#5

414 23 0
                                    

***

Sesampainya di rumah, Edgar merapikan seragam sekolahnya. Ia tahu, setelah ini ia akan berhadapan dengan amarah sang Bunda.

"I'm home," teriak Edgar, seperti biasanya ketika ia sampai di rumah.

Tanpa ia sadari, ada begitu banyak orang yang sedang duduk di ruang tamu.

Matanya mendelik, kaget. Mulutnya mengatup, bengong. Ia merasa kikuk.

"Edgar, here." Ratih menyuruh anak laki-lakinya itu untuk duduk bersamanya.

Beberapa pasang mata menatapnya intens. Ada yang heran, juga dengan senyuman.

"Kenalin, ini temen Bunda sama Papa, keluarga Om Januardi," ujar Ratih memperkenalkan masing-masing orang yang ada di ruangan itu.

"Dan, ini Quinnsha, anak dari Om Januardi. Cantik, ya?" ujar Ratih melanjutkan.

Edgar terdiam. Ia menatap gadis bernama Quinnsha itu, namun Quinnsha memalingkan pandangannya. Seakan enggan untuk menatap Edgar.

"Edgar, kenalan dong."

"E-Edgar," anak laki-laki dengan seragam lusuh itu mengulurkan tangannya.

"Quinnsha," Quinnsha membalas uluran tangan Edgar dengan sepintas, tanpa menatapnya.

"Ca, Mama dengar, kalian satu sekolah, ya? Kalian belum pernah kenal satu sama lain?" tanya Sera, ibunda Quinnsha – yang biasa dipanggil dengan sebutan Caca.

"Ud-"

"Nggak, Ma. Kita gak saling kenal," cetus Caca, memotong Edgar yang ingin menjawab.

"Ya nanti juga mereka saling kenal sendiri," balas Januardi. Yang diikuti dengan candaan renyah dari Ratih dan Sera.

Caca masih memalingkan wajahnya, enggan melihat kehadiran Edgar disitu.

Edgar yang menyadarinya, langsung berpamitan dengan sang Bunda.

"Bun, Edgar ganti baju dulu, ya."

Ratih mengangguk. Kemudian, obrolan dilanjutkan. Edgar melirik sepintas ke arah Caca yang tidak juga menatapnya.

=

GROUP: EDGAR'S KINGDOM.

KingEdgar: Ada Caca di rumah gue. (seen by 2.)

A Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang