"Help....!!! Somebody help me.....!!!"
"teriaklah sesuka hatimu sayang tidak akan ada yang membantumu..."
"Lepaskan wanita itu!!! *bug bug*
Tifffany POV
Aku tidak tau harus kemana ketika semua harta benda ku di ambil alih ibu tiriku dan saudara tiriku, setelah daddy meninggal mereka memperlakukanku dengan semena-mena beda ketika daddy masih ada bersama ku. Malam ini aku putuskan untuk pergi dari rumah yang dulunya seperti surga sekarang menjadi neraka bagiku.
Aku melangkah kaki ini dengan pikiran yang kosong dan entah harus pergi kemana. Aku sudah tidak sanggup diperlakukan seperti budak di rumah ku sendiri, suatu saat aku berharap bisa mengambil semua peninggalan daddy yang direbut oleh mereka.
Tiba-tiba aku merasakan sesuatu seperti ada yang mengikuti dari belakang , dinginnya malam membuat ku menggigil ditambah beberapa kerumunan orang mengikuti dari belakang membuatku parno sendiri, sepertinya mereka penjahat.
Tanpa pikir panjang lagi, aku mempercepat gerakan kaki ku. Sial ! Mereka berhasil menangkap ku dan mengambil tas ku tentu aku meronta-ronta dan meminta pertolongan, kmungkinan sangat kecil jika ada yang menolongku karena ini udah larut malam dan jalanan begitu sepi. Namun, aku salah ada seseorang yang menolongku tapi aku tidak bisa melihat dengan jelas karena hari telah malam di tambah hujan yang turun dengan derasnya.
Normal POV
"dasar pengecut!!! Lepaskan wanita itu atau aku menghabisi kalian satu per satu dan menjebloskan kalian ke penjara!!!" orang itu memukul penjahat satu persatu namun ia lengah tiba-tiba salah satu dari mereka memukul dia dengan kayu, tentu ia merasa kesakitan.
"rasakan itu gadis lemah ! Beraninya kau menghabisi semua temanku..." ucap penjahat.
"bajingan gila kamu!!! " dengan emosi yang menggebu-gebu dia membalas pukulan yang keras dan mengambil alih kayu lalu di pukul ke penjahat itu.
"cihhhhh segitu nyali mu, kalian semua pergi dari tempat ini atau aku memanggil polisi sekarang juga" sambil membersihkan darah yang asin mengalir di bibirnya, segerombolan penjahat lari terbirit-birit. Taeyeon serem ya reader hehehhe
Taeyeon POV
Dasar para wanita murahan , argggg tempat ini membuat ku bosan. Aku hidup dengan banyak uang apapun yang aku inginkan itu sangat mudah untuk mendapatkannya. Menyewa tempat ini dan meyewa wanita-wanita disini untuk menemaniku dengan sejentik jari aku bisa mewujudkannya. Karena merasa bosan aku pergi begitu saja dengan keadaan yang cukup mabuk.
Seketika aku mendengar suara gadis yang minta tolong, aku mengusap-ngusap mataku dan memastikan apa itu benar. Gotca ! dugaanku benar ada gadis yang sedang diganggu oleh berandalan-berandalan gila yang bisanya mengganggu wanita dan pasti tujuan meraka adalah mengambil keperawanan ataupun barang yang ia miliki.
Mereka membuatku geram, tidak bisakah mereka mencari uang dengan cara yang baik-baik. Dengan kekuatan seribu bayangan, orang-orang itu aku pukul dan aku hanjar dengan penuh hasrat yang menggebu-gebu.
Normal POV
"hai nona ini tasmu apa kau baik-baik saja?" tanya Taeyeon kepada Tiffany dan mengembalikan tas Tiffany yang di ambil oleh penjahat, dia menahan rasa sakit di perut dan bibirnya.
"akhh..akuhhh.. baik-baik saja, kau yeoja tapi nyali mu sangat hebat" jawab Tiffany terbata-bata , dan menganga melihat orang yang membantunya adalah yeoja, dia masih shock.
"apa ada yang terluka?" tanya Taeyeon sambil melihat bagian tubuh Tiffany, sikap Taeyeon berhasil membuat Tiffany merona.
"yes I'm oke, thanks udah membantu ku. Aku tidak tau apa yang terjadi jika kamu tidak membantuku," dengan aksen english nya. Taeyeon hanya mengangguk lemah, tentu membuat Tiffany bingung.
"emm.. apa kau tidak apa?" tanya Tiffany sambil mendongak ke arah Taeyeon.
"gwenca..........." ucap Taeyeon terputus karena ia sudah tumbang dahulu.
"OMG!! Apa yang harus aku lakukan, haii... bangunlah, aku mohon sadarlah" Tiffany menangkap tubuh Taeyeon yang jatuh di pelukkannya dan menepuk-nepuk pipi Taeyeon. Namun Taeyeon tidak merespon Tiffany.
Tidak ambil pusing lagi Tiffany membawa Taeyeon ke rumah sakit terdekat, selama di dalam taksi Tiffany mengkhawatirkan Taeyeon ia takut karena telah membantunya, Taeyeon akan terluka parah mungkin di bagian dalam tubuhnya.
"Ya Tuhan apa yang terjadi kenapa dia pingsan tiba-tiba. Apa mungkin dia mengalami luka dalam , aku mohon jangan sampai itu terjadi," gumam Tiffany dalam hati.
@RUMAH SAKIT
"apa anda teman dari Nona Muda Ms.Kim?" tanya dokter sambil tersenyum, namun pertanyaan dokter tersebut membuat Tiffany bingung. Bahkan dokter itu memanggil Taeyeon dengan sebutan Nona Muda, apa maksud dari semua itu. Apa dia orang yang sangat penting? Batin Tiffany.
"ohhh... maaf dokter saya bukan temannya. Saya hanya mengantar dia dan kita baru kenal," balas Tiffany sambil tersenyum.
"saya kira nona muda ini teman dekat Nona Muda, maafkan saya telah lancang," sesal dokter dan menunduk kepada Tiffany.
"tidak apa dokter, apa yang terjadi sama tae...emm Kim Taeyeon? Apa dia mengalami luka parah?" tanya Tiffany dengan penuh penasaran.
"Nona Muda hanya mengalami luka ringan dan kebanyakan minum alkohol, besok Nona Muda boleh pulang.."
"ahhh.. baiklah dokter, terimakasih," Tiffany membungkuk.
Akhirnya Tiffany ke ruangan Taeyeon, entah kenapa ketika Taeyeon masuk rumah sakit ini Taeyeon langsung di masukkan ke dalam ruangan VVIP. Ini membuat Tiffany penasaraan akan seorang Kim Taeyeon.
Tiffany membuka pintu secara perlahan-lahan, di lihatnya ternyata Taeyeon belum sadar , rawut wajah Tiffany berubah seketika ia sungguh menyesalinya. Tiffany menarik selimut Taeyeon agar tubuh gadis yang ada di depannya tertutupi.
"jika dilihat-lihat kamu cute dan cantik," batin Tiffany. Astaga apa yang kamu pikirkan Tiffany, perang Tiffany di dalam hati.
"baiklah Nona Muda Ms.Kim Taeyeon aku akan menulis surat kecil untuk mu ," tiffany mencari-cari kertas dan bulpoin yang ada di sekitarnya.
"Siapapun kamu aku berterimakasih, terimakasih telah menyelamatkan ku dari penjahat-penjahat itu, maaf lancang membuka dompetmu karena aku butuh identitas mu. Kemarin kamu tiba-tiba pingsan, mungkin karena pukulan-pukulan yang cukup keras , aku sedikit bingung ketika aku membawamu ke rumah sakit ini semua orang pada sibuk menyelamtkanmu, bahkan kamu langsung di tempatkan di ruang VVIP. Aku tidak akan pernah melupakan kebaikanmu, aku benar-benar tidak tau jika kamu tidak ada. Sekali lagi terimakasih Kim Taeyeon. Dompetmu aku taruh di laci, tenang aku tidak mengambil seditpun aku bukan jiwa maling heheheh. Oh ya gelang ini untukmu, aku membutnya sewaktu aku masih tinggal di Amerika. Jangan hilang ya J. THANK YOU KIM TAEYEON"
Tiffany meletakkan selembar kertas itu di meja. Ia mematikan lampu kamar Taeyeon, dan sedikit membereskan rambut Taeyeon. Tiffany melangkahkan kakinya, ketika hampir sampai di depan pintu ia membalikan badannya dan kembali ke posisi Taeyeon. Tiffany berbisik ke telinga Taeyeon "gomawo gadis cute".
TBC ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
WITH YOU
FanfikceCerita ini mengandung unsur 21+ dan GxG heheh aku ingetin lagi ya.. Disini Tiffany jadi dosen Taeyeon, dimana umur mereka tidak jauh beda karena saking pintarnya Tiffany lulus kuliah duluan. Tapi Tiffany mengalami nasib yang buruk sehingga dia hampi...