everything's gonna be alright

3.7K 239 82
                                    

           

Author POV

Hiruk pikuk kantor dirasakan kembali oleh keduanya setelah menikmati liburan yang membekas dengan setiap moment yang terjadi.

Tiffany seperti biasa memberi pembekalan kepada mahasiswanya terlebih dahulu sebelum masuk ke materi. Usianya kini telah bertambah, namun wajahnya belum nampak kerutan membuat orang-orang di sekitar merasa iri, termasuk mahasiswa yang di bimbingnya.

Gombalan ataupun rayuan manis dari bibir selalu di terimanya dengan senyuman, yang terkadang saat senyuman itu membuat seorang Kim Taeyeon cemburu. Merasa tak ingin senyuman manis sang kekasih dinikmati oleh orang lain.

Di lain tempat seorang Kim Taeyeon sedang mempresentasikan tentang perusahaannya yang bisa di percaya untuk segala pemesenan furniture yang lebih memberikan kesan klasik. Ambisinya untuk memenangkan kerjasama ini sangatlah besar.

Kesempatan emas tak pernah ia abaikan begitu saja, demi kebaikan perusahaannya dan masa depannya bersama Tiffany. Taeyeon tak ingin membiarkan Tiffany menderita karenanya yang pemalas mencari uang. Setiap menapaki tanah, pergi ke kantor  ia selalu mengingat tentang kebahagiaan Tiffany.

Senyuman merekah di bibir Taeyeon karena memenangkan kerjasama dengan perusahaan yang akan membangun wisata yang bertema klasik. Tubuhnya bersandar pada kursinya, kedua tanganya melipat pada bagian belakang kepalanya, dengan sesekali memutar kursi ke kanan-kiri.

Taeyeon melepas kedua tangannya setelah mendengar suara hentakan high heels. Ia hanya terdiam sambil mengerutkan dahinya. Kekasihnya dengan anggun mengahampiri ke arah meja nya dan duduk di depannya.

"sangat sibukkah dirimu nona Kim? Hingga tak bisa membalas satupun pesan dariku..." cibir Tiffany. Refleks tangan Taeyeon mengambil ponsel yang ada di meja. Benar saja Tiffany mengirim 27 pesan. Tiffany hanya berdecak pinggang dan berdiri dari kurisnya.

"seriously kim?" ucap Tiffany kembali sambil berdiri di samping Taeyeon, Taeyeon mendongakan kepalanya dan mengangguk.

Tiffany memeluk Taeyeon dimana kepala Taeyeon menempel pada perutnya. Tiffany mengusap-ngusap pundak Taeyeon dan sesekali mengecup kepala Taeyeon. Perlakuan kecil dari kekasihnya membuat Taeyeon nyaman dan terasa hangat.

"kenapa kemari, tidak langsung pulang Ms. Hwang?" pertanyaan Taeyeon membuat Tiffany mengehentikan usapannya pada pundak Taeyeon dan melepas pelukannya.

"apa kamu tidak suka aku berkunjung?"

"bukan begitu sayang" ucap Taeyeon dengan wajah yang tak bisa di artikan, takut Tiffany akan marah. Taeyeon meraih tangan Tiffany dan mengusapnya lembut.

"apa kamu tidak lelah setelah mengajar?" Tiffany menggelengkan kepalanya, Taeyeon tersenyum dan berdiri dari kursinya lalu memberikan pelukan hangat ke tubuh Tiffany.

"maaf jika pertanyaanku tadi menyinggungmu sayang" Tiffany tidak menjawab, Taeyeon mengecup dahi Tiffany dan menatap lekat-lekat kedua bola mata Tiffany.

"I miss you" 3 kata yang di tunggu-tunggu Taeyeon pun keluar dari bibir Tiffany, Taeyeon mengecup bibir tipis Tiffany dengan lembut.

"aku bahkan merindukanmu di setiap hembusan nafasku" membuat Tiffany memukul lengan Taeyeon.

"oke sekarang kamu tunggu aku dalam 30 menit ya, aku harus mengecek dan merekap kembali hasil presentasi tadi" Taeyeon mengandeng Tiffany untuk duduk di sofa yang ada ruangannya itu. Tiffany hanya memajukan bibir bawahnya.

Daripada bosan menunggu Taeyeon, Tiffany membaca majalah-majalah yang ada di bawah meja. Tentu majalah yang tersedia semunya tentang furniture yang sama sekali ia tak mengerti, namun berusaha ingin mengerti. Lembar demi lembar ia baca, suara ketikan keyboard Taeyeon masih terdengar jelas, pertanda kekasihnya masih lama menyelesaikan pekerjaannya.

WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang