Mari beranjak, buat cerita yang kamu ingini. Hidupmu tak pantas untuk terus menanti apa yang sudah terlepas.
-w-
Kini, telah kutemukan jalan menuju keikhlasan. Walaupun karena cacian atau sebab kehilangan, aku tidak peduli.
Yang terpenting, hatiku sudah ku selamatkan dari patah hati yang lebih dari ini.
Untukmu, yang kini ku panggil masa lalu. Selamat berjalan tanpa terbebani rasaku lagi.
Selamat, karena bahkan sebelum kita selesai, sudah kamu temukan yang selain aku.
Jangan lagi bermain-main dengan hati, kamu hanya akan terus menyakiti.
Cukup hatiku yang kamu hancurkan, jangan lagi milik orang lain yang baru kamu temukan.
Cukup aku yang merasa jatuh sendirian, menanti tanpa tahu kapan kamu akan berlari menujuku lagi.
Bodoh? Iya, aku sedang sebodoh ini.
Tidak tahu tempat, juga waktu kapan aku harus berhenti menari dalam lingkaran luka yang tak pernah aku mengerti.
Mengapa aku tidak pernah ingin paham bahwa rasamu bukan untukku, dan hatimu juga bukan milikku?(Semoga) sudah ikhlas :)
11 Juli 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh
Poetry[CERITA TIDAK DIPRIVATE] Ketidakadilan pun terkadang mematikan. Bukan tentang seberapa banyak pengorbanan yang sudah dilakukan, tetapi tentang bagaimana caranya bersikap saat harap dalam hidup lenyap dalam sekejap. Bukan tentang seberapa banyak luka...