29 ーBeku

18.7K 2.6K 743
                                    

Liburan gue b aja, kenapa? Karena gue nggak ada komunikasi sama sekali sama tukang baperin anak orang aka Mark Lee.

Ngebo, nonton drakor, nyemil, yah kaya biasa.

Penyesalan belum muncul di kepala gue, jadi yodah, sans aja.

"Duh capek banget mata gue nonton drakor." gue ngucek mata lalu matiin laptop.

Karena keluarga lagi ada kondangan di luar kota, gue sendirian di rumah. Nasib, udah kaya satpam rumah.

"Mama ninggal makan nggak ya?" gue berjalan ke dapur.

Tapi langkah gue ke dapur sempet terhenti, karena gue liat ada cewek berdiri deket pintu ke taman belakang. Fug, gue bolak-balik noleh ke pintu.

"Anjir ilang." gue nggak jadi ke dapur dan langsung ngambil kunci motor.

Anying, hp gue di atas :( antara ngebet ngambil dan ninggalin, tapi gue masih sayang hp, jadi gue ambil buru-buru.

Siapa yang mau gue telpon jam segini? Jam 2 siang. Ini mah jamnya orang pada tidur :(

Jisung? Bisa diandalkan tidak ya? Coba deh.

"Jisung, lo ke rumah gue mau?"

"Nggak tau rumah lo Ko."

"Ah ya udah, makasih."

Nelpon siapa lagi woy, gue bingung, tetangga gue juga pada ke luar kota. Biasa orang hedon semua :(

Chenle mau kali ya.

"Le, rumah gue sekarang dong."

"Bukan sombong, gue lagi di luar negara."

Sialan, biasanya luar kota, Chenle luar negara. Langsung gue matiin.

Renjun? Duh takutnya dia juga takut kalo gue ceritain.

"Jun, lo diman-"

"Bentar Ko, lagi nyetir ini. Nanti gue telpon balik."

Halah, siapa lagi? Haechan masih di luar kota. Jeno adalah kesempatan terakhir.

"No, nggak banyak alasan, cepet ke-"

"Ini ayah Jeno."

E buset.

"Oh, maaf om. Salah nelpon."

Duh, gue nge-scroll bawah-atas dan sebaliknya. Siapa lagi? Mata gue ngeliat nama Jaemin di kontak. Harus? Nggak? Nggak deh.

Jaehyun? Kalo gue digodain mulu, berabe kan.

Mark? Mati aja, gue masih anjing-anjingan sama dia.

Baru dipikirin, nelpon dia. Kesel sih, gue angkat aja. Terpaksa gengs.

"Ngapain nelpon?"

"Udah makan?"

"Belum."

"Mau dibeliin?"

"Nggak."

Mark mutusin sambungannya, bodo lah. Gue nggak peduli.

Karena nggak ada harapan lagi, gue nyetir motor ke depan perumahan. Kongkow sama pak satpam.

"Non, ngapain di sini?" tanya pak satpam yang namanya Pak Mul. Nggak tau Mul siapa, di nametag nya Mul aja.

"Anu pak, di rumah, tadi saya liat ada cewek pak. Saya jadi takut."

"Loh yang bener non, bukan tetangga sebelah?"

"Tetangga sebelah ke luar kota."

"Waduh, bahaya non."

Pak Mul langsung ngehubungin semua satpam, karena setau Pak Mul, kejadian kaya gitu, pernah terjadi.

perfect one | mark lee [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang