Perihal menerima, aku mungkin selalu bisa melakukannya. Namun, yang perlu kamu mengerti, luka akan tetap ada seberapapun kamu berusaha menghapuskannya.
-w-
Duduklah sebentar, nikmati kopi yang ku suguhkan sebagai ucapan selamat datang.
Atas pergimu yang tiba-tiba dan tidak sebentar, aku tidak setegar itu untuk bisa menyambutmu dengan senyuman. Atas hilangmu yang tanpa kabar, aku tidak sesabar itu untuk bisa memaafkan tanpa beban.Kamu tahu, ditinggalkanmu setengah windu belum mampu membuat hatiku layu. Rasaku masih padamu, hatiku masih ada ditempatmu, senyumanku masih ingin kamu sebagai alasannya.
Tapi, berpikirlah sejenak, terlalu sering dikecewakan membuatku sulit memberi kepercayaan. Walau cinta masih berkuasa, kecewa dan air mata tak bisa semudah itu untuk sirna.
Pergilah saja lagi, hadirmu bukan inginku saat ini. Kamu sudah memilih pergi, dan aku sudah menentukan bahwa tanpamu aku tak akan mati. Biar ku urus hatiku sendiri tanpa perlu campur tanganmu lagi.
Terimakasih atas segala rasa, atas waktu yang sempat kita lalui bersama. Maaf untuk kecewamu yang mungkin pernah aku sebagai sebabnya. Maaf, setelah lama pergi dan kamu memilih kembali aku sudah bukan rumahmu lagi.
Karena denganmu, jatuh hati dan patah hati tak pernah hadir sendiri-sendiri.
[Revisi]
Kota K, 1 Januari 2018Kesalahanku, menjadikanmu satu-satunya saat meninggalkanku menjadi pilihanmu nomor satu.
![](https://img.wattpad.com/cover/104580014-288-k9146.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh
Poetry[CERITA TIDAK DIPRIVATE] Ketidakadilan pun terkadang mematikan. Bukan tentang seberapa banyak pengorbanan yang sudah dilakukan, tetapi tentang bagaimana caranya bersikap saat harap dalam hidup lenyap dalam sekejap. Bukan tentang seberapa banyak luka...