mobil

6.1K 384 28
                                    



Author POV


Matahari kini condong ke bagian barat yang tertutup awan kelabu, mentari tak lagi menyilaukan mata, mega jingga terlihat indah mengantar mentari pergi dan menyambut datangnya rembulan. Angin sepoi-sepoi menyibabkan helai-helai rambut gadis yang tengah berdiri di samping mobilnya yang terparkir di seberang gedung, mata gadis coklat itu hanya tertuju pada pintu gerbang, menghiraukan sekitarnya. Tak terasa 15 menit berlalu namun orang yang ditunggu-tunggu tak kunjung keluar, ia memasuki mobilnya menyalakan mesin mobil , memutar setir ke kanan dan ke kiri menyebarangi jalan. Mobil putih itu kini terparkir di dalam halaman gedung tersebut, UNIVERSITAS SONE tempat ia menimba ilmu atas tuntutan orang tuanya.

Kaki jenjangnya menyusuri gedung mulai mencari sosok yang berhasil membuat dirinya memikirkan orang itu. Sepi , hanya beberapa saja yang masih berlalu lalang di kampus ini. Sampailah ia di ruang komputer dimana orang yang ia cari memang masih sibuk dengan layar yang menyilaukan wajahnya yang putih bak porselen. Dilihatlah ia menghela napas, dalam hati gadis di ambang pintu yang sedang memperhatikannya berpikiran bahwa ia sedang mengalami kesulitan, ingin rasanya membantu namun beribu-ribu pertanyaan pasti akan dilontarkan. Gadis tersebut tersontak kaget, ternyata ia selesai melakukan pekerjannya. Gadis yang di ambang pintu bergegas pergi dan menuju ke tempat parkir. Langkah kakinya makin cepat tidak ingin kedahuluan oleh orang yang ia jemput dan mengantarkannya pulang dengan selamat.


Tiffany POV

Aku mengeryitkan dahiku ketika melihat ke arah jendela ternyata matahari telah ada di barat, mentari tak bersinar lagi. Pantat ku terasa pegal karena duduk yang begitu lama dan terpaku oleh layar yang ada di depanku bahkan aku melupakan makan siangku, untung saja kau membawa susu kotak dan roti tadi. Ku regangkan tubuhku, menghela napasku akhirnya selesai juga tugasku mengetik puluhan soal yang akan diujikan untuk Ujian Tengah Semester ini. Bibirku terasa kering, aku mengambil air minum yang memang sudah disediakan oleh kampus ini. Ku lirik jam tanganku pukul 05.30, pantas saja badanku pegal-pegal aku duduk hampir 7 jam lebih, tangan ku tak henti mengotak atik keyboard, mataku terus terpaku layar yang sedikit membuatku pusing karena aku lupa membawa kacamata, ceroboh sekali aku ini. Beberapa pesan masuk di layar ponsel pinkku, sebelum membuka pesan-pesanku aku melihat ke ambang pintu seperti ada yang memperhatikanku, membuatku merinding saja, mungkin saja ada orang lewat. Aku tidak pernah mendengarkan cerita apapun kalau kampus ini angker atau semacamnya. Ku lihat Jessi mengirimiku pesan yang begitu banyak.

-Jessie-

Tiff... jam berapa kamu pulang?

Tiff...

Kamu dimana?

Semalam berbuat apa? *ehhh

P

P

P

P

P

Fany jangan membuatku kawatir :"" aku minta maaf ga bisa jemput. Tapi aku mengirimkan seseorang yang akan menjemputmu^^ EHHEHEHEHHE...

Aku hanya terkekeh melihat pesan Jessica, tapi aku tidak mengerti dengan pesan terakhir dia. Siapa yang menjemputku? Sopir dirumah? Taxi ? Krystal? Tidak mungkin kalau Krystal ia paling malas dengan urusan setir menyetir. Lebih baik aku kedepan mungkin saja orang itu sudah menungguku. Aku melangkahkan kakiku dengan tenang, lorong ini benar-benar sepi, harus beberapa meter lagi menuju pintu gerbang. Aku mendengar derapan langkah dari arah depan, aku memperlambat langkahku seketika aku kaget.

WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang