Pasrahkan hatimu pada Dia yang Maha Menerima. Sebab saat kamu telah percaya seutuhnya, kamu tidak akan pernah kecewa atas keputusanNya.
-w-
Aku pernah ingin berhenti mencintai
Memilih untuk tidak memilihmu lagi
Meminta pada Dia agar rasaku segera sirna
Mencoba beranjak pada tempat yang saat ini masih kupijak
Dibelakangmu, melihat punggungmu menjauh pelan-pelan sampai tak terlihat sedikitpun bayangan
Bukan karena aku sudah memiliki pengganti
Namun, karena aku tahu, seberapapun aku mencoba menggapaimu, kamu tetap berada pada titik yang tidak mampu aku singgahi
Lalu aku mulai menjauh dari apa-apa yang membuatku rapuh
Berpikir bahwa menyerah atas kamu adalah jalan satu-satunya untuk menghapus perih
Tapi, nyatanya sama saja
Terluka adalah teman nyata yang selalu menemaniku bersama air mata
Kemudian, aku mulai pasrah saat aku merasa lemah
Karena aku lelah untuk berpura-pura bahwa rasaku telah punah
Sebab melepaskan selalu terasa menyakitkan saat keikhlasan belum hadir ke permukaan
Dan aku memilih berserah, terserah bagaimana akhirnya nanti
Bahagia yang kumiliki atau sakit hati yang lagi-lagi kudapati, aku tidak peduliBerpikir baik dari apa-apa yang membuatmu sulit adalah sebaik-baiknya cara agar hatimu tidak sempit. Berlapanglah, berbaik sangkalah.
Kdl, 18 Mei 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh
Poetry[CERITA TIDAK DIPRIVATE] Ketidakadilan pun terkadang mematikan. Bukan tentang seberapa banyak pengorbanan yang sudah dilakukan, tetapi tentang bagaimana caranya bersikap saat harap dalam hidup lenyap dalam sekejap. Bukan tentang seberapa banyak luka...