ingus

7.2K 293 35
                                    

Taeyeon POV

Hampir siang aku masih bergelut dengan layar laptopku ini , aku mendapatkan banyak klien dan memesan furniture besar-besaran, tentu aku harus berpikir keras bagaimana caranya mereka puas dan memberikan harga yang sesuai agar perusahaanku ini mendapat nilai yang plus.

Di balik semua kepenatan tentu ada orang yang selalu membangkitkan semangatku, walaupun hanya teks pesan yang ia kirim itu membuatku senang dan tak henti tersenyum saat melihat pesannya yang manis dan beberapa foto selfie yang ia kirim.

Saat aku asik dengan ponselku tiba-tiba aku mendengar ketukan pintu, tentu saja itu adalah sekertarisku ataupun Tiffany. Tidak mungkin jika Tiffany karena barusan ia mengirim foto yang memperlihatkan dia sedang mengajar di kelas. Berarti sekertarisku, tapi ada apa gerangan tumben sekali, karena jika ada klien yang ingin bertemu langsung denganku di ruang kerjaku mereka harus membuat janji pertemuan denganku terlebih dahulu. Asik dengan pikiranku sendiri hingga aku lupa menyuruhnya masuk.

"masuk.." ucapku sedikit keras karena aku malas beranjak dari tempat dudukku yang empuk dan nyaman ini.

"permisi Ms..." ucap Hyunji , sekertarisku yang 2 minggu lagi akan menikah padahal dia satu tahun lebih muda dari aku.

"ada seorang pria yang ingin bertemu dengan Ms" tuturnya lembut.

"seorang pria" Hyunjin hanya menganggukkan kepalanya, aku berpikir sejenak perasaan aku tidak memiliki janji dengan siapapun.

"ia Ms, ia hanya mengatakan bahwa pria itu teman Ms masa SMP dan ingin melakukan kerja sama dengan Ms..."

"kalau begitu biarkan dia masuk.." ucapku tersenyum.

"iyaa Ms, saya permisi dulu Ms" aku hanya mengangguk dan merapikan meja kerjaku.

Pria itu membuka pintu kerjaku dan mataku terbelalak langsung, siapa yang tidak mengenal pria ini. Pria yang memiliki tubuh yang tinggi, mata hazel yang indah, dan hidung yang mancung serta alisnya yang tebal, sungguh bumbu-bumbu yang ada di wajahnya sangat pas dan sedap. Namanya Bara Alexander Grey pria keturunan Amerika.

Aku langsung beranjak dan menyambut kedatangannya.

"BARAAA....!! " aku berteriak dan menjabat tangannya, ku urungkan niatku untuk memeluknya karena aku masih memikirkan Tiffany.

"haii Taeng, long time no see" ucapnya dengan english yang faseh sepeti Tiffany.

"kemana aja kamu? Saat reuni SMP tahun lalu batang hidungmu tidak kelihatan Bara.." ia terkekeh, dan aku mempersilahkan dia untuk duduk di sofa, dan mengambil minuman yang ada di lemari pendingin yang biasa disebut kulkas. Aku memang sengaja menaruh kulkas di ruang kerjaku, karena akuu menyimpan banyak es krim disana.

"nihh di minum dari pada dehidrasi nanti, seadaanya saja ya bro"

"hahaha makasih Taeng" Bara membuka botol minuman itu.

"aku setelah lulus SMP kembali ke Amerika dan kuliah disana, karena calonku orang korea aku memutuskan untuk balik ke korea.." saat ingin minum aku tersedak mendengar perkataannya, ia refleks menggepuk-gepuk punggungku.

"APAA? CALON? " tanyaku yang masih tak percaya, dia ini anak yang sangat polos dulu, bahkan di dekati perempuan saja sangat takut.

"biasa aja dong matanya sampai mau keluar gitu" aku menjitak kepalanya.

Bara menjelaskan semuanya dan aku hanya mengangguk-nganggukkan kepalaku saat mendengar ceritanya.

"sungguh luar biasa Bara " aku mengacungkan jempolku, dia hanya memperlihatkan giginya yang putih.

WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang