rasanya mau pipis

10.7K 367 76
                                        

Tolong banget yang di bawah umur jangan baca huehuehue ntar otak kalian jadi rusak wkwkwkk...

Author Pov

Siapa sangka hubungan yang terlarang ini bisa terjaga dan penuh harmonis, walaupun terkadang perdebatan kecil kerap terjadi, karena diantaranya saling cemburu. Cemburu? Iya cemburu menandakan bahwa tidak ingin kehilangan sesorang yang dicintainya, begitupun dengan Taeyeon dan Tiffany mereka berdua memang tipe pecemburu, apalagi Tiffany jika cemburu sangat susah dibujuk bahkan pernah ia pergi meninggalkan apaertement Taeyeon dan memilih untuk menginap di rumah Jessica. Taeyeon tidak pernah jengah merayu Tiffany untuk kembali ke apartement dan melakukan segala cara agar Tiffany kembali di pelukannya, dengan perlakuan yang manis Tiffany akhirnya luluh. Bagi Taeyeon berada disisi Tiffany ia merasa hidup dan penuh semangat, jika Tiffany tak ada disisinya Taeyeon merasa sunyi.

Hubungan yang masuk 2,5 tahun, tak ada kata bosan untuk mereka, karena mereka jatuh cinta tanpa alasan dan murni dari hati mereka. Tuhan yang menciptkan semua ini, ya walaupun memang cinta ini sangat salah, mereka siap menerima resikonya, bahkan sesekali mereka kerap mendengar bisikan-bisikan orang di sekitar yang menusuk hati tetap saja mereka tidak peduli, karena semua berhak menilai. Restu dari orangtua lah membuat Taeyeon lega dengan semua ini.

Dan membuat Taeyeon semangat mengambil alih kendali perusahaan yang ada di Seoul, membuat Taeyeon sedikit sibuk .

Walaupun sibuk Taeyeon dan Tiffany saling menanyakan lewat ponsel, saling khawatir jika belum berkabar. Jika rindu melanda tak ambil pusing Taeyeon langsung melajukan mobilnya ke kantor Tiffany, dimana ia dulu menimba S1 di sana dan mengenal Tiffany lebih dalam. Dulu Taeyeon merasa jadi seorang yang brengsek berani jatuh cinta kepada dosennya dan memiliki jenis yang sama dengannya. Ternyata di dunia ini memang tidak ada yang tidak mungkin. Cinta hadir karena perkenalan, bersemi karena perhatian, bertahan karena kesetiaan. Namun cinta bisa gugur karena kebohongan, maka itu keduanya saling jujur apapun yang terjadi seperti Taeyeon yang tak sengaja bertemu dengan Mrs. Boa, wanita pertama yang pernah ia jamah dan yang membuatnya masuk ke dalam dunia yang harusnya tak ia masuki. Begitupun Tiffany yang secara tak sengaja bertemu dengan mantannya yang membuatnya merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya, awalnya Taeyeon merasa di bara dengan api cemburu, setelah Tiffany menjelaskan semuanya cemburu Taeyeon mereda, karena mantannya itu telah memiliki istri dan 1 anak perempuan.

Hingga sampai sekarang ini Taeyeon tetap menjaga keperawanan Tiffany, menunggu Tiffany benar-benar siap, ia sangat tau betapa sakitnya selaput dara yang akan di robek, ia tak ingin membuat kekasihnya itu merasa sakit, walaupun sebelumnya Taeyeon pernah mengambil beberapa keparawanan wanita yang menurutnya ia berhasil membuat wanita itu tidak menangis justru merasa nikmat, tapi dengan Tiffany ia sabar menunggu walaupun kadang Tiffany sering berkata "aku siap Tae, ambillah..", tetap saja Tayeoen tidak melakukannya. Taeyeon hanya melakukan foreplay, bermain di sekitar klitoris sehingga Tiffany terangsang dan membuat vulva Tiffany basah dan licin itu membuat Taeyeon senang.

Tiffany Pov

Pagi yang cerah adalah ketika bersamamu, malam yang terindah adalah ketika mendengarkan suaramu, hati yang paling bahagia adalah memiliki mu selamanya.

Hari ini pagi begitu syahdu karena rintikan hujan yang masih betah membasahi bumi ini, aku masih berada di pelukannya, dulu dia adalah gadis yang sangat acuh terhadap sekitarnya dan keusulian yang ia torehkan kepadaku atau sahabat dekatnya, namun kini ia telah menjadi wanita yang sangat mengagumkan aku tak menyangka dengan mudahnya ia menyerap semua materi-materi yang aku berikan hingga dia mendapatkan gelar S1 nya dan menjabat sebagai direktur perusahaan orangtuanya.

Kutatap wajahnya leka-lekat, wanita itu telah menginjak usia 24 tahun tapi mengapa wajahnya begitu lucu seperti bayi yang baru lahir dan halus, sungguh menggemaskan ku belai wajah mulusnya dan tanpa ragu aku mengecup bibirnya yang mungil, tak ada pergerakan darinya. Mungkin dia benar-benar lelah dengan berkas-berkas yang selalu menemaninya. Saat berniat turun dari kerangjang aku merasakan telapak tangannya.

WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang