HG40 (End)

536 47 54
                                    

Sudah sehari suntuk Haemin tidak menyedarkan diri . Jimin mencelup kain basah lalu memerahnya dan mengelap tangan Haemin .

" Sayang .. Ireona .. " kata Jimin dengan suara seraknya .

Dia sudah penat nak nangis lagi . Kalau keluar air mata darah sekalipun , Haemin tetap tidak bangun . Jimin mengelap satu per satu jari Haemin sampailah di jari manis Haemin . Jimin melihat cincin perkhawinan mereka tersemat di jari Haemin .

Jimin rasa sebak. Dia rasa dirinya bodoh. Sebab tak ikut kata Jungkook untuk jenguk dia balik rumah.

" Jimin ! " panggil seseorang . Jimin memandang belakang . Jihyun dan ahli bangtan yang lain berlari ke arah Jimin .

" Hyung .. " Jihyun mengusap bahu Jimin . Jimin memamparkan senyuman sayu .

" A-aku tak sangka Haemin ada kanser .. Selamani kita tengok dia gembira , gelak rupanya dia ada kanser . Betullah orang kata jangan tengok luaran , tengok dalaman . Siapa sangka Haemin menanggung kesakitan ni seorang diri . " kata Rapmon kemudian dia mengeluh .

" Aku ni bodohkan .. " kata Jimin dengan sayu .


" Aku ni bodoh sebab terlalu fokus dengan career aku sampaikan aku tidak sedar Haemin tanggung semua ni seorang diri .. " V memeluk Jimin dari belakang . Kalau Jimin selalu ada di sisi member ketika mereka sedih , biarlah kali ni mereka berada di sisi Jimin ketika Jimin sedih .


" Jangan kata begitu Jimin .. Dia masih mempunyai peluang ! " Jungkook memandang anak mata Jimin dengan tajam .

" Peluang ? Peluang kau kata ? Doktor sendiri kata dia tak mempunyai peluang untuk terus hidup .. Kanser dia tahap empat Jungkook .. Tahap empat !! " Jimin mengalirkan air matanya . Semua ahli bangtan mendiamkan diri .

" Kami terus ke sini lepas kami dapat panggilan dari kau .. Bang pdnim pun terkejut dia suruh kami pergi dulu baru dia .. " jelas si Jin .


" Guys .. Kita bincang kat luar .. Nanti ganggu yang lain .. " kata Jhope lepas dia memandang Nurse yang memandang mereka dengan pandangan yang menjengkelkan .

Yelah dah lah pakai semua hitam lepastu pakai mask dan cermin mata . Tak macam penyangak ke tu ?

Mereka semua anggukkan kepala .

---

Sana ketawa mengilai seperti pontianak . Dia mengusap perutnya yang kian membesar .

" Haemin ada kanser , masa untuk aku menyerlah . " kata Sana dengan sinisannya .

Sana turun ke bawah dengan berhati-hati .

" Ini bayi akan jadi saksi untuk aku dapatkan Jimin balik . Memang benar aku tak pernah buat dengan Jimin ini anak Wei .. Tapi Wei tak nak bertanggung jadi aku terpaksa gunakan Jimin . " kata Sana dengan dirinya .

Sana memakai kasut dan keluar dari rumahnya . Sana menunggu teksi dan apabila dia nampak teksi di seberang jalan , Sana melintas namun tanpa jangkaan Sana sebuah kereta melanggar Sana dan Sana tercampak sejauh 100 meter .

Sana berlumuran darah . Pandangannya menjadi kabur .

" Kau bodoh Sana . Aku nak tanggung kandungan ini tapi kau kata aku tak nak tanggung . Sekarang aku bencikan kau dengan anak ni sekali . Padan muka kau . Aku jijik tengok muka kau . Apa kata kita cantikkan sedikit muka kau . " kata lelaki itu kemudian dia menuang sesuatu cecair ke muka Sana .

© Handsome Girl | PJMWhere stories live. Discover now