1. Si Anak Baru

6.1K 291 55
                                    

Vianada POV



"Gue Vianada Ainun. Ketua Osis di sekolah ini!" kataku bangga.

"Oh. Bagus kalau gitu. Sekarang buka pagarnya. Hari ini MOS kan?" tanya anak baru ini tanpa sedikitpun rasa berdosa.

"Gak. Enak aja. Saya nggak izinin kamu ikut MOS hari ini. Pulang kamu!" bentakku kasar.

"What? Oh, oke. Kalian pasti mau uang denda kan? Bilang aja, pasti gue kasih kok," tantang nih bocah sialan sambil membuka dompetnya. Sialan !

"Gue gak butuh uang lo. Lo pikir sekolah ini dunia politik apa. Seenaknya saja sogok sana-sini."

"Terus lo maunya apa?" tanyanya sambil mencolek daguku.

Hiisss..., jijik. Ilfeel gue!!!!

"Hah?! Well, you're in big trouble now boy! Pergi dari sekolah in—"

"Kak Ainun, wait.......!!!!" aku menoleh kearah belakang.

Nana?

"Dia ini sepupu gue kak. Plis dimaafin. Gue mohon izinin dia ikut mos kak. Dia pasti nggak akan ulangin lagi kok," pinta Nana sambil memegang tanganku.

"Iya Nun. Gue yang jamin deh kalau dia bikin ulah lagi," sambung si matre, Fabian. Dari mana asalnya anak satu ini. Heh, jamin aja dulu deh nasib pacar lo. Nge-date aja masih dibayarin.

MATRE!!

Aku tersenyum sinis dan melangkah mendekati Hamid. Tanganku langsung menyambar mengambil kunci mobil yang dipegangnya kemudian ku lempar pada salah satu rekan Osis ku.

"San, parkirin nih mobil!" kataku pada Sandro.

"Gue gak bisa bawa mobil kan, Nun," jawabnya ragu.

"Ya udah sih. Rusakin aja sekalian. Toh yang punya bisa beli lagi ini. Iya nggak dek?" kataku sambil menekan kata 'dek' lalu mencolek dagunya.

Hahaha.., berani padaku anak baru?

***

"Anak ke-180 baru datang adik-adik. Ingat ya, dia bukanlah contoh yang baik. Jangan sekali-kali kalian ikuti kalau kalian tidak mau mati ditangan kakak. Nah adik pemalas, silahkan memperkenalkan diri," kataku diatas podium aula.

"Perkenalkan nama saya Hamid Baramawisnu. SMP, home shooling." Ucapnya dalam satu tarikan nafas. Eh, singkat amat dek.

"Hamid.... gue suka lo!!"

"Aku padamu..!!"

"WOW... cajir. Cakep taJIR!!!"

"Gue kenal lo Mid..!!!!"

Laahhh ini kenapa semua cewek satu ruangan pada heboh semua setelah dengar si bocah tengil itu.

Aku menyenggol lengan Mitha, "saha dia tehh?"tanyaku tanpa mengeluarkan suara.

"Sumpah demi apapun Vianada Ainun. Lo gak kenal anak itu?" tanya Mitha balik sambil menunjuk Hamid yang ada diatas podium. Hebatkan Hamid, udah terlambat, gue suruh bicara di podium lagi.

"Lo apaan sih. Gue nanya malah balik nanya!" kesalku.

"Honney bunny sweety darling..., lo gak pernah baca majalah bisnis gitu? Koran?" tanya Mitha.

"Lo pikir gue bapak-bapak apa."

"Ishh... Dia Hamid Bramawisnu. Calon pemimpin perusahaan sekaligus anak dari pemilik 'Cyber Group'. Semua telekomunikasi yang lo manfaatin dalam hidup lo itu dibawah kekuasaannya perusahaan keluarga Hamid. Bea cukai, ekspor inpor, bahkan fashion yang berlabel ternama dibawah kepemilikan 'Cyber Group'. Si Hamid aja jadi model buat fashionnya," jelas sobatku antusias dan dihadiahi cubitan gemru (gemas-gemas cemburu) oleh Fadlan, kekasihnya.

Be my Sweet Darling  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang