Tiffany POV
Damn it Kim Taeyeon...
Heran dulu umma nyidam apa waktu ngandung dia. Otaknya begitu mesum dan tak hentinya menyiksaku di malam hari bahkan tak mengenal waktu dan tempat. Nikmat sih nikmat, tapi ngilu Kim Taeyeon.
Oh God jam berapa sekarang??
Shit jam setengah 10.
"KIM TAEYEON BANGUN LAH..."
"Kim Taeyeon paboyaaaa bangun, kita flight jam 12 " aku berteriak sambil membereskan sisa-sisa baju yang berserakan dengan keadaan yang naked.
Sial kenapa dia tak kunjung bangun, seharusnya yang tertidur itu aku bukannya dia.
"taeyeon bangun astagaaa.." aku sedikit berteriak di kupingnya dan menggigit kupingnya.
Dengan santai ia membuka matanya, dan jari telunjuknya mengarah pada bibirnya. Aku langsung menciumnya daripada harus melakukan perdebatan di pagi hari, jika aku tak memberinya morning kiss.
Matanya sungguh nakal, semuanya yang ada di Taeyeon sangat nakal.
"stupid cepat beranjak dari kasur atau kita tidak jadi pergi ke Bali" ucapku dengan menepis tangannya yang hendak bergerilya di dadaku.
"OMG aku lupa sayang..." aku terkekeh meilhat reaksi Taeyeon yang panik, ia terlihat buru-buru beranjak dari kasur dengan setengah naked, dan merapikan tempat tidur kami.
Seburu-buru apapun keadaan, kita berdua pasti tetap meninggalkan kamar dan semua ruangan dalam keadaan rapi.
Author POV
Taeyeon sempat mengecek ponselnya, dimana appa dan ummanya memperingatkan kembali kepada mereka, jangan sampai ketinggalan pesawat. Ada 20 panggilan tak terjawab dan pesan masuk sekitar 30an lebih dari appa dan ummanya, begitupun dengan Tiffany.
Taeyeon terkekeh membaca semua pesan yang masuk apalagi ummanya yang begitu khawatir, berulang kali setiap ingin pergi jauh Taeyeon bangun terlalu siang dan membuatnya terburu-buru seperti orang yang sedang ikut lomba lari marathon.
Segera mungkin ia membalas pesan dari appa dan ummanya.
~
Kini keduanya sudah duduk manis di pesawat.
"are you ready honey?" bisik-bisik Taeyeon pada telinga Tiffany, sedangkan Tiffany sibuk dengan kameranya.
"ready my baby girl yang mesumnya akut" balas Tiffany santai dan lanjut sibuk dengan kameranya kembali. Taeyeon hanya tersenyum dan mengacak-ngacak rambut Tiffany dengan gemas.
Sepertinya Tiffany mulai di landa kantuk, perlahan ia memejamkan matanya. Perjalanan masih panjang membutuhkan waktu 7 jam untuk sampai di Indonesia. Taeyeon tak hentinya melihat wajah kekasihnya yang terlihat cantik bak seorang bidadari itu, bibirnya selalu tersungging saat melihat wajah Tiffany.
Setelah puas mengamati wajah kekasihnya dan memberi kecupan pada pipi Tiffany, mata Taeyeon tertuju pada gumpalan awan putih yang saling menyatu sama lain dan langit biru yang cerah, mengingat saat ia duduk di bangku sekolah pernah mempelajari tentang awan dan sekitarnya.
Dimana Taeyeon pernah mendengar apa itu Cumulus, awan yang bentuknya bergumpal-gumpal dan dasarnya horizontal. Stratus, awan yang tipis dan tersebar luas sehingga menutupi langit secara merata. Cirrus, awan yang berbentuk halus dan berserat seperti bulu ayam.
Karena terlalu asik dengan awan ia tak menyadari Tiffany terbangun dari tidurnya, dan Tiffany mengernyitkan dahinya melihat Taeyeon yang fokus pada kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
WITH YOU
FanfictionCerita ini mengandung unsur 21+ dan GxG heheh aku ingetin lagi ya.. Disini Tiffany jadi dosen Taeyeon, dimana umur mereka tidak jauh beda karena saking pintarnya Tiffany lulus kuliah duluan. Tapi Tiffany mengalami nasib yang buruk sehingga dia hampi...