Tenanglah, Luciel! Tetap fokus pada tujuan mu, yakni kelas mu. Jalan saja kesana, ini hanyalah sebuah ilusi optik. Tenanglah, Luciel! Luruskan pola pikir mu dan fokus.
"Luci-El!"
"Kau pikir kau bisa lari begitu?"
"Walaupun ini hanyalah sebuah ilusi, tapi kau bisa terbunuh disini,""Hmm,"
Aku harus tetap fokus ke kelas ku. Aku tidak boleh memecah kosenterasi ku. Aku harus tetap tenang dan fokus, itu saja.
"Huh?"
"Berusaha tetap tenang ya?"
"Kalau begitu, rasakan ini!"Pisau? Dia melempari lebih banyak pisau ke arah ku. Dia benar-benar membuat ku muak. Aku harus memikirkan cara bagaimana aku bisa keluar dari sini.
"Selamat tinggal, Luciel!"
"Cih!"
*Cling!
Hah! Hah! Memukul pisau dengan kecepatan tinggi dengan pisau sangatlah menyusahkan. Aku harus lebih cepat untuk melakukan kalkulasi dalam serangan balik ku. Jika, aku berada di dunianya, maka ialah sang penguasa dunia ini. Aku harus memikirkan cara apa yang harus kugunakan.
*Swing
*ClingLagi? Apa dia tidak akan pernah berhenti? Kalau begini, ini akan menjadi lebih merepotkan dari perkiraan ku. Aku harus lebih cepat memikirkan mengenai serangan balik untuk lawan ku ini. Apa aku harus tetap tenang? Apa aku harus menunggu ia menyerang dan menggunakan pisaunya untuk menyerangnya? Benar-benar pilihan yang merepotkan. Apa aku bisa menghindari serangannya yang satu ini? Sekarang!
*Cling
"Apa?!"
"Kau berhasil menangis serangan ku lagi?!"Aku harus bergegas ke kelas! Sebelum ia semakin menggila.
*Slash!
"Ah?!"
"Kau!""Apa yang bisa kau lakukan?"
"Disini, kau hanyalah mainan ku,"
"Kau tidak akan bisa-,""Aku pergi dulu,"
"Oi!"
"Tunggu!"Huh, apa yang sebenarnya ia inginkan Memasukkan kedalam tempat yang tidak jelas ini, lalu menyerang ku dengan melempari pisau pada ku. Oh! Aku sudah sampai di kelas ternya-t-a.
"Yo!"
"Luciel!""Kau mengganggu saja,"
"Keluarkan aku dari sini, bodoh!""Tidak!"
"Ya sudah, aku pergi lagi,"
Kalau di pikir-pikir lagi. Ini terjadi ketika aku menuruni tangga. Dengan kata lain, tangga itu adalah tempat keluar-masuknya tempat ini. Berarti, aku harusnya ke sana bukan? Kalau begitu, aku kesana saja.
*Step!
"Eh?"
*Slash!
Sial, aku lengah! Dia berhasil mengenai lengan kanan ku. Apa-apaan ini? Kenapa ia menyeret ku kesini dan menyerang ku? Apa yang ia inginkan?
"Hahahahaha!"
"Kau pikir aku tidak dapat menyerang mu?""Cih!"
"Apa mau mu?"
"Kenapa kau membawa ku kesini?""Tentu saja, untuk membunuh mu bukan?"
Cih! Aku harus berpikir dan bertindak lebih cepat. Hah! Aku harus bergegas ke tangga itu!
*Crash!
"Akh?!"
"Kenapa ada mobil disini?"
"Ukh!""Sudah ku katakan bukan,"
"Aku membawamu kesini untuk membunuh mu,"
"Dan aku adalah tuhan di tempat ini!"Cih! Luka ku semakin parah. Di tambah dengan aku yang hampir kehabisan darah. Aku harus bergegas ke tangga itu.
"Apa kau sudah menyerah?"
"Kau lemah sekali, Luciel,"Apa aku akan mati disini? Dengan kondisi seperti ini? Di bunuh oleh sesuatu yang tidak logis? Sial!
"Selamat tinggal, Luciel!"
*Crash!
"Luciel!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Devil Legacy & Realist
AcciónLuciel, anak yang di tinggal mati oleh kedua orang tuanya. Ketika berumur 10 tahun, ibunya meninggal dan ketika ia berumur 17 tahun, ayahnya meninggal menyusul ibunya. Kini dia tidak mempunyai siapa-siapa lagi. Keluarga Ayahnya maupun keluarga Ibuny...