Selalu tertawa, meski itu bukan bahagia yang sesungguhnya. Setidaknya, itu tidak akan menambah beban, bagi mereka yang (katanya) mempedulikan kita.
-w-
Berhenti berkata layaknya kamu benar-benar peduli.
Nyatanya, kamu sama saja dengan mereka yang hanya ingin menghakimi tanpa mengerti apa yang terjadi.
Tidak apa-apa, aku sudah biasa.
Kecewa sendiri, terluka sendiri, sampai aku tidak tahu apa hatiku masih bisa merasa sakit lagi.
Menangis sendiri, sampai aku lupa bagaimana caranya tersenyum dari hati. Tersenyum sampai mata.
Terimakasih, karena kamu telah banyak mengajariku tentang betapa kita butuh untuk kuat.
Selalu tersenyum, sekalipun kita berada pada titik terendah untuk bisa bahagia.
Terimakasih.
Karena kamu, aku mengerti bahwa tidak ada orang yang benar-benar peduli sekalipun itu adalah orang yang kita sayangi dan kita banggakan mati-matian.Untuk kalian, para pengais bahagia. Jangan banyak mengeluh, jadilah tangguh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh
Poetry[CERITA TIDAK DIPRIVATE] Ketidakadilan pun terkadang mematikan. Bukan tentang seberapa banyak pengorbanan yang sudah dilakukan, tetapi tentang bagaimana caranya bersikap saat harap dalam hidup lenyap dalam sekejap. Bukan tentang seberapa banyak luka...