Taeyeon POV
Semalam penuh aku memikirkannya dan akhirnya aku tertidur jam 2 malam, aku bersyukur besok weekend jadi aku bisa tidur sepuasnya, aku merindukannya. Pagi telah datang kembali, kurasakan hangatnya sinar matahari hari yang menyapa wajahku yang muncul dari sela-sela tirai jendela kaca kamarku, kukecek mata ini. Melirik jam yang ada di dinding ini bukan pagi lagi, tapi ini menjelang siang. Aku melirik sekelilingku, ia ini bukan kamar rumahku melainkan ini apartemenku. Kurenggangkan otot-otot tubuhku, dengan langkah yang malas aku menuju kamar mandi mengikat rambutku dengan asal. Ku tatap wajah yang ada di cermin, ku hembuskan nafasku. Memulai ritual pagi menggosok gigi,mencuci muka dan terakhir mencuci badan. Aku mencari-cari ponselku, bodohnya aku meninggalkan ponselku di mobil. Aku mengganti piyamaku dan segera meninggalkan kamarku ini yang seminggu lebih tak ku jamah. Mobil putih kesayanganku terlihat, aku tersenyum melihat boddynya yang mengkilat habis di poles 2 hari yang lalu. Sembari memanaskan mesin mobil, aku mengecek semua pesan yang masuk sontak aku membelalakan mataku yang hampir keluar ini. Dia mengirimi ku pesan, aku menepuk-nepuk wajahku, ini nyata aku tidak mimpi. Tapi darimana dia tau id line ku, aku sudah add id line dia dari jauh-jauh hari namun aku enggan mengiriminya pesan.
Tiffany Hwang
"Hai, apakabar Taeyeon? Lama banget kita tidak ketemu?"
Pesan itu terlihat di layar ponselku walaupun masih dalam keadaan terkunci aku membiarkannya dan tak membalas pesan darinya. Aku memutar setir mobil, melajukan mobilku dengan pelan. Pasti ini kerjaannya Jessica Wongso mana mungkin Tiffany mengirimi pesanku. Aku memiliki rencana, karena hari ini tak ada jadwal latihan basket mungkin udah saatnya aku mengungkapkan semua perasaanku ini padanya. Mungkin setelah mendengar pernyataanku nanti, ia akan menjauhiku atau bahkan membenciku. Seperti biasanya setiap hari libur aku selalu mampir ke pancake langgananku, selain menggilai eskrim aku gila akan kemanisan pancake juga, tapi Tiffany aku rasa lebih manis, dasar mesum. Semua pelayan disini tentu mengenaliku karena aku pelanggan setia mereka, beberapa pelayan gadis disini sangat senang jika aku berkunjung dan pasti mereka memberikan tempat vip untukku.
Aku menyandarkan tubuhku pada sofa empuk yang ada diruangan segi empat ini, semua warna di dominan dengan merah dan lampu-lampu yang indah. Sembari menunggu pesanan datang aku mengirimi sebuah pesan ke Jessica.
To Jessica Wongso
Jes? Dimana ? sibuk gak? Ini udah saatnya Jes...
Jessica Wongso
Saatny apa Taeng?
To Jessica Wongso
Mengungkpan semuanya ke Tiffany
Author POV
Tak ada balasan dari Jessica, Taeyeon menghembuskan nafasnya. Taeyeon berpikir mungkin Jessica tidak ingin membantu dia untuk dekat dengan Tiffany. Tiba-tiba ponsel Taeyeon berdering tertera nama Jessica.
-"TAENG....." teriak Jessica membuat Taeyeon menjauhkan ponselnya dari telinganya.
"please deh jangan teriak begitu Jes, kupingku bisa pe....."
-"diem dulu taeng..." Jessica memotong pembicaraan Taeyeon.
"woo dia ini, kenapa sih bukannya ngebalas pesanku ehh sekarang menelpon.." ucap Taeyeon dan mengucapkan terimakasih kepada pelayan yang menaruh pesanan di meja.
-"gini-gini taeng, aku bakal ngajak Tiffany ke Namsan jam tujuh, terus ntar kamu tiba-tiba dateng ke arah kita bikin alasanya yang memungkin dan aku akan meninggalkan kalian berdua di situ, itulah kesampatan buat kamu untuk ngungkapin ke Tiffany.."
KAMU SEDANG MEMBACA
WITH YOU
FanfictionCerita ini mengandung unsur 21+ dan GxG heheh aku ingetin lagi ya.. Disini Tiffany jadi dosen Taeyeon, dimana umur mereka tidak jauh beda karena saking pintarnya Tiffany lulus kuliah duluan. Tapi Tiffany mengalami nasib yang buruk sehingga dia hampi...