28 ーCuma Gegara Jaemin

21K 2.8K 368
                                    

Kenapa Mark pake ngomong kalo gue orang yang dia cari selama ini? Gue merasa dapet penghargaan.

"Kak, mama ada kursus masak. Kamu ikut?"

"Nggak ma, ada adek kan?"

"Iyalah."

"Tuh kan, males ah. Mama sama adek aja."

"Ya udah, jangan keluar rumah, awas kalo ketauan bikin mi."

Selalu deh, ancamannya begitu terus.

Sekitar jam 12 siang, gue nyalain ac di kamar, daripada mati kepanasan.

"Tidur enak nih."

Baru merebahkan badan dan narik selimut, hp gue berbunyi.

"Siapa lagi?"

"Ini Kiko?"

"Iya, ini siapa?"

Nada gue sedikit membentak, ya iyalah, enak-enaknya menganggu me time gue.

"Ini siapa? Coba ulang."

"Ini siapa?"

"Ulang lagi."

"Mas, kalo mau ngabisin pulsa, jangan ngeprank."

"Ini Mingyu."

Muka gue yang daritadi nyolot langsung berubah walaupun nggak ada Mingyu di hadapan gue.

"Ooh kak Mingyu, maaf kak."

Ini muka mau taroh mana coba.

"Posisi dimana?"

"Di-di rumah."

"Perlu gue jemput?"

Watduh, mau dijemput ketos tjoyyy.

"Eh nggak usah kak, ada rapat ya? Biar aku telpon Mark."

"Ngapain telpon Mark? Dia lagi tidur di ruang Osis."

"Kalo gitu, aku berangkat sendiri."

"Gue jemput aja."

"Eh nggak-"

Udah diputus sambungannya, ya mau nggak mau harus mengiyakan dong.

Sebelum gue rapat, gue chat mama supaya nggak bingung nantinya kalo anaknya yang paling cantik nggak ada di rumah.

Gue keluar rumah pake payung, yakali jam 12 panasnya nyengat banget.

Beberapa menit kemudian, Mingyu dateng, "Udah lama?'

"Nggak kok, baru aja keluar."

"Oke, nih helm nya."

Beda banget kalo yang nyetir kak Mingyu, kaya ada rasa enaknya gitu ih. TAPI TETEP ENAKAN MING- EH MARK KALO NYETIR.

"Dek, lo turun sini ya." kak Mingyu nurunin gue di gerbang utama.

"Kak Mingyu mau kemana?"

"Mau jemput beberapa lagi, yang bener-bener nggak ada yang nganter."

Halah, gue kira cuma gue yang dijemput HAHAHAHA. Kadung baper aku mas.

Masuk ke ruang Osis, gue cuma liat Jeno dan Mark yang masih tidur.

"Woy bangun, udah rapat."

Jeno dan Mark bangun dengan santainya, "Mana?"

"Belum sih."

Mark ngeliatin gue lalu balik tidur lagi, Jeno masih ngumpulin nyawa.

"Mark kok bisa ikut?" tanya gue.

perfect one | mark lee [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang