Notif: Your army is ready to take into battle!
Jari-jari Edgar sibuk mentap layar ponselnya. Permainan COC terpampang pada layar. Ia meletakkan troopsnya di berbagai sudut untuk menyerang.
Sampai akhirnya, seorang gadis merebut ponselnya dan membuatnya geram.
"Arrrrgh, lagi war!" teriak Edgar.
Gadis berambut panjang itu hanya tersenyum jahil.
"Balikin," pinta Edgar.
Tangannya terulur untuk meraih ponselnya yang gadis itu pegang. Gadis itu hanya menggeleng jahil.
"Balikin, gak?"
Gadis itu terdiam. Sorot matanya menajam.
"Kamu lebih pilih aku atau COC?"
Edgar mendelik. Menelan ludah kering.
"Ka-Kamu."
"Yaudah. COCnya aku uninstall boleh ya berarti?"
Glek...
"Mati gue," gumamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Second Chance
Fiksi RemajaJalanan adalah gallerynya. Hidupnya adalah kanvas. Dia adalah kuas. Dan, Tuhan adalah juri. Yang akan menentukan, bagus atau tidaknya gambar yang ia buat dalam kanvas dan gallerynya. Dan, the best partner in lifenya adalah adiknya sendiri. Tanpa it...