalo keluarga besar aku ganteng sama cantik, intinya itu apa?"

"Intinya aku nggak mau."

"Nggak mau apa?"

"Aku kan nggak cantik."

"Dijaga ya Ko kalo ngomong, buktinya mantan kamu aja ganteng-ganteng apalagi pacar kamu sekarang."

Huek ^_____^

"Duh nyebelin kamu tuh."

"Nyebelin mana sama Taeyong?"

Bodo, gue matiin telponnya.

"Kak, tolong bukain pintunya."

Gue segera membuka pintu.

Ngapain Taeyong ke sini?

"Jalan yuk."

"Gue laporin ke Mark ya."

"Halah, laporin, Mark mau nampol gue juga masih taun depan."

"Udah sana pulang, ajak mbak Jennie aja."

"Cemburu ya?"

Kurang kerjaan kali ya gue cemburu sama rajanya buaya.

"Udah sana pulang, jangan menimbulkan fitnah di tetangga gue kak."

"Ngajak jalan aja masa nggak boleh?"

"Nggak mau."

"Tante, saya ajak Kiko jalan-jalan ya."

"Oh iya nak."

Hah?

Mak gue lupa apa gimana?

Bukannya dari dulu mak gue benci sama Taeyong?

Ini kenapa sih.

Ada apa dengan dunia ini.

"Putusin Mark."

"HAH?"

"Putusin Mark."

"Nggak jelas lo, Mark aja nggak minta putus."

"Iya, gue mau balikan sama lo."

Seenak jidat lo, dikira dapetin Mark kaya beli toge.

"Nggak."

"Emang apa bagusnya Mark?"

"Lo ngajak gue jalan cuma buat ngebahas Mark?"

"Apa bagusnya Mark?"

"Ngapain lo nanya gitu? Nggak perlu tau juga."

Taeyong langsung ngambil hapenya.

"Gue speaker ya."

"Halo, Mark."

"Apa?"

"Gue lagi sama Kiko."

"Oh ya udah terus?"

"Kiko bilang mau putus."

"Kurang ajar lo kak, gue nggak ngomong gitu."

"Maaf, Kiko nggak suka sama buaya."

Tut tut tut...

Taeyong menepi.

"Putusin Mark atau hidup lo di kampus nggak bakal bahagia."

Cobaan apalagi ini.

Udah satu kampus sama buaya, diancam pula.

Emang inilah masalah #1 para perempuan yang cantik...




Bentar curhat dikit, ini short story apa sebanyak ini wkwkwkwk.

Btw, cek ke profil aku ya, ada cerita baru, 0 Mile.

perfect one | mark lee [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang