future 5

3.5K 263 34
                                    

           

Long time no seeehh guys. Ku baru balik dari jakardah mengurus ribuan manusia-manusia yang antusias menyambut HYOTAE😁😁
Btw tanggal 27-30 nanti aku di Manado, adakah dari kalian yang tinggal di Manado?? Meet kuy lah :P
.

.
Author POV

Pagi hari yang cerah seorang wanita yang telah resmi menjadi istri dari Kim Taeyeon sedang duduk di tepi jendela yang menampakkan langsung gedung-gedung yang menjulang tinggi. 

(Anggap aja kek gini ya)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap aja kek gini ya)

Mengingat malam yang begitu berbeda dari sebelumnya, malam yang di penuhi cinta. Menghabiskan ganasnya arah, merapatkan tubuh tanpa adanya jarak, berbagi kehangatan satu sama lain, menghantarkan aroma kisah esok hingga fajar hampir menyapa.

Seperti malam-malam biasanya, dimana malam yang saling membuka diri namun bedanya malam sebelumnya tak ada kejelasan tentang status. Menelan bayang di rembang petang saling bergoyang, mengumbar dingin hambar pada tubuh masing-masing, mengeluarkan desahan yang tiada henti, menjerit dan memekik hal yang sudah biasa untuk dilakukan.

Bibirnya tersenyum betapa liarnya permainan semalam yang ditemani oleh sutra-sutra yang menempel. Tiffany memainkan jemarinya yang lentik di kaca hingga sentuhan tangan pada pundaknya menyadarkannya. Tiffany menoleh dan tersenyum.

"good morning sayang" sapa Taeyeon dengan memperlihatkan senyumannya.

"morning baby" Tiffany membenarkan posisinya, kedua kakinya mengantung memudahkan tubuh Taeyeon untuk berada diantara kedua kaki Tiffany.

Taeyeon merangkul pinggang Tiffany, kepalnya mendongak menikmati setiap inci wajah Tiffany. Tiffany menangkup wajah Taeyeon dengan telapak tanganya, kepalanya sedikit menunduk dan memberikan kecupan kecil di bibir Taeyeon.

Taeyeon mengerutkan dahinya, begitupun Tiffany menatap Taeyeon dengan heran. Taeyeon semakin mengerutkan dahinya ketika tangan Tiffany tak menyentuh wajahnya lagi.

"kenapa" Tiffany bersuara.

"hanya kecupan singkat? Tak ada yang lebih?" balas Taeyeon yang mendapat sentilan di dahinya.

"ini jam berapa Tae? Lihat tuh langit udah terang benderang" Tiffany memaju-majukan bibirnya mengarah pada jendela yang memperlihatkan langit yang memang sudah sangat terang.

"dan kamu juga belum sikat gigi hmmm.." Taeyeon hanya memajukan bibir bawahnya, membuat Tiffany tertawa kecil. Tak tega melihat wajah Taeyeon seperti bebek, Tiffany mencium kembali bibir Taeyeon dengan singkat.

"aku ingin turun Tae" Taeyeon membantu Tiffany turun, Tiffay jalan begitu saja sedangkan Taeyeon mengekor di belakang Tiffany. Tiffany menoleh ke belakang karena merasa diikuti oleh Taeyeon, Taeyeon buru-buru masuk kamar mandi daripada kena semprot Tiffany.

Tiffany merapikan tempat tidur dengan bersenandung, beda dengan Taeyeon ia menggerutu sendiri di dalam kamar mandi.

"duhh istri kejam masak aku nggak di kasih morning kiss, tapi bukan morning kiss sih kalau jam segini" Taeyeon menggosok giginya dengan menatap kaca yang menampakkan wajahnya.

"dan kamu juga belum sikat gigi hmmmm.." Taeyeon menirukan gaya Tiffany tadi.

"emang sebau apasih mulutku ini? Haaa haaa..." Taeyeon mengusap mulutnya dan membasuh wajahnya.

"perasaan nggak bau dehhh"

"lahh goblok kan aku udah sikat gigi.."

"HAHAHAHHAHAHA" seperti biasa ia selalu menertawakan dirinya sendiri, membuat Tiffany di luar sana mengangkat bahunya mendengar Taeyeon yang tertawa.

~

Tiffany telah memesan dua gelas coklat panas dan menu lainnya untuk sarapan pagi yang tertunda karena keduanya sama-sama bangun siang walaupun Tiffany terlebih dahulu bangun.

Ia duduk manis di balkon sambil menyeruput coklat panas, seorang Tiffany tak lepas dari ponselnya ia mengambil gambar gedung-gedung dengan langit yang cerah tak lupa ia upload pada insta storynya dengan caption "so beautiful like her".

"sayang aku la.."

"huaaaaa ini coklat panas?" Tiffany mengangguk dan Taeyeon langsung menyeruput coklat panas itu.

"hmmm aroma dan rasanya sangat menggairahkan" Tiffany memutar bola matanya.

"aku hanya memesan ini Tae" Tiffany mengarahkan matanya pada meja. Tangan kiri Taeyeon mengambil roti yang memberikan aroma manis itu.

"ini sangat enak sayang, cobalah" Taeyeon menyuapkan roti itu pada mulut Tiffany.

"emm iya enak, tekstur yang lembut"

"aku tidak salah memilih hotel dong" dengan gaya yang sombong.

"tae...?"

"hmmm.."

"maaf aku tidak bisa memasak seperti wanita di luar sana Tae" Tiffany menundukkan kepalanya.

"sayang apa itu masalah bagiku? Aku tidak peduli kamu tidak bisa memasak" Taeyeon mengampiri Tiffany dan jongkok di bawah Tiffany.

"tapi Taee.."

"kamu adalah wanita yang baik, hebat dan sempurna, Tae. Bukankah kamu pantas mendapatkan pasangan yang sederajat denganmu, yang bisa menyiapkanmu sarapan di pagi hari dengan hasil tangannya sendiri.."

"hei hei apa yang kamu bicarakan sayang, gini yah aku bukan wanita yang sempurna. Semua itu punya kekurangan dan kelebihan, jika memang aku sempurna. Aku tidak akan pernah menikah denganmu sayang..."

"maksud kamu Tae.."

"jika aku wanita yang baik-baik dan sempurna aku pasti memilih jalan yang benar dong" Taeyeon terkekeh dan berdiri kembali pada tempat duduknya.

"iya juga sih hehehe.."

"kita baru saja menikah Tiffany, jadi buanglah jauh-jauh apa yang kamu pikirkan tentangmu yang tak pantas denganku, kamu sangatlah pantas denganku. Buktinya karena hadirmu aku bisa berubah menjadi manusia yang di manusiakan.."

"taee..."

"heheh benar kan? Appa menjadi menyayangiku, aku menjadi lebih bisa bersosialisasi dengan orang-orang dan berhenti menjadi wanita brengsek" Taeyeon menyeruput kembali coklat panasnya.

Sedangakan Tiffany mengampiri arah Taeyeon, Taeyeon menatap Tiffany.

"saranghae Taeyeon" seketika Taeyeon berdiri dan memeluk Tiffany.

"maafkan aku Taeyeon"

"tidak ada yang salah sayang jadi jangan mengeluarkan kata maaf, hmm tapi memang kamu salah.."

"apa salahku?" Tiffany melepaskan pelukannya.

"ini salahmu" Taeyeon langsung mencium bibir Tiffany. Tiffany mengerti maksud Taeyeon, ia membuka mulutnya dan menerima terpaan lidah Taeyeon yang siap bermain di dalam rongganya.

Ke kanan dan ke kiri, kedua kepalanya mengirama mengkuti permainan lidah.
.
.
Skip skip ini buat besok HAHAHAHHA...
Komen dan vote jangan lupa, jangan jadi siders nanti di cium sama mimi peri😛😛😛

WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang