Tiffany POV
"Tae..Tae... cepat keluar dong" aku menggedor-gedor pintu kamar mandi.
"bentar sayang masih pengen di keluarin nih.." balasnya sedikit berteriak. Aku ketawa saat mendengar suara prettttt.
"sayang kamu jauh-jauh dari pintu ya, kalau bisa tunggulah aku di luar saja" teriaknya kembali aku hanya bisa tertawa.
"ahahahhahahaha... kasian-kasian, kamu makan apa sih sayang" tak ada jawaban darinya, mungkin sedang menikmati buang hajatnya.
Ahh senangnya hari ini bisa kembali ke apartement dan menyapa aroma jalanan, setelah tiga hari terkurung di ruangan yang berbau obat-obatan ini. Sembari menunggu Taeyeon, aku keluar menuju balkon.
Hari ini cuaca begitu cerah, langit biru menyapa, sinar matahri menyilaukan wajahku. Angin menerpa setiap rambutku, seolah-olah di belainya. Aku mendongakan wajahku melihat keindahan langit biru dengan memutar musik, dimana earphone sudah bertengger di telingaku.
Ku hirup dalam-dalam udara pagi yang menjelang siang ini. Ku pejamkan mataku menikmati alunan musik dan terpaan angin. Pelukan seseorang menyadarkanku, membuatku membuka mata kembali.
Harum tubuhnya bisa tercium dengan tajam di hidungku. Kim Taeyeon, gadis yang bermetamorfosa menjadi wanita yang memiliki seribu kharisma.
Di peluknya tubuhku dari belakang, aku menikmati kehangatan yang ia berikan pada tubuhku. Tangannya melingkar sempurna di perutku, keisingannya tak pernah hilang. Sesekali ia menggigit kupingku dan meniup-niupnya, tentu membuatku berdesir hebat. Aku berbalik badan dan mencubit hidungnya.
"hmm pagi-pagi udah nakal ya" ucapku sambil menatapnya lekat-lekat, sedangkan tangannya masih melingkar di tubuhku.
"sedikit aja sayang, siapa tau dengan menciummu bisa menghilangkan rasa sakit perutku ini" balasnya sambil memajukan bibirnya. Siapa yang tidak gemas coba, jika melihatnya seperti ini.
"utututu.. kasiannya sayangku ini, sini-sini tante cium" aku memberi kecupan-kecupan di setiap inci wajahnya.
"kalau kayak gini aku mau dong sakit setiap hari biar di cium terus sama tante bidadari yang turun dari pohon kecambah"
"ishh mupeng banget sih, terus nggak ada yang lebih rendah lagi dari pohon kecambah gitu" balasku sambil melepaskan pelukkannya dan masuk ke dalam.
Bukan bermaksud kesal dengan gombalannya, tapi memang aku ingin masuk dan mengecek barang-barang kembali takut ada yang ketinggalan. Bisa ku lihat Taeyeon mengekor dengan wajahnya yang panik. Mungkin takut aku marah.
"sayang bercanda tadi itu, jangan marah dong, masak tadi udah co cwit terus sekarang marahan lagi" dengan tampang yang di buat memelas.
"ya ampun Kim Taeyeon ku yang kayak anakku, mana marah hmm?" aku menangkup wajahnya dan mencium bibirnya singkat.
"kirain sayang, main masuk aja sih. Yauda yuk baby semua udah beres kita cawwwww.." ucapnya girang sambil menenteng tas yang isinya baju-bajuku selama di rumah sakit.
Author POV
Sesampai di apartement Tiffany langsung memasuki kamar dan berniat untuk mengistirahatkan badannya pada kasur yang memilik ukuran king size itu. Namun saat ingin memejamkan matanya tiba-tiba tangan nakal Taeyeon bergerilya.
"emmmm.." Taeyeon berdeham.
"ngapain tangannya tolong itu singkirkan"
"ishh nggak kangen apa dengan sentuhan tanganku yang lembut ini sayang" balas Taeyon yang ikut berbaring di samping Tiffany dengan menopang dagunya dan meniup-niup wajah Tiffany.
"susah ya kalau punya kekasih yang super mesum tingkat stadium akhir"
"penyakit kali sayang"
"emang itu penyakit Taeyeon" ucap Tiffany sambil membuka matanya dan kaget melihat wajah Taeyeon yang tiba-tiba mengikis wajahnya.
Bisa di rasakan deru nafas Taeyeon, membuatnya memejamkan matanya dan siap menyambut ciuman dari Taeyeon. Jantungnya semakin berdetak dengan kencang saat Taeyeon menyentuh wajahnya. Namun tak ada tanda-tanda Taeyeon mencium bibirnya, Tiffany membuka matanya.
Dengan jahil Taeyeon mencium bibir Tiffany singkat dan beranjak bangun dari hadapan Tiffany.
"ciee yang berharap di cium lebih cieeee.." ledek Taeyeon ke Tiffany, dengan jengahnya karena ulah Taeyeon, Tiffany melempar bantal ke Taeyeon.
"dasar kekasih yang kejam" ucap Tiffany, sambil menarik selimut.
"ini nggak kejam sayang, biar kamu istirahat. Itu kenapa nggak ganti baju dulu kalau mau istirahat biar nyaman tidurnya sayang" Tiffany tak menggubris ucapan Taeyeon.
Karena Taeyeon merasa lelah juga, ia mengganti bajunya dengan yang lebih santai. Saat Taeyeon setengah telanjang tak sengaja Tiffany membuka selimut dan matanya menikmati pemandangan yang indah itu.
Mata Tiffany tak berkedip melihat setiap lekukan tubuh Taeyeon, karena memang selama tiga hari ia tak pernah melihat tubuh Taeyeon saat naked, membuatnya susah menelan ludah. Sejujurnya birahinya juga ingin merasakan sentuhan tubuh Taeyeon.
Saat Taeyeon telah selesai memakai piyamanya, Tiffany menutup kembali selimutnya dengan debaran di dada yang tak karuan. Bisa di rasakan guncangan kasur menandakan Taeyeon sudah di atas kasur.
Tangan Taeyeon membuka selimut Tiffany, Tiffany mencoba menahan debaran jantungnya dan berpura-pura tidur. Tangan Taeyeon membelai rambut Tiffany dengan lembut.
"love you more than world Tiffany" bisa di rasakan bibir Taeyeon yang lembut menyentuh keningnya. Membuat Tiffany sedikit menggeliat.
"Fany-ah ganti baju dulu ya sayang" bisik Taeyeon di telinga Tiffany. Tiffany hanya menggelengkan kepalanya.
"yauda kalau gitu biar aku yang gantiin ya, biar nyaman sayang tidurnya. Masak tidur pakai celana jeans dan jaket emmm.." ucap Taeyeon kembali dan Tiffany mengangguk.
Dengan sabar Taeyeon membuka jaket Tiffany perlahan dan sedikit mengangkat tubuh Tiffany, sedangkan Tiffany hanya bisa menegang. Di letakkan jaket Tiffany yang sudah lepas, Taeyeon membuka setiap kancing yang ada di baju Tiffany, terlihatlah kedua gundukan punya Tiffany.
Taeyeon mencoba menahan birahinya agar tidak kelewatan batas, setelah berhasil membuka baju Tiffany, beralihlah pada celana jeans yang di kenakan Tiffany. Di bukanya perlahan, walaupun sedikit susah. Setelah berhasil membuka semuanya Taeyeon menyelimuti tubuh Tiffany dan beranjak dari kasur mengambil piyama Tiffany. Di situlah Tiffany bisa bernafas dengan lega.
"oke sayang saatnya pakai baju tidur kesayanganmu, pinkehhh pinkehhh" dengan sedikit terkekeh.
Setelah selesai memakaikan piyama Tiffany Taeyeon merengkuh tubuh Tiffany berada dalam pelukannya. Perlahan-lahan matanya ikut terpejam, saat matanya terpejam bibirnya merasakan sesuatu yang lembut menyentuh bibirnya.
"gomawo Tae, saranghae" ucap Tiffany dengan semakin menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Taeyeon. Taeyeon tersenyum dan mempererat pelukannya.
.
.
.
Dikit aja ya hehehe
Semoga suka, kalau ada typo maap ya :")
KAMU SEDANG MEMBACA
WITH YOU
FanfictionCerita ini mengandung unsur 21+ dan GxG heheh aku ingetin lagi ya.. Disini Tiffany jadi dosen Taeyeon, dimana umur mereka tidak jauh beda karena saking pintarnya Tiffany lulus kuliah duluan. Tapi Tiffany mengalami nasib yang buruk sehingga dia hampi...