#32

235 12 0
                                    

***

19 maret 2017

Caca resmi bertambah umurnya satu tahun. Berbagai macam surprise ia terima.

Mulai dari Januardi, Sera, Bila, ketiga sahabatnya, dan tak lupa Stefan dan Angga.

Mereka benar-benar tahu bagaimana harus menangani orang yang setengah hidupnya bergantung pada harapan yang tak juga ada jawaban.

"Happy birthday, Ca. Mudah-mudahan lo selalu bahagia," ujar Bila. Yang sengaja datang ke Angkasa hanya untuk mengucapkan selamat.

"Thanks, Bila," balas Caca seadanya. Ia menerima sebuah kado berwarna pink dari Bila.

"Bil," panggilnya lirih.

Bila menggelengkan kepalanya. "Gue juga masih nunggu kabar. Dan, kabar baik itu belum juga ada, Ca."

Caca nyaris menyerah.

"Ca, it's your birthday. Be happy," ucap Bila seraya tersenyum.

Caca hanya melemparkan senyumnya.

"Gue pergi dulu ya. Ntar telat." Bila bersiap untuk pergi dari Angkasa dan menuju sekolahnya.

"Bil."

"Hm?"

"Kabarin gue, ya."

"Pasti, Ca."

-

Raya, Sia, Angel, Stefan, dan Angga memberikan sebuah surprise kecil-kecilan untuk Caca. Dengan beberapa cupcake dan lilin, mereka membuat hari ulang tahun Caca semakin meriah.

"Ca, tiup dong lilinnya," ujar Stefan.

"Iya, nih."

"Tiati meledak, Ca. Itu bom," ledek Angga.

Yang langsung mendapat cubitan dari Raya.

"Eh, make a wish dulu!" cetus Angel.

Caca memejamkan matanya. Tangannya dikepal bak sedang berdo'a.

"Semoga Edgar pulang."

Lalu, ia meniup lilin itu. Yang diiringi terkejutnya mereka berlima dengan apa yang baru saja Caca ucapkan.

"Aamiin," ucap kelimanya serentak.

"Kita berharap itu juga, Ca."

A Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang