Meski bersama tak pernah menjadi nyata, pernah mencintaimu bukanlah hal yang aku sesalkan. Rindu akan kamu tidak lagi ku persoalkan. Pun, perihal debar yang mendera sudah tidak lagi ku permasalahkan. Karena cinta bukanlah kesalahan.
-w-
Aku pernah berpikir dangkal ketika pergimu meninggalkan sesal. Bahwa kamu hanya ingin dicari sebab hatiku yang kamu miliki.Tapi ternyata aku salah. Cinta memang tidak semain-main itu. Kamu pergi, memang tidak untuk kutemukan. Kamu pergi atas dasar kemauan.
Sejatinya, hanya hatiku yang milikmu. Hatimu, memang bukan untukku. Mungkin pernah suatu waktu saat mencintaimu belum aku tahu, kamu ada sebagai si penunggu. Pada waktu ini, cinta datang terlambat selalu kusalahkan. Jika saja aku lebih cepat mengetahui, mungkin bukan lalumu yang aku dapat. Jika saja aku lebih mengerti isi hati, mungkin hilangmu tak akan aku ratapi sejauh ini.
Namun nyatanya, semesta memang tak hanya menginginkanku untuk jatuh. Semesta ingin aku berkeping, perihal lakumu yang lebih memilih berpaling. Mungkin seperti ini rasamu dulu, saat aku tak lekas melihatmu. Mungkin seputus asa ini dirimu saat aku memilih dia padahal adaku yang selalu kamu tunggu-tunggu.
Pada saat ini, melepaskanmu adalah keputusan yang harus ku lakukan. Semoga saat kita kembali bertemu, lega ada bersama dua hati yang pernah saling mendamba pada waktu yang berbeda.
Kota K, 4 November 2017
Bahagia adalah ketika melihat dia kembali, senyum keikhlasan sudah mampu kamu tampilkan. Tidak apa-apa sudah bisa kamu pamerkan.
---
Ciye udah bisa muponnn 🙌
Lama ya? I'm sorry. Hanya bisa nulis pas weekend, 😭
![](https://img.wattpad.com/cover/104580014-288-k9146.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh
Poetry[CERITA TIDAK DIPRIVATE] Ketidakadilan pun terkadang mematikan. Bukan tentang seberapa banyak pengorbanan yang sudah dilakukan, tetapi tentang bagaimana caranya bersikap saat harap dalam hidup lenyap dalam sekejap. Bukan tentang seberapa banyak luka...